Muslimahdaily - Islam begitu mengatur semua aspek kehidupan, dari hal yang paling sederhana sampai yang besar. Sama halnya ketika Islam mengatur umat muslim dalam urusan makan maupun minum. Di dalam Islam, bukan hanya melihat apa yang dimakan maupun diminum, enak atau tidaknya makanan maupun minuman itu, namun juga perlu memperhatikan detail bahan yang digunakan aman dan halal.
Pada era sekarang ini, sudah tak asing banyak makanan maupun minuman yang berbentuk kemasan instan dijual di supermarket maupun mengkonsumsi langsung di restoran. Tempat makannya pun beragam, mulai dari yang menyediakan masakan impor negara lain atau khas Indonesia. Sayangnya banyak di antara kita yang tak sadar dan berhati-hati dalam memilih makanan hanya karena mengikuti trend. Apakah makanan atau restoran tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MUI atau belum?
Bagaimana Islam memandang hal ini, apakah perlu setiap makanan maupun minuman yang kita konsumsi harus mengandung label MUI?
Dalam hal ini KH. A Syarifuddin Abdul Ghani, MA Ketua Umum MUI Jakarta Barat yang akrab disapa Usatadz Syarif menjelaskan, ketika kita akan makan di rumah tidak perlu ragu untuk memakannya, jelas akan aman dan pastinya halal tanpa perlu memikirkan logo MUI. Namun jika kita ingin memilih makanan di luar sebaiknya memilih tempat makan atau makanan instan yang sudah berlogo MUI, karena untuk menghindari sesuatu yang tidak kita ingini. Selain itu, MUI juga sudah mengaudit bahan-bahan yang layak digolongkan halal. Jika memenuhi kriteria yang ada, maka akan segea dikeluarkan setifikat MUI.
Ustadz Syarif juga menambahkan betapa pentingnya memilih makanan yang halal karena akan berpengaruh dengan tidak diterimanya ibadah maupun doa. Sesuai hadist berikut,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali dari yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan apa yang diperintahkan pula kepada para rasul, firman-Nya, ‘Wahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramallah dengan amalan shalih, sesungguhnya aku mengetahui apa yang kalian kerjakan.’ Dan Firman-Nya, ‘ wahai orang–orang yang beriman, makanlah dari hal yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian.’ Kemudian Rasulullah menceritakan seorang laki-laki yang bersafar jauh hingga acak-acakan rambutnya dan berdebu, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ‘Ya Rabb… Ya Rabb… namun makanannya haram, minumannya haram, bajunya juga haram, serta diberi gizi haram, maka mana mungkin dijawab doanya?!’” ( HR. Imam Muslim )
Kemudian Ustadz Syarif menghimbau, agar setiap muslim bisa menjalankan syariat Islam secara kaffah, karena Islam bukan hanya tentang shalat, puasa, zakat dan haji, namun juga memperhatikan tentang makanan, supaya kita selamat dari panasnya api neraka. Insya Allah!