Muslimahdaily - Setiap manusia pasti menginginkan akhir yang baik dalam hidupnya, kehidupan yang tenang, bahagia dan memiliki tempat yang nyaman selama-lamanya. Tentu tempat itu adalah Surga, dimana banyak sekali kebahagiaan abadi di dalamnya. Apapun yang kita inginkan saat dunia, tersedia disana.
Berbagai kenikmatan akan bisa kita nikmati, semua yang dulu Allah janjikan di dalam Al-Quran menjadi nyata. Salah satu kenikmatan yang akan kamu dapatkan adalah mendengar suara paling merdu di dalam Surga.
Tahukah kamu siapa pemilik suara merdu tersebut?
1. Malaikat Israil
Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abi Dunya yang meriwayatkan dari Duhaim ibn Fadhl al-Qurasyi, yang diberitahukan oleh Rawwad ibn Jarah, dari al-Auza’i yang mengatakan,
“Setahuku, tak ada makhluk Allah yang lebih merdu suaranya daripada Israfil. Allah memerintahkan untuk memperdengarkan suaranya. Israfil pun bersuara hingga para malaikat di langit berhenti dari shalat mereka. Kondisi itu berlangsung sesuai kehendak Allah. Allah lalu berfirman, ‘Demi keagungan-Ku! Jika hamba-hamba-Ku tahu keagungan-Ku, niscaya mereka tidak akan menyembah selain-Ku.”
2. Nabi Daud
Selain Israfil, Malik ibn Dinar juga mengatakan bahwa pada hari kiamat nanti, Allah akan memerintahkan para malaikat untuk meletakkan mimbar tinggi di surga. Mimbar itu diperuntukkan bagi Nabi Daud untuk menggaungkan nama-Nya dengan suara indahnya sebagaimana dulu Nabi Daud telah lakukan di dunia.
Nabi Daud memang diberi karunia oleh Allah dengan suaranya yang sangat merdu. Imam Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi mengatakan bahwa Allah menganugerahkan kepada Nabi Daud suara indah yang tak pernah diberikan kepada siapapun sebelumnya.
Saat ia menyenandungkan bacaan kitab suci Zabur yang diturunkan kepadanya, maka burung-burung yang berterbangan akan berhenti untuk menyimak bacaannya dan bertasbih mengiringi tasbih yang diucapkan oleh Nabi Daud.
Wahab bin Munabbih mengatakan, "Apabila ada makhluk Allah yang mendengar suaranya, maka mereka akan melompat-lompat seperti gerakan menari. Kemudian apabila ia melantunkan Kitab Suci Zabur dengan suaranya yang indah itu, maka bangsa jin, manusia, burung, hewan melata, atau apapun juga yang mendengarnya akan berhenti bahkan di antara mereka ada yang mati karena kelaparan."
Saat diperintahkan oleh Allah menaiki mimbar, Nabi Daud pun melakukannya dengan segera dan sebaik mungkin. Setelah ia mengeluarkan suranya, seluruh penghuni surga seketika terkesima mendengar keindahan suara Nabi Daud.
Malik ibn Dinar juga mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Daud berdiri di hadapan Arsy sambil berfirman, “Wahai Daud! Agungkanlah Aku sekarang juga dengan suaramu yang merdu itu.”
Nabi Daud berkata, “Ya Allah! Bagaimana aku dapat mengagungkan-Mu, sementara diri-Mu telah mencabut suara indahku di dunia?” Allah berfirman, “Aku telah mengembalikan suara indahmu kepadamu.” Suara indah Nabi Daud kembali bahkan jauh lebih indah. Suara itu mencengangkan para penduduk surga.
3. Suara Pepohonan Surga
Selain dari malaikat Israfil dan Nabi Daud, suara-suara indah di surga juga hadir dari pepohonan yang berbuah. Sebagaimana Ibnu Abi Daud mengatakan dari Abduh ibn Abi Lalabah yang mengatakan, “Di surga ada pohon berbuah zamrud, yaqut, dan Mutiara. Ketika angin berhembus, buah-buahan itu bergemerisik memperdengarkan suara indah yang tak pernah terdengar sebelumnya.”
Ibrahim meriwayatkan dari Ali ibn Ashim, yang diberitahu oleh Said ibn Abu Said al-Haritsi yang berkata, “Di surga ada beberapa rumpun bamboo emas yang berbuah Mutiara. Jika penghuni surg aingin mendengar suara merdu, Allah menghembuskan angin yang menggemericingkan pepohonan itu dengan suara yang sangat disukai penghuni surga.”
4. Suara Allah
Namun, diantara semua suara yang indah itu, ada suara yang lebih tinggi derajatnya, yaitu suara Allah, firman-Nya, salam-Nya, pidato-Nya dan bacaan-Nya, mereka akan merasa tak pernah mendengar suara itu sebelumnya.
Hadist hadist shahih dan hasan telah menyebutkan bahwa suara Allah jauh lebih indah dari suara indah yang ada di dunia.
Wallahu a’lam.
Sumber: Surga yang Allah Janjikan – Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah