Muslimahdaily - Sahabat Muslimah, sebagai manusia kita tidak luput dari segala khilaf dan kesalahan. Oleh karena itu, tidak ada seorang manusia pun yang terbebas dari dosa sekecil apa pun. Meskipun, Allah Ta’ala telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di antara makhluk hidup lainnya. Di samping itu, juga menciptakan kelemahannya tersebut, yang sangat mudah melakukan kesalahan.

Allah Ta’ala sangat mencintai orang-orang yang mau kembali ke jalan yang benar atau bertaubat. Ketika seseorang diberi umur yang panjang oleh-Nya, itu juga bisa merupakan bukti bahwa Allah sayang kepada orang itu dengan tujuan memberi kesempatan agar dia mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Amat disayangkan, bila kita tidak mau memohon ampun kepada-Nya atas segala kesalahan yang telah diperbuat selama hidup di dunia.

Sementara itu, Sahabat Muslimah pasti bertanya-tanya, apakah taubat yang kita lakukan tersebut diterima atau tidak oleh Allah Ta’ala. Sedangkan dosa yang kita perbuat begitu besar dan amat sulit untuk diampuni?

Melansir laman NU Online, inilah 6 tanda Allah menerima taubat hamba-Nya.

1. Selalu berhati-hati

Dalam hati hambanya yang bertaubat, lahir kesadaran bahwa dirinya tidak terpelihara dari dosa. Maksudnya, dia sadar kapan pun dirinya bisa terjerumus lagi ke dalam perbuatan dosa, baik dosa yang telah ditaubati atau dosa yang berbeda.

Karenanya, dia akan selalu berhati-hati menghadapi hal-hal yang sekiranya bisa mengantarkan dirinya jatuh lagi pada lubang yang sama dan kembali berbuat nista.

2. Merenungkan diri

Saat hatinya sedikit gembira dan banyak bersedih. Bagaimana hatinya bisa bergembira karena senantiasa mempersiapkan dan memikirkan masa depan akhiratnya yang belum mendapat jaminan apa-apa.

Apakah hidupnya berakhir dengan membawa iman? Itulah yang selalu direnungkan seseorang yang bertaubat, sehingga tak berani meluapkan kegembiraannya secara berlebihan, sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Siapa saja yang banyak mengingat kematian akan sedikit gembiranya dan sedikit rasa hasudnya.” (HR. Ibnu al-Mubarak).

3. Dekat dengan orang-orang shaleh

Orang yang bertaubat akan selalu mendekatkan diri dengan orang-orang yang shaleh dan menghindari orang-orang yang jahat atau buruk perangainya. Di saat yang sama, dia menyadari bahwa dekat dengan orang-orang shaleh dapat mempertahankan kebaikan dirinya dan bisa diingatkan manakala berbuat kesalahan.

4. Lebih terfokus pada perkara akhirat

Ketika seorang hamba sungguh-sungguh dalam bertaubat, dia akan melihat perkara dunia yang sedikit sebagai sesuatu yang banyak di hadapannya. Sedangkan perkara akhirat yang banyak sebagai sesuatu yang sedikit.

Sebab, dia ingat bahwa sesedikit apa pun kekayaan dunia, yang halalnya akan dihisab dan dipertanggungjawabkan, sementara yang haramnya akan disiksa. Lebih berat lagi, pertanyaan tentang harta lebih berat daripada pertanyaan tentang yang lain.

5. Tidak merasa resah terhadap takdir Allah

Melihat diri dan hatinya sibuk dengan perkara-perkara yang dibebankan Allah kepada dirinya, sedangkan dia tidak merasa resah terhadap perkara-perkara yang telah dijamin oleh Allah.

Di antara perkara yang dibebankan Allah adalah tuntutan syariat-Nya (taklif), baik tuntutan untuk dilaksanakan maupun tuntutan untuk ditinggalkan, baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat sunnah. Sedangkan perkara yang telah dijamin di antaranya rezeki, umur, jodoh, kematian, dan sebagainya.

6. Menjaga lisannya

Menjaga lisan bisa jadi pekerjaan paling berat untuk manusia. Namun, orang yang bertaubat akan berupaya melakukan hal tersebut dikarenakan lahirnya kesadaran bahwa banyak membicarakan perkara yang tidak berguna, sama dengan mengantarkan dirinya kepada pintu kemaksiatan, sebagaimana yang diingatkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,

“Sesungguhnya, manusia yang paling banyak dosanya pada hari Kiamat adalah manusia yang paling banyak bicaranya dalam kemaksiatan kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Tak heran, bila menjaga lisan juga termasuk amal yang paling dicintai Allah, sebagaimana dalam hadits, “Amal yang paling dicintai Allah adalah menjaga lisan.” (HR. Al-Baihaqi).

Wallahu a’lam.

Devi Nursafitri

Add comment

Submit