Tips Cerdas Mengelola Keuangan ala Rasulullah

Muslimahdaily - Tahun baru mungkin menjadi awal kehidupan baru terutama dunia keuangan Anda. Anda tentu pernah terpikir berapa banyak yang Anda habiskan selama 2018 berlangsung dan untuk apa saja uang tersebut dihabiskan.

Rasulullah memberikan teladan kepada umatnya tentang cara dasar mengelola keuangan. Salah satu sahabat Rasulullah yakni Salman AL Farisi mempunyai rumus dasar keuangannya yaitu 1-1-1. Dengan modal 1 dirham, beliau membuat anyaman dan menjualnya 3 dirham.

1 dirham untuk keperluan keluarga, 1 dirham untuk sedekah, dan 1 dirham untuk balik modal. Cara sederhana tersebut dapat menjadi inspirasi bagi umat Muslim sepanjang zaman. Sederhana namun efektif. Berikut tips mengelola keuangan ala Rasulullah yang perlu Anda ketahui.

Keperluan Komsumtif

Untuk ini, mungkin tanpa perlu diperintah semua orang pasti melakukannya baik terbilang kecil hingga besar. Banyak orang bisa menghabiskan hampir seluruh penghasilan yang ia terima untuk keperluan yang komsumtif ini.

Tak sedikit yang terlibat keuangan atau terlilit hutang karena keperluan komsumtif ini yang membuat penghasilannya minus. Maka Anda harus pandai memilih dan memilah mana keperluan yang benar-benar Anda perlukan dan mendesak dan mana keperluan yang bisa ditunda dan bukan mendesak.

Anda juga harus pandai membatasi diri agar tidak terjerumus nafsu untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu Anda butuhkan. Yang menjadi catatan, bagi seorang suami, penghasilan yang ia dapat untuk keperluan komsumtif adalah memberikan nafkah ke keluarganya. Jangan sampai uang untuk keperluan komsumtif keluarga hanya untuk dirinya membeli rokok, misalnya.

Modal

Jika Anda bekerja maka cobalah untuk menyisipkan sebagian penghasilan Anda untuk modal atau membeli aset. Inilah yang membedakan orang kaya, orang menengah dan orang miskin.

Orang kaya akan membelanjakan uangnya untuk membeli aset sedangkan orang menengah dan orang miskin membeli barang konsumtif atau liabilitas. Aset merupakan barang atau modal yang mendatangkan pemasukan, sedangkan liabilitas merupakan barang yang mendatangkan pengeluaran.

Aset atau modal jangan hanya dianggap sebagai hal yang terlihat atau tangible tetapi juga ada yang tidak terlihat atau intangible contohnya ilmu dan skill yang Anda punya.

Jika Anda professional maka Anda bisa meningkatkan kompetensi dan skill yang merupakan modal atau aset. Dengan kemampuan atau kompetensi yang semakin handal maka nilai Anda semakin meningkat dan penghasilan Anda juga meningkat.

Sedekah

Untuk bekal kehidupan yang hakiki di akhirat nanti maka Anda perlu menyisihkan penghasilan Anda untuk bersedekah baik sedekah wajib seperti zakat maupun sedekah Sunnah seperti saat Anda memberikah sedekah kepada pengemis.

Apa yang telah dilakukan sahabat Rasulullah Salman Al Farisi merupakan amal yang luar biasa. Namun ada hadist Rasulullah yang mengatakan bahwa sedekah 1 bukit tidak akan menyamai sedekah 1 mud para sahabat Rasulullah.

Maka Anda cukup bersedekah sesuai dengan kemampuan keuangan Anda tanpa perlu memaksakan diri. Hal terpenting adalah Anda ikhlas bersedekah karena Allah maka Insya Allah apa yang Anda sedekah hari ini akan bermanfaat di akhirat nanti.

Jika bertanya mengapa tidak bersedekah semuanya untuk kehidupan yang hakiki di akhirat, maka Anda perlu tahu karena konsumsi dan modal merupakan sumber pendukung sedekah Anda.

Jika keperluan konsumsi terpenuhi maka Anda bisa bersedekah dan menyisihkan untuk modal juga.

Add comment

Submit