Adab Bertamu Menurut Syariat Islam

Muslimahdaily - Seorang muslim dengan muslim lainnya merupakan saudara, yang sudah seharusnya saling menyanyangi, membantu, memberi hadiah, dan saling menjaga silaturrahim. Salah satu cara menjaga tali silaturrahimadalah dengan saling bertamu.

Dalam Islam, seorang tuan rumah diwajibkan untuk memuliakan tamu yang datang ke rumahnya. Dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasannya “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tamunya.”

Begitupun seorang tamu yang ingin datang mengunjungi kerabatnya tidak luput harus memerhatikan adab-adab dalam bertamu. Hal ini agar kebaikan didapatkan oleh kedua belah pihak baik itu oleh tuan rumah maupun tamu tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seseorang sebelum berkunjung kerumah kerabatnya, yaitu :

1.Penuhi Undangan

Seorang muslim wajib memenuhi undangan muslim lainnya, tanpa memandang kaya atau miskin tuan rumah yang mengundang. Jika tidak dapat menghadiri undangan misalnya ada kepentingan atau udzur mendesak yang tidak dapat ditinggal dan berkaitan dengan kemashlatahan banyak orang, haruslah memberi kabar pada tuan rumah.

Bahwasannya Rasulullah Shallalhu’alaihi wa sallam mengatakan, “Barang siapa yang tidak memenuhi undangan maka ia telah bermaksiat pada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari).

Memenuhi undangan dari saudara sesama muslim merupakan suatu penghormatan dan tanggung jawab kepada muslim lainnya, meskipun sedang dalam keadaan puasa. Hal yang harus diperhatikan seorang tamu jika memenuhi undangan dan membawa seseorang yang bukan undangan. Hendaknya ia meminta izin dan mengabari tuan rumah yang mengundang. Hal ini adalah untuk menjaga perasaan tuan rumah dan juga seseorang yang bukan undangan tersebut.

2. Menunggu untuk dipersilahkan

Seorang tamu dalam memakan jamuan haruslah menunggu untuk dipersilahkan oleh tuan rumah dan tidak memberatkan tuan rumah serta tidak berlama-lama dalam bertamu. Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 53, Allah Ta’ala telah memberikan gambaran adab bertamu bagi umat muslim.

Bunyi terjemahan ayat tersebut adalah, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.”

3.Jika tiga kali tidak ada jawaban, sebaiknya pulang

Seorang tamu yang datang kerumah saudaranya, kemudian mengetuk pintu dan mengucapkan salam sampai tiga kali namun tidak ada jawaban, sebaiknya kembali pulang dan melakukan kunjungan pada hari lainnya. Kemungkinan tuan rumah sedang ada keperluan sehingga belum bisa menerima tamu diwaktu tersebut.

Sebaiknya, sebelum bertamu hendaknya memberikan kabar kepada tuan rumah. Dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 28 hal tersebut telah Allah jelaskan, “Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja) lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

4.Membawa buah tangan dan bersikap sopan

Salah satu bentuk saling mencintai antara sesama muslim adalah dengan saling memberikan hadiah, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Selain itu pula, sebagai seorang tamu hendaknya menjaga etikanya dan berlaku sopan santun kepada tuan rumah.

Misalnya dengan, tidak mengintip dalam rumah sebelum dipersilakan masuk, tidak berlari-larian didalam rumah, tidak asal selonong masuk kamar pribadi tuan rumah, tidak asal menggunakan fasilitas yang ada didalam rumah sebelum dipersilakan oleh tuan rumah, dan tidak mengganggu ketenangan tetangga sekitar rumah.

5.Mendoakan kebaikan bagi tuan rumah

Mendoakan hal yang baik untuk tuan rumah merupakan suatu hal terpuji yang dilakukan oleh seorang tamu. Jika seseorang muslim mendoakan hal baik bagi saudaranya, maka malaikat akan ikut mendoakan kebaikan tersebut juga berbalik padanya. Terlebih jika tamu tersebut telah selesai bertamu dan hendak pulang sebaiknya ia berpamitan kepada seluruh anggota tuan rumah dan mendoakan kebaikan bagi seluruh penghuni rumah.

Add comment

Submit