Koleksi Terbaru Vivi Zubedi "All About Scarf" Terinspirasi dari Motif Etnik Indonesia

Muslimahdaily - Pandemi bukanlah suatu halangan untuk tetap berkarya. Fashion Desainer kenamaan Vivi Zubedi menuturkan bahwa pandemi tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja.

Vivi justru merasa bahwa ia harus memanfaatkan anugerah yang dimiliki seperti ide-ide dan berpikir lebih optimis. Meskipun ia tidak menampik bahwa pandemi menurunkan beberapa sektor tertentu.

“Memang diakui ada penurunan produksi dari pengrajin daerah, tetapi Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ekspor di sektor fashion muslim meningkat. Hal itu menunjukkan apa yang terjadi itu sebenarnya sesuai dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya. Atau bisa dibilang the power of positive thinking,” ujar Vivi Zubedi dalam konferensi pers virtual bertajuk #FromViviZubeditoIndonesia pada Kamis (27/8).

Vivi percaya bahwa positive thinking atau selalu berpikir positif sangat penting saat menjalankan bisnis. Selalu berpikir positif dan percaya diri merupakan kunci awal memulai bisnis bagi Vivi. Rasa percaya diri dilanjutkan dengan rasa suka atau rasa keterhubungan dengan bisnis yang dibangun.

“Ketika chemistry tumbuh, ide-ide pun akan muncul dengan sendirinya. Lalu tonjolkan value (nilai unik) dari produk. Value ini seperti harga mati untuk bisa mendapatkan atau mengundang pembeli,” jelas Vivi.

Oleh karena itu, bersama dengan gerakan #FromZIZIZUBEDItoIndonesia, Vivi mempersembahkan koleksi spesial “All About Scarf” dengan salah satu serinya yakni Archipelago Scarf. Koleksinya ini untuk merayakan semangat para perempuan inspiratif Indonesia yang bertepatan dengan perayaan hari Kemerdekaan Indonesia.

Koleksi ini terdiri dari dua pilihan material dari Archipelago Scarf yaitu satin silk dan juga premium voal, koleksi ini hadir dengan kombinasi warna-warna gelap dan earth tone, seperti navy, black dan beige yang masing-masing merepresentasikan karakter dari Archipelago Scarf.

“All About Scarf” terinspirasi dari keindahan dan keragaman motif etnik yang tersebar di kepulauan Indonesia. Inspirasi tersebut kemudian tertuang dalam kombinasi motif dan desain kontemporer VZ Monogram. Karakter desain VIVIZUBEDI pada koleksi ini hadir dengan permainan variasi warna terang hingga gelap yang memberikan kesan strong namun tetap elegan.

Desain fashion Vivi sendiri banyak terinspirasi dari desain etnik lokal dan beberapa di antaranya adalah hasil kolaborasi dengan pengrajin daerah. Memang sudah impian Vivi untuk mengenalkan produk lokal ke dunia.

Ketika Vivi terjun langsung ke pelosok daerah, ia menemukan keragaman desain etnik lokal dengan nilai keunikan yang tidak dapat ditemukan di manapun.

“Tidak perlu pasar global, mungkin dari kita sendiri banyak yang belum tahu produk lokal tersebut seperti kain dari serat kayu atau kain serat nanas. Ketika produk lokal tersebut dikolaborasikan dengan produk saya dan dibawa ke New York Fashion Week, orang-orang di sana terkagum-kagum karena nilainya unik dan tidak dapat ditemukan di luar negeri sana,” tutur Vivi.

Saat pagelaran busana Vivi di New York Fashion Week, salah satu stylist ternama yang pernah bekerja untuk Jennifer Lopez dan Beyonce bahkan berkata bahwa produk lokal Indonesia sangat bagus dan yang lebih membanggakan produk itu adalah hasil kerajinan tangan.

“Produk handmade itu ketika dinaikkan ke kancah internasional punya value lebih. Orang-orang luar sana sangat menyambut positif. Bahkan di Afrika Utara, permintaan semakin berkembang,” kata Vivi.

Melihat respons antusias dari pasar fashion dunia, Vivi berpikir bahwa produk etnik lokal sangat potensial untuk dikembangkan. Saat ini butik Vivi sudah tersebar beberapa kota besar seperti di Jakarta dan Manhattan, Amerika Serikat. Vivi berencana untuk meluaskan pangsa produknya di dunia.

“Insha Allah di Timur Tengah, Afrika Utara, dan New York,” ujar Vivi.

Mengenai tantangan saat memasarkan produk muslim di pasar global, Vivi mengatakan tantangan terbesar justru berada dari internal atau dari tim sendiri. Hal ini karena standar produk lokal berbeda dengan standar di pasar internasional. Ia pun mengakui harus membiasakan timnya untuk bekerja sesuai dengan standar internasional.

“Kita harus mampu menyesuaikan produk dengan pasar internasional. Standar yang diperhatikan itu tentu saja pertama kualitas produk, kedua packaging, setelah itu bagaimana kita mempresentasikan keunggulan produk kita di pasar internasional,” jelas Vivi.

Add comment

Submit