Muslimahdaily - Sejak penciptaan Nabi Adam, Setan telah menjadi musuh utama manusia. Makhluk inilah yang paling jahat dan licik dalam menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Karenanya, berhati-hatilah dengan segala makar Setan yang dilakukan melalui banyak cara hingga manusia begitu sulit lepas dari jeratannya.
Permusuhan setan terhadap manusia ini dijelaskan dalam banyak ayatullah. Allah berfirman mengenai tujuan Setan menggoda manusia, “Sesungguhnya Setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya Setan-Setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir : 6)
Dari Shafiyyah binti Huyai, Rasulullah bersabda, “Sungguh, Setan itu berjalan pada anak Adam di aliran darahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Betapa dekat Setan dalam tubuh manusia hingga turut mengalir di setiap pembuluh darah. Karenanya tak ada jalan keselamatan dan perlindungan dari makhluk tersebut kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala.
Apalagi Setan memiliki banyak sekali cara untuk mencelakakan manusia. Bayangkan saja, semua kejahatan yang terjadi di alam semesta ini adalah ulah makhluk api tersebut. Berikut ini enam cara umum Setan menggoda manusia sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim.
Enam cara ini bertingkat. Jika tingkat pertama telah lulus, setan tak perlu melakukan cara lain di tingkat berikutnya yang lebih rendah. Jika setiap tingkat setan merasa kesulitan, maka masih akan terus ada tingkat-tingkat cara berikutnya yang akan selalu menghantui kehidupan manusia.
1.Mengajak kufur dan syirik
Inilah cara pertama yang dilakukan Setan namun menjadi tingkat yang tertinggi. Jika Setan behasil menjerumuskan manusia ke dalam kekufuran atau kesyirikan, maka mereka mendapat ‘prestasi’ yang tinggi. Para prajurit Setan tak akan berhenti hingga berhasil membuat manusia kafir kepada Allah. Namun jika ia gagal melakukannya, maka Setan punya cara lain, yakni dengan mengajak manusia pada kebid’ahan.
2.Tipu daya bid’ah
Mengajak pada kebid’ahan menjadi cara kedua Setan. Pasalnya, bid’ah lebih bahaya dari dosa besar. Mengapa lebih berbahaya? Seorang yang berbuat dosa sangat jelas baginya melakukan perbuatan yang melanggar perintah Allah. Namun bagi pelaku bid’ah, mereka merasa melakukan hal benar yang berpahala di sisi Allah. Disinilah titik bahaya kebid’ahan.
Bid’ah merupakan perkara baru dalam agama yang diada-adakan tanpa ada tuntutan syariat yang diajarkan Rasulullah. Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala menghalangi tobat setiap pelaku bid’ah.” (HR. Ath Thabrani).
Jika Setan gagal mengajak manusia melakukan kebid’ahan, maka cara lain yakni dengan dosa besar.
3.Menggoda dengan dosa besar
Dosa-dosa besar atau Al Kabair sangat beragam yang semuanya menjadi bahan godaan Setan untuk menjerumuskan manusia ke lubang dosa. Jika berhasil menggoda seseorang untuk melakukan dosa besar, Setan akan meminta seseorang tersebut untuk menggooda orang lain agar melakukan dosa besar yang sama. Jadilah dosa besar itu dilakukan oleh banyak orang.
Pelaku dosa besar akan berakhir di neraka bersama Setan, kecuali jika ia sempat bertaubat di dunia. Dosa besar diantaranya yakni berzina, durhaka pada kedua orangtua, minum-minuman keras, membunuh dan lain sebagainya.
4.Menggoda untuk dosa kecil
Jika ajakan melakukan dosa besar mampu ditepis seseorang, maka Setan tak menyerah. Ia akan membayanginya dengan dosa-dosa kecil atau Ash Shaghir. Setan membuat dosa ini terlihat remeh dan mengajak seseorang terbiasa melakukannya. Setan tahu betul bahwa dosa kecil yang dilakukan terus menerus akan menyeret pelakunya ke tepian dosa besar. Tinggal menunggu waktu saja bagi pelaku dosa kecil untuk terjatuh pada dosa besar.
5.Menjerumuskan pada perkara mubah
Jika ternyata lawan Setan memiliki keimanan yang kokoh dan enggan berbuat dosa, Setan masih punya cara lain. Yaitu dengan membuat manusia sibuk pada perkara mubah. Memang perkara mubah tak membuat pelakunya berdosa. Hanya saja, kesibukan akan aktivitas mubah ini akan membuat manusia lalai pada ibadah utama.
Itulah yang dibisikkan Setan, agar manusia menyiakan waktu-waktu berharga mereka. Hingga saat ajal tiba, tak ada amalan yang dilakukan kecuali sangat sedikit.
6.Menyibukkan dengan amalan kosong
Sudah lima cara dilakukan Setan, namun setiap tingkatan dilalui manusia dengan baik. Seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Allah akan selalu menjaga diri dari kekufuran, kebid’ahan, dosa, perkara mubah dan selalu mengisi waktu dengan beribadah kepada-Nya. Inilah yang membuat Setan frustrasi.
Namun tak ada kata menyerah pada Setan. Ia akan terus menggoda anak Adam dengan mendorongnya melakukan hal-hal baik yang sebetulnya tak bernilai di sisi Allah. Dengannya, ibadah lain yang utama menjadi terlantar. Inilah kelemahan manusia.
Saat bisikan itu terjadi, seseorang tak menyadari bahwa Setan lah yang menyuruhnya melakukan hal baik itu. Karena tentu manusia berpikir Setan tak mungkin memerintahkan pada hal baik. Padahal dibaliknya, Setan memiliki misi agar seseorang tersebut lalai pada ibadah yang bernilai dan berpahala di sisi Allah.
Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sebagian besar manusia tak menyadari Setan membuka 70 pintu kebaikan dengan dua tujuan. Pertama yakni agar dengannya manusia terjerumus pada satu kejahatan, atau kedua agar manusia kehilangan pahala yang lebih besar dari 70 kebaikan tersebut.
Naudzubillah, Setan begitu mengerikan dalam menggoda manusia. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari Setan laknatullah. Hanya kepada-Nya pula segala taubat dari dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat karena lalai hingga terjerat bisikan Setan.