7 Kesalahan Jima' yang Masih Sering Dilakukan

Muslimahdaily - Sebagai agama yang sempurna, Islam turut mengatur persoalan hubungan badan antara suami dan istri. Hal ini lantaran hubungan badan suami dan istri atau biasa disebut jima’ bukan hanya seputar pemuas kebutuhan lahir melainkan juga sebagai ikhtiar untuk mendapatkan keturunan yang shaleh sekaligus sebuah ibadah yang bernilai pahala.

Melalui hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dirangkumlah beberapa adab sebelum berjima’. Walau demikian, ternyata masih banyak pasangan muslim suami dan istri yang mengabaikan adab-adab tersebut sehingga menciptakan kesalahan yang berujung dosa. 

Lantas apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut rangkuman Muslimahdaily dikutip dari berbagai sumber.

1. Berhubungan badan dalam keadaan kotor

Salah satu adab dalam berjima ialah membersihkan diri dan memakai wewangian. Hal ini karena para suami cenderung lebih suka mendatangi istrinya yang dalam keadaan bersih dan wangi. Begitu pula dengan suami yang harus mendatangi istrinya setelah membersihkan diri dan memakai wewangian. Hal ini karena keadaan kotor dapat merusak dien dan akal satu sama lain.

Bagi suami istri, disunnahkan untuk menggosok gigi kemudian memakai pewangi mulut yang berbau semerbak. Pasalnya, aroma-aroma yang wangi dapat saling membangkitkan hasrat.

Dari Abu Rafi’ Radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Rasulullah pada suatu hari pernah menggilir istri-istri beliau, lalu mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?’ Beliau menjawab, ‘Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).

2. Tidak berdoa sebelum melakukan

Kesalahan berikutnya adalah tidak berdoa sebelum memulai berjima’. Padahal Rasulullah mengajarkan agar tiap pasangan muslim suami dan istri untuk berdoa.

Rasulullah bersabda,

"Jika salah seorang dari kalian menginginkan mendatangi istrinya berdoa, ‘bismillaahi allahumma jannibnasy syaithaana wajannibisy syaithoona maa razaqtanaa’ maka jika Allah mentakdirkan memiliki anak melalui persetubuhan itu, maka ia (anak itu) tidak akan dibahayakan oleh setan selama-lamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Tidak melakukan pemanasan

Sebelum berjima’, hendaknya suami dan istri melakukan pemanasan terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah,

“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. at-Tirmidzi).

4. Melakukan azl

Tidak seharusnya seorang suami menggauli istrinya yang masih perawan dan melakukan azl, yakni ketika suami mencabut kemaluannya dari dalam kemaluan sang istri saat air mani hampir keluar kemudian menumpahkannya di luar. Selain itu, suami hendaknya tidak mencabutnya kecuali setelah air mani keluar dan sang istri mencapai orgasme. Hal tersebut bertujuan agar air mani segera menuju ke rahim.

5. Membayangkan orang lain

Berikutnya juga kesalahan yang kerap dilakukan baik oleh suami maupun istri, yakni membayangkan lai-laki atau wanita lain saat menjima’i istri atau suaminya. Pasalnya, yang demikian itu adalah termasuk zina.

6. Berjima’ lewat dubur

Melakukan jima’ lewat dubur atau tempat yang tidak seharusnya adalah perbuatan yang diharamkan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan Ibn Hibban dari Rasulullah, beliau bersabda,

“Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan memandang seorang pria yang menyetubuhi bagian dubur istrinya.”

Dalam hadits lain, dikatakan juga hal serupa, bahwasanya Rasulullah bersabda,

“Siapa saja yang menyetubuhi istri yang sedang haid atau menyetubuhi istri pada bagian duburnya atau datang menemui peramal dan membenarkan kata-katanya, maka ia sudah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. An-Nas’i).

7. Tidak berwudhu sebelum tidur setelah jima’

Kesalah yang satu ini memang bukanlah kesalahan besar. Namun demikian, berwudhu setelah berjima’ dan hendak tidur adalah sunnah Rasulullah. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

“Bisanya Rasulullah, apabila hendak makan dan tidur sedang beliau dalam keadaan junub, beliau membasuh kemaluannya kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat." (HR. Al-Bukhari).

Lebih lanjut, Rasulullah pernah mengatakan bahwa orang yang junub adalah salah satu dari orang-orang yang tidak didekati oleh malaikat rahmat. Rasulullah bersabda,

“Tiga orang yang tidak dekati oleh malaikat (rahmat): orang yang junub, orang mabuk, dan orang yang berlumuran minyak wangi khaluq.” (HR. Al Bazzar).

Itu tadi beberapa kesalahan dalam berjima’ yang masih sering dilakukan pasangan suami dan istri. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari perbuatan dosa dan api neraka. Wallahu ‘alam.

Add comment

Submit