Muslimahdaily – Salah satu malaikat yang dikenal dan paling ditakutkan oleh umat Islam adalah malaikat Izrail yang bertugas untuk mencabut nyawa manusia. Gambaran yang terlintas ketika mendengar ‘Kematian dan Malaikat Izrail’ ialah kesakitan, kegelapan, dan tak jarang mereka membayangkan diri mereka terkubur dalam tanah.
Pada hakikatnya kematian merupakan hal yang pasti dialami oleh semua makhluk yang bernyawa. Sebelum meninggal dunia dan saat sakaratul maut, manusia akan lebih dulu bertemu dengan malaikat sang pencabut nyawa, Izrail. Hal tersebut dijelaskan sesuai dengan Firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam surat As-Sajdah ayat 11 yang berbunyi;
لْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ - ١١
Artinya:
"Katakanlah, 'Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan'."
Penjelasan di atas pastinya telah kita ketahui bahwa setiap makhluk hidup akan menjemput ajalnya, manusia sudah pasti akan lebih dulu bertemu dengan Izrail. Lantas bagaimanakah cara malaikat maut mengetahui ajal seseorang?Di dalam kitab Daqoiqul Akhbar dijelaskan, adapun untuk mengetahui ajal seseorang, maka malaikat maut ini selalu mendapatkan naskah kematian atau kesakitan seorang hamba secara tiba-tiba.
Ketika itu malaikat maut berkata: “Wahai Tuhanku, kapan aku mencabut nyawa hamba itu, dan atas keadaan dan tingkah bagaimana aku menghilangkan ruhnya?”
Maka Allah Ta’ala berfirman: “Hai malaikat maut, ini adalah termasuk ilmu ghaib-Ku, yang tidak akan bisa dilihat oleh seeorang selain Aku, akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu tentang kedatangan waktunya, dan Aku akan memberikan kepadamu beberapa alamat, yang mana kamu akan melaksanakan (perintah) atas alamat itu.”
Manusia akan datang kepadamu, seraya berkata: “Telah sempurna umur si Fulan.” Dan malaikat yang diserahi menjadi rizki dan amal perbuatannya berkata: “Telah sempurna rizki dan amal si Fulan.”
Jika orang itu (termasuk orang yang bahagia, maka tampak jelas pada namanya yang ditulis dalam bukunya yang ada di hadapan malaikat maut, dengan tulisan dari nur (cahaya) yang putih terletak di kiri kanan namanya. Jika orang itu (termasuk) orang yang tercela, maka tampak jelas di dalam tulisan namanya, terdapat tulisan yang hitam.
Kemudian masih belum sempurna bagi malaikat maut mengetahui hal yang demikian itu, sehingga ia kejatuhan daun dari pohon yang ada di bawah Arasy, dimana telah tertulis dalam daun itu nama orang yang waktu ini, harus dicabut nyawanya.
Diriwayatkan dari Ka’ab Al-Akhbar: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menciptakan pohon di bawah Arasy, dan di atas pohon itu terdapat banyak daun yang jumlahnya menurut bilangan seluruh makhluk. Dan ketika telah sampai ajal seorang hamba, dan umurnya hingga sisa 40 hari, maka daun itu jatuh di atas tempat Izrail. Dengan itu dia mengetahui, bahwa dia diperintahkan untuk mencabut nyawa hamba tersebut. Setelah itu, para malaikat menamakan orang itu mayit di dalam langit, padahal orang tersebut masih hidup di permukaan bumi 40 hari (lagi).”
Dan ada pula yang mengatakan, sesungguhnya malaikat Mikail turun kepada malaikat maut dengan membawa buku dari Allah Ta’ala yang terdapat tulisan di dalam buku itu nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya, dan tempat malaikat maut mencabut nyawanya, serta sebab-sebabnya (hingga) nyawanya dicabut oleh malaikat maut.