Muslimahdaily - Sebagai makhluk Allah yang selalu taat, malaikat memiliki doa yang selalu mustajab. Jika para penghuni langit tersebut mendoakan kebaikan bagi manusia, maka Allah akan mengabulkannya. Sebaliknya, saat malaikat melaknat dan mendoakan keburukan bagi manusia, Allah pun akan mengabulkan, lalu menolak amalan dan menetapkan siksaan bagi si terlaknat.
Namun malaikat tentu saja tidak bermudah-mudahan dalam melaknat seseorang. Hanya orang tertentu dan dosa tertentu yang akan dilaknat para makhluk cahaya. Dosa apa saja yang dilaknat para malaikat? Berikut di antaranya.
1.Mati dalam kondisi kafir, termasuk muslim KTP
Malaikat melaknat semua orang yang mati di atas kekafiran. Mereka yang tidak meyakini Islam, ataupun keluar dari Islam, akan mendapat laknat malaikat. Termasuk dalam hal ini orang-orang yang mengaku Islam namun melakukan amalan yang membatalkan keislamannya. Meninggalkan shalat misalnya.
Perihal ini dikabarkan dalam Al Qur’an bahwasanya Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.” (QS. Al-Baqarah: 161-162).
Dalam hadits yang panjang, Rasulullah juga menyebutkan tentang ruh orang kafir yang mendapati ajal. Ruh-ruh itu dipanggil dengan sebutan yang buruk, “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju laknat Allah dan murka-Nya.” Setelah dilaknat Allah, seluruh penghuni langit pun turut melaknatnya.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kemudian seluruh Malaikat yang ada di antara langit dan bumi melaknatnya, demikian pula seluruh malaikat yang berada di atas langit, dan semua pintu langit ditutup untuknya.” (HR. Ahmad).
2.Murtad
Seorang muslim yang murtad juga dilaknat seluruh malaikat yang jumlahnya amat saat banyak. Sebagaimana firman Allah dalam kitab-Nya,
“Bagaimana Allah akan memberi petunjuk orang yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang dzalim. Mereka itu, balasannya adalah laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.” (QS. Ali Imran: 86-87).
3.Menghina Shahabat Rasulullah
Para shahabat nabi memiliki keutamaan yang sangat agung. Merekalah generasi pertama umat Islam yang menjadi rujukan umat hingga akhir zaman. Maka sungguh tercela seseorang yang berani mencela para shahabat nabi, seperti yang dilakukan para sejarawan orientalis, serta kaum syiah yang bahkan mengafirkan sebagian shahabat.
Pantaslah laknat malaikat diberikan pada mereka yang tak menghormati generasi mulia pewaris Rasulullah. Nabiyullah bersabda, “Siapa yang mencela sahabatku, maka dia akan mendapat laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia.” (HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir).
4.Menakuti Sesama Muslim
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya sesama muslim, maka para malaikat akan melaknatnya sampai dia lepaskan. Meskipun yang menjadi sasaran adalah saudaranya sebapak atau seibu.” (HR. Muslim).
Termasuk dalam hadits ini yakni menakuti sesama muslim dengan menodongkan senjata meski hanya untuk beranda gurau. Termasuk pula menakuti dengan cara lain meski sekedar main-main. Semua perilaku tersebut nampak sepele, namun tetap berlaku padanya laknat dari para malaikat.
5.Menghalangi Hukuman
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Siapa yang membunuh dengan sengaja maka dia berhak di-qishah. Dan siapa yang menghalangi antara keluarga korban dengan pelaku untuk melakukan qishas, maka dia mendapat laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia. Tidak akan diterima darinya amalan wajib maupun amal sunahnya.” (HR. An Nasai dan Ibnu Majah).
Dalam konteks masa kini, seseorang dapat menghalangi hukuman bagi pelaku kejahatan melalui praktek di pengadilan. Yang sering kali dijumpai pula yakni orang-orang tertentu yang melakukan kriminalitas namun kebal hukum karena kedudukannya ataupun jabatannya. Mereka semua mendapat laknat malaikat karena telah melakukan pengkhianatan.
6.Mengakui anak angkat sebagai anak kandung, termasuk mengakui anak hasil zina
Segala perbuatan yang menasabkan seorang anak kepada selain orang tuanya, maka ia akan mendapat laknat malaikat. Perkara ini biasa terjadi pada orang tua angkat yang menasabkan anak angkatnya sebagai anak kandungnya. Padahal anak angkat tetaplah memiliki nasab atau bin/binti dari ayah kandungnya.
Demikian pula anak hasil zina yang sering kali dinasabkan pada ayah biologisnya. Padahal anak hasil zina hanya boleh dinasabkan pada ibunya dan dianggap terlahir tanpa ayah. Demikianlah Islam mengaturnya dengan sempurna. Jika melanggarnya, maka laknat malaikat akan meliputinya.
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengaku keturunan seseorang yang bukan bapaknya, maka dia mendapat laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima amal wajib dan sunahnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim).
7.Istri Enggan Melayani Suami
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Apabila suami mengajak istrinya ke ranjang (hubungan suami istri) dan dia menolak, kemudian suami marah kepadanya, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Seorang istri tak boleh sekalipun menolak ajakan suaminya. Namun terdapat pengecualian dalam hal ini, yakni ketika istri sakit atau datang bulan. Keduanya dan yang semisalnya dapat menjadi udzur untuk menolak ajakan suami.
Selain tujuh di atas, terdapat dosa lain yang juga dilaknat oleh para malaikat. Di antaranya mengganggu orang kafir yang dijamin keamanannya oleh seorang muslim atau pemerintah muslim. Termasuk pula melindungi para pelaku menyimpang dari sunnah Rasulullah, dan berbuat kejahatan di kota Madinah Al Munawarrah.
Bahkan menurut sebagian ulama, setiap perbuatan dosa besar pastilah akan mendapat laknat dari malaikat. Naudzubillah, semoga kita tidak termasuk orang yang dilaknat malaikat, semoga kita tidak termasuk orang yang dikenal di langit sebagai pelaku maksiat.