Mengapa Allah Membenciku?

Muslimahdaily - Setiap orang pasti pernah merasa sendiri, ketika yang digenggam erat kemudian menghilang dan pergi begitu saja. Pernah memberikan kasih sayang sepenuhnya pada seseorang, tapi dia tak pernah membalas dan berakhir dengan menjauh.

Dulu dekat tak terpisahkan, saat ini jauh seperti seakan tidak pernah kenal. Semua rasa diabaikan ini terkadang membuat kita berpikir, apakah Allah juga akan meninggalkanku? Apakah Allah benci denganku?

Perasaan diabaikan oleh keluarga dan teman juga dapat berdampak pada keyakinan dan spiritualitas. Ketika kamu berusaha keras untuk mempercayai Allah Yang Maha Pemberi Kekuatan dan akan menolongmu, namun kamu merasa tak kunjung mendapat jawaban dari-Nya. Kamu pasti akan menduga-duga bahwa Allah tidak menyukaimu, atau Ia juga mengabaikanmu seperti orang lain.

Emotional Reasoning

Sebelum mengkonfirmasi perasaan Allah pada kita, coba kita lihat sejenak diri ini. Seringkali kita membuat keputusan tentang baik dan buruk tentang diri kita sendiri berdasarkan perasaan, dibanding menggunakan logika atau fakta. Jika hal itu terjadi, maka kamu sudah terlibat dalam emotional reasoning.

Logika yang sama bisa kita gunakan ketika memberikan persepsi hubungan kita dengan Allah. Penyebabnya kemungkinan sama, emotional reasoning.

“Semua orang benci dengaku, Allah pasti juga.”

“Hal buruk selalu terjadi kepadaku, ini pasti cara Allah menunjukan bahwa Ia kecewa padaku.”

“Dosaku begitu besar, maka ini adalah balasan dari Allah.”

Menurut Aaron Beck, seorang psikiater Amerika dan juga pendiri terapi perilaku kognitif mengatakan bahwa emotional reasoning sangat berbahaya jika dilakukan terus menerus. Ia bisa merusak pikiran logis dan memunculkan interpretasi yang salah. Penalaran emosional dapat mencegah kemampuan seseorang untuk mendengar informasi dengan jelas tanpa salah paham atau salah mengartikannya.

Spiritual Emotional Reasoning

Jika kamu mereasa Allah membencimu, sangat mungkin bahwa penyebabnya adalah karena kamu membenci dirimu sendiri. Penalaran emosional spiritual akan membuat kamu berpikir:

“Aku tidak layak atas Rahmat-Nya.”

“Allah tidak mendengarkanku.”

“Allah tidak menginginkan yang terbaik untukku.”

“Allah tidak peduli padaku.”

Selain itu, beberapa alasan mengapa orang berpikiran negatif dan seperti kehilangan kepercayaan tentang kasih sayang Allah datang dari masa lalu dan alam bawah sadarnya. Banyak orang yang memproyeksikan perasaan dan pengalaman negatif dengan orang tua mereka kepada Allah. Banyak penelitian yang mendasari hal tersebut. Seperti jika kamu memiliki masalah kepercayaan dengan orang tua karena dulu sering diabaikan maka mungkin kamu akan berpikir demikian pula pada Allah.

Lalu jika semuanya sudah terjadi, apa yang harus dilakukan?

Ubah persepi mengenai diri sendiri

Sebelum kamu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, maka coba perbaiki persepsi tentang dirimu terlebih dahulu. Hilangkan segala persepsi negatif secara perlahan, renungkan berbagai macam karunia, bakat dan kekuatan yang diberkahi Allah kepadamu. Jika kamu kesulitan untuk melakukan hal tersebut, mintalah teman, guru atau keluarga yang kamu percaya untuk membantu.

Selalu ingat bahwa kamu diciptakan oleh Allah dan lahir ke bumi karena suatu alasan dan memiliki tujuan yang jelas. Menghilangkan nilai-nilai negatif dalam diri akan bisa membuatmu menjadi orang yang lebih baik dan meningkatkan harga diri untuk waktu yang lebih panjang.

Ubah cara berhubungan dengan orang lain

Jangan pernah bergantung dan berharap pada orang lain. Jika kamu ingin berteman dengan seseorang maka sebenarnya kamu tidak akan bisa mengandalkan dia seutuhnya. Karena suatu saat nanti kamu pasti akan kehilangan, entah ditinggal dengan kehidupan yang baru atau mungkin ditinggal untuk selamanya.

Bersiaplah untuk hidup mandiri mengandalkan dirimu sendiri. Kamu dapat memulai dengan mengevaluasi diri hal apa saja yang tidak bisa kamu lakukan sendiri selama ini. Mulai sekarang coba untuk mengerjakannya sendiri. Kuncinya adalah percaya diri.

Perbaiki hubungan dengan Allah

Jika saat ini kamu masih berpikir bahwa Allah membencimu, cobalah tenangkan diri dan bukalah matamu. Jangan biarkan hal ini terjadi terus menerus, karena sejujurnya setan sangat mencintai orang yang menganggap bahwa Allah membencinya, karena ini adalah peluang setan untuk menyesatkan manusia.

Belum terlambat untuk mengubahnya, percayalah Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya sendri. Mulailah untuk menghabiskan waktu sendiri dan renungkan hal-hal yang sudah dilakukan mengapa kamu bisa sampai berpikiran seperti ini, apa yang menyebabkannya.

Tulislah di atas sebuah kertas “Saya berpikir bahwa Allah membenci saya karena......” diikuti oleh semua alasan yang kamu pikirkan. Tulislah alasan sebanyak mungkin. Setelah menuliskan alasannya, mulailah mengganti alasan emosional dengan fakta. Coret pikiran yang tidak sehat dan tulis ulang pikiran yang sehat.

“Saya berpikiri bahwa Allah membenci saya, buktinya doa saya tidak pernah dijawab.”

Pikiran sehat: “Allah menjawab semua doa, tetapi jawabannya mungkin tidak sekarang atau dalam bentuk yang berbeda.”

“Allah benci denganku karena semua orang dalam hidup saya menganggap saya tidak berguna.”

Pikiran sehat:  “Ingatlah sifat Allah Al-Latif- Yang Bik, Ar-Rahman Ar-Rahim Maha Pengasih dan Penyanyang.”

Cobalah untuk berpikir positif, lewat ujian dan cobaan yang kamu lalui, mungkin Allah ingin menyelamatkanmu dari hal buruk yang akan terjadi kedepannya. Allah ingin menghapus segala dosa-dosamu di dunia dan memberikan pelajaran berharga yang tak ternilai. Allah tak ingin hambaNya bersedih dan merasa sendiri, Allah sangat senang jika terus dipanggil oleh hambaNya. 

Add comment

Submit