Muslimahdaily - Begitu agung keutamaan Shalat Jumat hingga wanita sangat menginginkannya. Meski dibolehkan mengikuti Jumatan, namun kaum hawa lebih afdhol untuk shalat dzuhur di rumah. Sebagai gantinya, lakukanlah amalan-amalan berikut agar keutamaan hari Jumat tetap diperoleh para muslimah.

1. Membaca Surah As Sajdah dan Al Insan Saat Shalat Shubuh

Setiap shalat shubuh di Hari Jumat, Rasulullah biasa membaca Surah As Sajdah dan Surah Al Insan. Keduanya dibaca sebagai surat pendek yang dibaca setelah Al Fathihah di dua rakaat Shubuh. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh shahabat Abu Hurairah, ia berkata,

“Pada shalat Shubuh di hari Jumat, Rasulullah biasa membaca “Alif lammim tanzil” (yakni Surat As Sajdah) pada rakaat pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum-minad-dahri lam yakun-syai-am-madzkura” (yakni Surat Al Insan) pada rakaat kedua.” (HR. Muslim).

2. Membaca Surah Al Kahfi

Amalan ini jangan sampai terlewat di setiap hari Jumat. Sebab, membaca surah Al Kahfi sangatlah dianjurkan atau mustahab hukumnya mengingat keutamaannya yang besar. Sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam dalam dua hadits shahih,

“Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi). “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi).

3. Memperbanyak Shalawat kepada Nabi

Selain membaca Al Qur’an, para wanita juga dapat memperbanyak shalawat sebagai amalan di Hari Jumat. Shalawat ini mudah dilakukan namun sering dilupakan. Lakukanlah shalawat di sela-sela aktivitas harian di hari raya Jumat.

Nabiyullah sendiri yang memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda, “Perbanyaklah shalawat untukku pada hari Jumat.” (HR. Ibnu Majah).

4. Memperbanyak Shalat Sunnah dan Doa Seharian

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Di Hari Jumat terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Kapankah waktu mustajabnya doa itu? Tak ada riwayat shahih dari Rasulullah tentang penyebutan waktu tersebut. Artinya, muslimin termasuk muslimah hendaklah mencarinya di sepanjang hari Jumat. Perbanyaklah shalat sunnah dan doa di sepanjang hari Jumat karena bisa jadi, doa itu bertepatan di waktu mustajab.

5. Bermunajat Sehabis Ashar

Jika tak mampu berdoa seharian di hari Jumat, maka luangkanlah waktu sejenak setelah Shalat Ashar. Bermunajatlah kepada Allah dan perbanyak doa di waktu tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Dawud).

Dijelaskan Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, terdapat tiga cara bagi muslimin yang mencari waktu mustahab di waktu setelah Ashar pada hari Jumat. Pertama yakni tetap tinggal di masjid setelah shalat Ashar hingga menjelang mahrib. Kedua, berangkat ke masjid menjelang magrib kemudian shalat tahiyatul masjid dan berdoa hingga waktu Ashar berakhir. Cara ketiga, yakni dengan duduk di tempatnya (rumah atau yang lainnya) lalu berdoa kepada Allah hingga usai waktu Ashar.

Cara terakhir itulah yang dapat dilakukan oleh muslimah. Seusai shalat Ashar, tetaplah duduk di tempat shalat di rumah. Luangkan waktu sejak Ashar hingga menjelang magrib untuk berdoa dan bermunajat kepada-Nya. Berharaplah semoga setiap doa dikabulkan oleh-Nya.

Demikianlah lima amalan yang dapat dilakukan wanita di Hari Jumat. Meski tak disyariatkan shalat dan mendengarkan khutbah Jumat, muslimah juga berkesempatan meraih pahala sebanyak-banyaknya di hari raya Jumat. Dalam hal beribadah dan kesempatan meraih surga, tentulah wanita sama kedudukannya seperti pria. Wallahu a’lam.

 

Sumber: rumaysho.com, konsultasisyariah.com, muslim.or.id

Afriza Hanifa

Add comment

Submit