Muslimahdaily - Bulan Ramadhan Allah jadikan sebagai bulan istimewa bagi umat Islam. Di bulan ini, muslimin berlomba-lomba untuk menjaring pahala sebanyak-banyaknya. Karena di dalam bulan suci inilah terdapat berbagai keutamaan yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari dilipatgandakannya pahala hingga datangnya malam yang lebih baik dari malam seribu bulan yakni lailatul qadr.
Sementara itu, wanita akan mengalami siklus haid setiap bulannya. Tak terkecuali di bulan Ramadhan. Pada saat inilah, wanita tidak diperkenankan untk melaksanakan serangkaian ibadah, seperti shalat dan membaca Al Qur’an.
Lantas, apakah hal tersebut dapat membuat wanita jadi kekurangan kesempatan untuk menambah pahalanya di bulan Ramadhan?
Berikut ini Muslimahdaily rangkum sejumlah ibadah yang mendatangkan pahala bagi wanita yang tengah mengalami haid di bulan Ramadhan.
1. Berdzikir dan bershalawat
Walaupun tidak bisa mendirikan shalat, namun wanita tetap diperbolehkan untuk berdzikir. Hal tersebut lantaran para ulama sepakat bahwa tidak ada satu pun dalil yang menyebutkan wanita haid dilarang untuk berdzikir.
Dengan dzikir jugalah, salah satu cara seorang mukmin mengingat Allah dan kebesarannya. Hal tersebut sama halnya dengan bershalawat. Selain menambah keimanan, shalawat juga merupakan salah satu wujud kecintaan umat terhadap Sang Nabiyullah.
Untuk itu, wanita yang tengah haid dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, tahmid, takbir, istighfar, dan bershalawat.
2. Berdoa
Sama halnya dengan berdzikir dan bershalawat. Wanita yang tengah haid tidak dilarang untuk berdoa. Sebaliknya, di bulan puasa inilah, mukmin harusnya memperbanyak doa.
Setidaknya ada 4 waktu mustajab dikabulkannya doa pada bulan suci ini, yakni pada saat sahur, berpuasa, berbuka, dan mala saat malam lailatul qard.
Rasulullah bersanda, “Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, ‘Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni’.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad).
3. Muraja’ah Al Qur’an
Membaca Al Qur’an bagi wanita haid sebenarnya masih diperdebatkan di kalangan ulama. Hal tersebut lantaran adanya dalil yang melarang wanita haid untuk menyentuh Al Qur’an. Walau demikian, Sebagian ulama memperbolehka hal tersebut dengan catatan diniatkan agar tidak melupakan hapalannya.
Ibnu Taimiyyah berkata, “Empat imam berpendapat bahwasanya tidak menyentuh mushaf kecuali orang yang suci. Sedangkan wanita haid yang membaca Al Qur’an tanpa menyentuh mushaf masih terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama dan mengkaji ilmu. Sesungguhnya wanita haid tidak membaca Al Qur’an kecuali ada kepentingan seperti bila ia takut melupakannya. Wallahu a’lam.”
4. Bersedekah
Bersedakah merupakan kiat selanjutnya bagi wanita haid yang ingin menjaring pahala di bulan Ramadhan. Bersedakah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Apalagi di tengah situasi pandemik seperti ini, semakin besar pintu seorang mukmin untuk bersedekah dan membantu sesama.
5. Mempersiapkan makanan berbuka
Menyiapkan makanan berbuka memang memiliki keutamaan tersendiri. Kegiatan ini jarang dilakukan bila bukan pada bulan Ramadhan. Untuk itulah, agar tidak ketinggalan dalam mengejar pahala, maka hal ini bisa dijadikan ladang pahala bagi wanita yang sedang haid.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga”. (HR. Tirmidzi).
6. Mengajak dan menyediakan sahur
Tak jauh berbeda, kiat selanjutnya yakni mengajak dan menyediakan hidangan sahur. Walau tak ada anjuran langsung mengenai hal ini, namun sahur sendiri memiliki banyak keutamaan.
Rasulullah bersabda, “Bersahurlah kamu semua, sesungguhnya dalam sahur itu ada barakah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika seseorang bangun dan makanan hidangan sahur dengan bantuan seseorang, maka bukan tak mungkin bila ia juga turut mendapat keberkahan atau setidaknya pahala dari orang yang sahur.
7. Menghadiri majelis ilmu
Menuntut ilmu sebenarnya dapat dilakukan kapan saja. Namun, di bulan Ramadhan ini, Allah lipatgandakan pahala hamba-Nya. Maka menuntut ilmu dapat menjadi pahala tambahan bagi wanita yang tengah haid.
Menuntut ilmu dapat dilakukan dengan banyak cara. Walaupun tidak mampu untuk datang langsung, namun kecanggihan teknologi dapat membantu umat agar dapat menghadiri majelis-majelis ilmu secara daring.
Sebenarnya kiat mendapat pahala bagi wanita yang sedang haid tidaklah sebatas 7 poin di atas. Masih banyak kiat lain demi memperoleh keutaaman di bulan suci ini. Yang paling utama adalah segala usaha tersebut diniatkan untuk mendapat ridha Allah. Wallahu ‘alam.