Muslimahdaily - Hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijah merupakan hari raya yang memperingati peristiwa Nabi Ibrahim yang bersedia untuk mengorbakan putranya, Nabi Ismail, karena diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala melalui mimpinya. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengawali perintah berkurban.
Adapun hukum berkurban sebagaimana mayoritas ulama selain sepakat merupakan sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini terlihat dari firman Allah “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar: 2), dan juga hadist Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang memiliki kelonggaran dan tidak mau berqurban maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Namun, jika tidak mampu untuk melaksanakan kurban, ada amalan lain pada bulan dzulhijah yang dapat kita lakukan.
10 hari pertama bulan dzulhijah memiliki keutamaan khusus dibanding hari-hari yang lain. Hari ke-9 dalam bulan Dzulhijah merupakan hari arafah yang kemudian diikuti oleh hari Idul Adha keesokan harinya.
Hari Arafah memang salah satu hari istimewa, karena pada hari itu Allah hari itulah puncak pelaksanaan ibadah haji ditunaikan, yaitu wukuf di padang Arafah. Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah, melaksanaakan salah satu rukun ibadah haji.
“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman, ‘Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?‘” (HR. Muslim, no. 1348; dan lainnya dari ‘Aisyah).
Bagi umat muslim yang belum berkesempatan untuk melaksakan ibadah haji dan melaksanakan wukuf, disyariatkan berpuasa satu hari Arafah ini dengan janji keutamaan yang sangat besar. Puasa Arafah dapat Menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Ini ditunjukkan dengan sabda Rasul,
“Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya…” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah)
Selain dihapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang, Allah banyak membebaskan orang dari neraka pada hari arafah. Sebagaimana dalam hadits Imam Muslim No 1348,
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arafah.”
Maka walaupun diantara kita tidak berkemampuan untuk melaksanakan ibadah haji maupun kurban, bukan berarti kita tidak dapat memanfaatkan bulan dzulhijah ini dengan sebaik-baiknya dan masih merasakan keutamaannya.