Muslimahdaily - Kunci sukses menjalani hidup sehat tak hanya berolahraga secara rutin saja, tetapi harus didukung dengan pola makan yang sehat. Untuk mengetahui ragam makan yang kita konsumsi sangat penting karena asupan gizi dan jenis makanan sehat yang baik akan membuat hidup kita lebih berkualitas. Beberapa poin yang diutarakan penulis buku Omnivore’s Dillem, Michael Pollan bisa diterapkan untuk memulai konsumsi makanan sehat.

Konsumsi makanan hijau yang berserat terutama dedaunan

Ada banyak penelitian yang mengungkapkan pola makan yang mengonsumsi banyak serat dan buah-buahan akan mengurangi risiko kematian dari penyakit-penyakit berbahaya. Bahan pangan dari tumbuh-tumbuhan, padi-padian dan kacang-kacangan merupakan pilihan yang menyehatkan.

Gunakan daging sebagai penambah rasa bukan sebagai hidangan utama

Mengubah pola makan menjadi lebih sehat menjadi penyuka sayur-sayuran dan buah-buahan bukan berarti menghilangkan daging dari daftar menu yang harus kita konsumsi. Cukup mengonsumsi seperlunya saja, hindari sebagai menu utama dan jadikan sebagai makanan pendamping yang berkualitas.

Makanlah hidangan yang berwarna-warni

Membiasakan makan dengan hidangan yang berwarna-warni merupakan ide yang menyehatkan. Kita otomatis akan mengonsumsi mengandung berbagai zat yang diperlukan seperti antioksidan seperti antosianin, polifenol, flavonoid dan karotenoid yang membantu untuk melindungi tubuh dari penyakit-penyakit kronis yang berbahaya. Untuk itu sangat penting selalu masukkan sayur-mayur dan buah-buahan dalam daftar list belanjamu.

Makanlah dari hewan yang mengonsumsi makanan yang baik

Pola makan hewan yang kita makan akan sangat mempengaruhi kualitas nutrisi dan nilai kesehatannya. Misalnya ayam yang makan padi-padian dan makanan hijau akan menghasilkan kualitas daging yang menyehatkan, dibandingkan dengan ayam yang disuntik agar dagingnya menjadi lebih besar.

Jika kita makan ayam tersebut, secara tidak langsung akan menyerap bahan-bahan kimia yang terkandung dalam dagingnya. Apa yang kita tanam, akan kita tuai itulah yang terjadi. Pilihlah hewan seperti sapi, kambing, ayam dan ikan yang kita ketahui apa yang dikonsumsi baik.

Makanlah bahan pangan yang ditanam dengan baik di tanah yang sehat

Makanlah bahan pangan organik karena tanaman akan diberikan pupuk dari bahan alami juga. Ilmuwan Amerika, Sir Albert Howard dan J.I Rodale mengutarakan bahwa tanah yang kaya zat-zat organik akan menghasilkan bahan pangan yang lebih bernutrisi. Jauhkan dari pengaruh bahan kimia.

Jangan abaikan jenis-jenis ikan kecil yang berminyak

Ikan merupakan hidangan yang paling sehat untuk dikonsumsi. Beberapa jenis ikan yang paling bergizi seperti makarel, sarden dan teri karena mengandung omega 3.

Maniskan dan Asinkan sendiri makananmu

Tak bisa dipungkiri produk-produk siap saji seperti sup instan, sereal, minuman ringan, makanan dan minuman buatan pabrik mengandung kadar garam dan gula yang tinggi. Kita tidak bisa mendeteksi seberapa banyak penggunaannya.
Jika membuat hidangan sendiri biasakan untuk menakar penggunaan garam dan gula sesuai dengan kebutuhan. Hal ini penting karena kita sendirilah yang menentukan dan mengetahui rasa yang terbaik.
Hindari sereal yang mengubah warna susu

Sereal berperisa dan berwarna umumnya melalui proses dan teknologi yang sangat canggih yang tidak kita ketahui berapa jumlah karbohidrat dan bahan-bahan kimia tambahannya. Disarankan mengonsumsi yang minim warna karena lebih menyehatkan.

Makanlah beberapa makanan yang sudah dicerna sebelumnya oleh bakteri dan jamur

Pandangan bahwa makanan yang telah mempengaruhi proses fermentasi seperti youghourt, kimchi, kecap dan roti berasal dari bahan yang bermanfaat bagi kesehatan.

Anjuran mengonsumsi roti gandum

Ketika memilih roti disarankan untuk mengonsumsi roti yang berbahan dasar dari padi-padian utuh atau gandum. Kandungan dan komposisinya lebih baik dibandingkan roti putih yang memiliki bahan dasar tepung putih atau tepung terigu.

Makanlah junk food sesuka hati asalkan memasaknya sendiri

Dengan mengetahui betapa sulit prosesnya dan cara memasaknya, lambat laun kemungkinan kita besar tidak akan mengonsumsinya sesering itu. Misalnya kentang goreng, industri mengambil alih tugas mencuci, memotong, menggoreng dan membersihkan sampahnya. Karena ketika memasak sendiri berarti siap dengan resiko merepotkan diri sendiri.

Balqis Afifah

Add comment

Submit