Muslimahdaily - Jika mendengar tukang sihir, dukun dan peramal yang disebut-sebut oleh sebagain orang bisa mendapatkan informasi yang mungkin sudah terjadi di masa lalu, atau akan terjadi di masa depan, kita mungkin akan bertanya-tanya. Darimanakah semua itu berasal? Jawabannya sudah pasti semua itu adalah ulah jin dan syaitan.
Para dukun, tukang sihir dan peramal itu mendapat informasi dari jin dan syaitan yang Allah beri kemampuan untuk mencuri berita dari langit. Namun kenyataannya, dari berita yang tukang ramal tersebut dengar, mereka reka-reka menjadi 100 kedustaan.
Para jin dan syaitan itu naik ke langit untuk mendengar berita sebelum itu terjadi. Namun di dalam Al-Quran Allah mengatakan bahwa mereka akan mendapati anak-anak panah yang akan membakar mereka saat mencoba untuk mendengar berita dari langit.
“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al Jin: 8-9).
Kejadian tersebut dijelaskan secara lengkap dalam hadist dari Abu Hurairah barikut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika Allah menetapkan suatu urusan di langit, malaikat lantas meletakkan sayapnya dalam rangka tunduk pada perintah Allah. Firman Allah yang mereka dengarkan itu seolah-olah seperti suara gemerincing rantai di atas batu. Hal ini memekakkan mereka. Apabila rasa takut telah dihilangkan dari hati mereka, mereka mengucapkan, “Apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?” Mereka menjawab, “Perkataan yang benar. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
“Setan-setan penyadap berita itu pun mendengarkan berita itu. Para penyadap berita itu posisinya saling bertumpuk-tumpukkan. Sufyan menggambarkannya dengan memiringkan telapak tangannya dan merenggangkan jari-jemarinya. Jika setan yang di atas mendengar berita itu, maka segera disampaikan kepada setan yang berada di bawahnya. Kemudian yang lain juga menyampaikan kepada setan yang berada di bawahnya hingga sampai kepada tukang sihir dan dukun.”
“Terkadang setan penyadap berita itu terkena api sebelum sempat menyampaikan berita itu. Terkadang pula setan itu bisa menyampaikan berita itu sebelum terkena api. Lalu dengan berita yang didengarnya itulah tukang sihir atau dukun membuat 100 kedustaan. Orang-orang yang mendatangi tukang sihir atau dukun pun mengatakan, “Bukankah pada hari ini dan itu, dia telah mengabarkan kepada kita bahwa akan terjadi demikian dan demikian?” Akibatnya, tukang sihir dan dukun itu pun dipercaya karena satu kalimat yang telah didengarnya dari langit. (HR. Bukhari no. 4800).
Selain itu, ada cara singkat yang ditempuh jin dan setan untuk mencuri berita dari langit sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘Aisyah berikut ini,
“Para malaikat saling berbicara di atas awan dan awan-awan yang gelap tentang berbagai urusan yang akan terjadi di bumi lalu didengar oleh setan-setan kemudian setan-setan itu membisikkannya pada telinga para dukun sebagaimana botol ditiup lalu setan-setan itu menambah urusan yang didengarnya itu dengan 100 kedustaan.” (HR. Bukhari no. 3288).
Wallahu a'lam, semoga bermanfaat.
Sumber: Muslim or id