Muslimahdaily - Surga dan neraka merupakan akhir dari perjalanan setiap insan, dimana nanti Allah akan menempatkan manusia berdasarkan amal ibadahanya selama di dunia. Surga bagi orang beriman dan neraka bagi orang yang ingkar, meyakini kedua-nya adalah perkara iman yang harus diyakini dengan hati bahwa benar adanya.
Sangat banyak dalil Qur’an maupun Hadits yang menjelaskan kondisi kedua makhluk Allah yang sudah ada sejak dahulu kala ini.
Salah satunya adalah kisah Malaikat Jibril yang Allah perintahkan untuk melihat kondisi surga dan neraka.
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
“Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung memanggil Jibril dan mengutusnya ke surga lantas berfirman, 'Lihatlah surga itu dan apa yang telah Aku persiapkan untuk penghuninya.'
Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, 'Demi kemulian-Mu, tidak ada seseorang yang mendengarnya melainkan ia ingin masuk ke dalamnya.'
Kemudian surga itu dikelilingi hal-hal yang tidak disukai, lantas Allah berfirman, 'Kembalilah ke surga dan lihatlah surga itu.'
Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, 'Demi kemuliaan-Mu sungguh saya khawatir bahwa tidak akan ada seseorang pun yang masuk surga.'
Kemudian Allah mengutus Jibril ke neraka dan berfirman, 'Lihatlah neraka itu dan apa yang telah Aku sedikan untuk penghuninya.'
Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, 'Demi kemulian-Mu, seseorang yang mendengarnya tidak ingin masuk ke dalamnya.'
Kemudian neraka itu dikelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan, lalu Allah berfirman, 'Kembalilah ke neraka dan lihatlah.'
Kemudian ia kembali(kepada Allah) dan berkata, 'Demi kemulian dan keagungan-Mu, sungguh saya khawatir bahwa tidak akan tersisa satu orang pun melainkan masuk neraka."
Masya Allah, dari hadits di atas sungguh kita dapat mengambil sebuah pelajaran yang sangat berharga. Surga beserta segala kenikmatannya yang Allah berikan untuk orang-orang beriman haruslah ditebus dengan beragam amalan shaleh dan penghambaan secara mutlak kepada Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sedangkan neraka tempat yang penuh dengan kengerian dan siksa, sangatlah menarik hati bagi para hamba dunia. Bagaimana tidak, neraka dihiasi dengan perkara-perkara yang Allah larang namun sangat menyenangkan untuk dilakukan sehingga manusia tergoda untuk memasukinya.
Yahya bin Mu’adz Ar-Razi berkata, “Meninggalkan dunia itu memang berat, akan tetapi meninggalkan surga itu jauh lebih berat daripadanya. Sesungguhnya maskawin surga itu adalah meninggalkan dunia.”
Kenikmatan Surga Teringan
Surga adalah tempat yang sarat akan kenikmatan, bahkan kenikmatan surga teringan pun rasanya masih sangat sulit dibayangkan. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya aku tahu siapa orang yang paling terakhir dikeluarkan dari neraka dan paling terakhir masuk ke surga. Yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak.
Kemudian Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah engkau, masuklah engkau ke surga.'
Ia pun mendatangi surga, tetapi ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh.
Ia kembali dan berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.'
Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah engkau dan masuklah surga.'
Ia pun mendatangi surga, tetapi ia masih membayangkan bahwa surga itu telah penuh.
Kemudian ia kembali dan berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendatangi surga tetapi sepertinya telah penuh.'
Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah engkau dan masuklah surga, karena untukmu surga seperti dunia dan sepuluh kali lipat darinya.'
Orang tersebut berkata, 'Apakah Engkau memperolok-olokku atau menertawakanku, sedangkan Engkau adalah Raja Diraja?”
Ibnu Mas’ud berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam tertawa sampai tampak gigi geraham beliau. Kemudian beliau bersabda, 'Itulah penghuni surga yang paling rendah derajatnya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Siksaan Neraka Teringan
Tiada kenikmatan sekecil apapun untuk para penghuni Neraka, bahkan dengan siksa teringan pun tidak akan ada makhluk yang sanggup untuk merasakan pedihnya.
Imam Abu Laits as-Samarqandi menuliskan sebuah hadits di Kitabnya Tanbihul Ghafilin. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya siksaan penghuni neraka yang paling ringan adalah seseorang yang pada kedua kakinya ada dua sandal dari api neraka yang karena kedua sandal itu otaknya mendidih seolah–olah sandal itu adalah periuk, di mana pada telinganya ada bara api, pada giginya ada bara api, dan pada bibirnya ada uap api. Usus perutnya keluar dari kedua telapak kakinya. Ia berpendapat bahwa dia adalah penghuni neraka yang paling ringan siksaanya.”
Oleh karena itu marilah kita hiasi hidup selama di dunia dengan amalan-amalan shaleh, mengerjakan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganya. Dengan berharap semoga Allah mengampuni segala dosa, menerima amalan dan membebaskan kita dari siksa api neraka.
Wallahu a'lam.