Muslimahdaily - Sebagai seorang hamba, kita diperintahkan Allah untuk selalu berdoa padanya. Akan tetapi bukan berarti Allah membutuhkan doa-doa kita, tetapi doa adalah salah satu ibadah seorang hamba pada Tuhannya.
Doa merupakan suatu bentuk pengakuan akan kerendahan, kelemahan dan kebutuhannya pada Allah. Dengan berdoa ia akan merasa dan mengaku sebagai hamba yang lemah yang tiada daya dan upaya tanpa pertolongan dari Allah.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu.” (Qs. Ghafir:60).
Begitulah Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, maka ia akan mengabulkan doa tersebut.
Penting untuk diingat bahwa kita harus berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Keyakinan akan dikabulkannya doa ini penting dan menjadi penanda seberapa besar kepercayaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Hanya saja, kita harus memahami bahwa Allah memiliki banyak cara untuk mengabulkan doa. Bisa jadi doa dikabulkan sesuai dengan permintaan persis, namun bisa jadi juga sebaliknya.
Seperti yang dijelaskan oleh Imam Al-Baijuri dalam Kitab Tuhfatul Murid ala Jauhararit Tauhid bahwa terdapat tiga macam cara Allah mengabulkan permintaan hamba-Nya.
Berikut penjelasan yang dilansir dari laman Nu Online:
Doa yang dikabulkan segera sesuai dengan permintaan
Ada kondisi dimana kita meminta sesuatu pada Allah, kemudian pada saat itu juga Dia segera mengabulkan doanya. Jika seseorang sedang sakit dan segera meminta kesembuhan, maka Allah berikan kesembuhan padanya sesegera mungkin.
Saat kamu meminta dilunasi hutangnya, kemudian Allah segera kirim bantuan dari arah yang tak terduga. Saat itulah Allah telah mengabulkan doamu. Serta berbagai kondisi lainnya yang mungkin pernah kamu alami sendiri.
Intinya adalah apa yang diberikan Allah sama persis dengan apa yang diminta sang hamba.
Doa yang dikabulkan sesuai permintaan namun tidak segera
Kadangkala Allah menunda pemberian dan pengabulan permintaan hamba-Nya karena ada kemaslahatan dan hikmah tertentu yang mungkin hanya Allah saja yang tahu.
Penundaan terkabulnya doa ini bukan karena Allah enggan untuk mengabulkan doamu, tetapi Allah lebih mengetahui kapan waktu yang tepat untukmu.
Contohnya, saat seorang hamba meminta dan berdoa kepada Allah untuk bisa menunaikan haji pada tahun ini namun Allah belum mengabulkannya dan ia pada akhirnya tidak bisa berangkat.
Mungkin hamba itu akan merasa kecewa, tetapi ternyata di saat yang sama sang ibu sakit berat dan akhirnya meninggal dunia. Allah ingin ia tetap berada di sisi sang ibu untuk berbakti kepadanya, maka Allah menunda perjalanannya hajinya.
Setelah selesai mengurus sang ibu, barulah Allah memberikan rezeki di tahun berikutnya untuk ia bisa pergi haji.
Doa yang dikabulkan dalam bentuk berbeda
Seringkali dalam hidup mungkin kita mendapatkan apa yang sebenarnya tak kita inginkan atau butuhkan. Tetapi kembali lagi pada konsep pertama, bahwa Allah adalah Tuhan yang mengetahui kebutuhan kita yang sebenarnya, yang terbaik untuk hamba-Nya.
Mungkin saja yang kita minta sat itu sesungguhnya tak memiliki manfaat sama sekali, sedangkan apa yang diberikan Allah ada banyak manfaat dan hikmah yang banyak untuk dia.
Atau, apa yang kita minta ada manfaatnya, tetapi yang diberikan Allah jauh lebih manfaat dan maslahat.
Saat seorang pelajar sangat ingin meneruskan pendidikannya ke sebuah perguruan tinggi favorit di Indonesia, namun ia terbentur dengan biaya. Akhirnya ia berdoa kepada Allah untuk bisa mendapatkan beasiswa.
Namun, pada akhirnya Allah tak memberikan beasiswa untuknya. Tetapi Allah berikan pekerjaan yang baik, sehingga dari hasil gaji itu ia dapat membiayai kuliahnya sendiri. Mungkin menurut Allah jalan itu adalah yang terbaik untuknya.
Pada akhirnya kita harus selalu percaya bahwa semua doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah. Tentunya dengan cara dan waktu yang Allah ridhoi. Tentu jika sudah begitu pasti akan ada banyak kebaikan di dalamnya.
Wallahu a'lam.