Muslimahdaily - Kerajaan-kerajaan yang muncul di beberapa daerah di Indonesia menjadi fonemena tersendiri. Pasalnya, bukan hanya satu, namun kerajaan-kerajaan tersebut muncul bak jamur.

Layaknya kerajaan sesungguhnya, terdapat Raja, Ratu, Perdana Menteri, hingga ajudan-ajudan yang siap melayani pimpinan mereka. Beberapa dari kerajaan-kerajaan tersebut bahkan memiliki bangunan yang mereka anggap sebagai kastil dan benteng.

Kerajaan-kerajaan tersebut mampu mendapatkan ratusan pengikut. Biasanya raja atau pemimpin kerajaan fiktif membujuk calon pengikutnya dengan beragam hal, mulai dri diiming-imingi jabatan tertentu, sejumlah uang, hingga dapat melunasi hutang. Alhasil, calon pengikut pun akhirnya terpikat.

Melihat dari fenomena yang terjadi, sebagian dari kita tak lantas langsung mempercayai. Namun, fenomena ini dapat menjadi pengingat akan terjadinya hari akhir.

Terjadinya hari akhir ditandai dengan tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Kebanyakan tanda kecil telah nampak, sedangkan munculnya tanda-tanda besar menandakan bahwa dunia akan benar-benar berakhir.

Di antara 10 tanda-tanda besar tersebut, adalah munculnya Dajjal yang mengaku sebagai nabi. Dajjal yang sering kita dengar memiliki ciri-ciri memiliki mata satu dengan tulisan kafir di dahi. Namun, sebelum muncul Dajjal yang sebenarnya, Dajjal-dajjal kecil telah muncul mengaku sebagai nabi.

Rasulullah bersabda, “Tidak akan tegak hari kiamat sampai dibangkitkan Dajjal-Dajjal pendusta sekitar 30 orang. Semuanya mengaku sebagai utusan Allah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Hadits lain juga menyebutkan hal serupa dengan kemunculan Dajjal bermata satu sebagai Dajjal terakhir. Rasulullah bersabda, “Sungguh demi Allah! Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar 30 pendusta, yang paling terkahir dari mereka adalah orang yang buta sebelah matanya lagi pendusta.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

Dajjal-dajjal kecil yang mengaku sebagai nabi memang sudah terlihat bahkan tak lama setelah Rasulullah wafat. Saat itu, ada seorang bernama Musailamah al-Kazzab. Muslim yang akhirnya murtad ini mampu mengumpulkan pengikutnya sebanyak 40 ribu orang hingga kemudian ditaklukkan oleh Sayyidina Abu Bakar.

Kemudian ada Al Aswad bin Al Ansi, Thulaihah bin Khuwailid Al Asadi, Musailamah Al Kadzdzab dan Suriah binti Al Harits At Taghlibiyyah yang juga muncul di era sahabat. Kemudian terdapat Al Mughal bin Abi Ubaid Ats Tsaqafi dan Al Harits bin Sa’id Al Kadzdzab yang muncul pada masa tabi’in. Masa moderen pun tak luput dari kehadiran Dajjal kecil, sebut saja Mirza Ghulam Ahmad Al Qadiyani dan orang-orang yang mengaku nabi lainnya.

Tipu Daya Dajjal

Sementara Dajjal-Dajjal kecil muncul hingga dapat mengumulkan puluhan ribu pengikut, Dajjal yang sesungguhnya akan lebih banyak menggaet pengikut. Bukan cuma dalih sebagai nabi baru atau iming-iming uang semata, Dajjal yang sesungguhnya punya banyak tipu daya sebagai usaha agar manusia takluk padanya.

Dajjal akan berusaha menunjukkan seakan-akan dirinya mempunyai mukjizat layaknya nabi-nabi terdahulu. Ia akan mengaku sebagai nabi, kemudian tiada orang yang mempercayainya hingga akhirnya ia mengaku sebagai Tuhan.

Dikisahkan pula ia akan melewati sebuah desa yang mana penduduknya mengimani ia. Dajjal kemudian berdoa hingga turun hujan di desa tersebut dan membuat tanahnya menjadi subur, bintang menjadi gemuk, penuh dengan daging, dan deras air susunya. Kondisi sebaliknya dialami penduduk desa yang tidak mengimani Dajjal.

Selain itu, Dajjal juga mampu menyembuhkan orang sakit dengan mengusapkan tangannya ke tubuh mereka. Hal tersebut sama seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Isa ‘Alahissalam, sehingga nantinya banyak orang yang percaya ia sebagai juru selamat.

Melihat bahwa tipu daya Dajjal yang tak kalah luar biasa, tak aneh bila nanti banyak orang non-muslim maupun muslim beriman kepada Dajjal. Jika kemunculan raja-raja yang berdalih mampu menyelesaikan beragam masalah manusia hingga dapat terkumpul ratusan orang, maka bukan hal mustahil bila nantinya ratusan ribu orang rela menjadi pengikut Dajjal.

Kemunculan raja-raja fiktif baru-baru ini menjadi pengingat kita agar selalu mendekatkan diri kepada Allah. Karena hanya Allah-lah yang mampu memberikan perlindungan dari tipu daya Dajjal. Wallahu'alam.