Muslimahdaily - Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti tak luput dari gangguan setan, mereka hadir untuk senantiasa menggoda manusia agar lalai dari ibadah dan lupa kepada Allah Ta'ala. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran.
“Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.” (Qs. Al-Baqarah 169).
Bahkan Allah mengatakan bahwa setan adalah musuh yang paling nyata bagi manusia, “Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (Qs. Al-Isra’ 53).
Oleh karena itu, agar terhindar dari berbagai macam godaan dan bisikan setan yang terkutuk, Allah dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah menganjurkan beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh umat-Nya. Mulai dari berdzikir mengingat Allah hingga membaca taawudz.
Berikut 7 amalan agar kamu tidak diganggu setan:
1. Berdzikir, berwudhu dan shalat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan, setan akan mengatakan, 'Malam masih panjang, tidurlah.' Jika ia bangun lalu berzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu, lepaslah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir. DI pagi hari ia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, ia tidak ceria dan menjadi malas." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Istinsar
Istinsar adalah membersihkan hidung dengan menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya ketika bangun tidur. Hal ini dianjurkan oleh Rasulullah seagaimana tertulis dalam hadist dari Abu Hurairah, Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka hiruplah air ke dalam hidung lantas keluarkan, lakukanlah sebanyak tiga kali karena setan itu bermalam di bagian dalam hidungnya."(HR. Muslim).
3. Beriman dan bertawakkal kepada Allah
Allah berfirman,
"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah." (Qs. An-Nahl: 99-100).
4. Berlindung dari gangguan setan saat masuk kamar mandi
Dari Annas bin Malik, ia berkata,
"Nabi shalallahu alaihi wa sallam ketika masuk kamar kecil beliau mengucapkan, "Allahumma inni audzu bika minal khubutsi wal khobaaits (artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan dari-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan)." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).
5. Meminta perlindungan dari sifat-sifat setan
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata,
"Dari Nabi shalallahu alaihi wa sallam, beliau biasa meminta perlindungan kepada Allah dari kegilaan setan, syair setan dan sifat sombongnya setan." (HR. Ahmad).
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah setelah takbir membaca,
"A'udzu billahis samii'il aliim, minasy syaithoonir rojiim min hamazihi wa nafkihi wa naftsih (artinya: aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui dari gangguan syaitan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya dan nyanyiannya yang tercela)." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu majah dan Ahmad).
6. Meminta perlindungan saat setan hadir
Allah berfirman,
"Dan katakanlah:"Ya Rabbku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada ENgkau ya Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu'minun: 97-98).
Dari Al-Walid bin Al-Walid radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, aku sedang sedih (murung).” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, ‘Jika engkau hendak tidur, ucapkanlah: A’UDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN GHODHOBIHI WA SYARRI ‘IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIIN WA AYYAH-DHURUUN’ (artinya: Aku meminta perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari siksa-Nya, dari kejelekan makhluk-Nya, dan dari godaan setan ketika hadir). Siapa yang membacanya, setan pasti tidak akan menimpakan mudarat padamu. Setan pun tidak akan mendekatimu.” (HR. Ahmad).
7. Membaca taawudz sebelum membaca Al-Quran
Allah Ta’ala berfirman,
“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini adalah perintah dari Allah kepada hamba-Nya lewat lisan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika mereka ingin membaca Al-Qur’an hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Perintah di sini adalah sunnah, bukan wajib, sebagaimana klaim ijmak ulama dari Abu Ja’far bin Jarir dan selainnya. … Maksud dari membaca ta’awudz ketika memulai membaca Al-Qur’an adalah agar setan tidak mengacaukan bacaannya sehingga sulit untuk melakukan tadabur dan tafakur. Oleh karenanya, jumhur berpendapat bahwa membaca ta’awudz itu dilakukan sebelum tilawah Al-Qur’an.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4:711).
Wallahu a'lam, semoga bermanfaat.
Sumber: Rumaysho