Muslimahdaily - Belakangan ini, dunia dihebohkan dengan sebuah virus bernama Virus Zika. Virus ini menjadi topik utama terutama di negara-negara Barat. Tapi kemudian, virus Zika ini dikabarkan sudah berada di Indonesia. Sebenarnya apa sih virus Zika itu? Bagaimana penularannya dan apa dampaknya bagi kesehatan kita? Yuk, kita ulas sederet fakta terkait soal virus Zika ini.
1. Apa itu Virus Zika?
Virus Zika merupakan virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes, tepatnya Aedes Aegypti. Nyamuk jenis ini adalah nyamuk yang sama yang membawa penyakit demam berdarah dan juga chikungunya.
Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1948 di Uganda. Dinamakan virus Zika, karena virus ini saat itu ditemukan di sebuah hutan bernama Hutan Zika. Saat itu, virus ini masih menyerang monyet di sana. Namun kemudian, pada tahun 1952 mulai terdeteksi menyerang manusia di Uganda dan Tanzania.
2. Bagaimana Gejala Tertularnya Virus Zika?
Gejala yang ditimbulkan oleh virus Zika ini merupakan gejala umum yang biasa diderita kebanyakan orang. Biasanya, virus Zika akan mulai bereaksi pada 3 hingga 7 hari setelah seseorang digigit virus ini. Mereka yang terkena virus Zika akan merasakan demam, lemas, kemudian muncul ruam merah pada kulit tubuh, punggung, dan juga kaki. Selain itu, mereka yang terjangkit virus ini juga biasanya merasakan nyeri otot dan sendi.
Gejala tersebut merupakan gejala yang memang biasa terjadi jika terkena infeksi virus lainnya. Mirip juga dengan demam berdarah, namun pada virus Zika ini tidak ada penurunan kadar trombosit dalam darah. Selain itu, para penderita juga akan mengalami mata merah.
3. Apakah Virus Zika Berbahaya?
Sejauh ini, virus Zika memang tidak termasuk virus untuk penyakit berbahaya. Akan tetapi, virus ini menjadi perbincangan dunia lantaran sering dikaitan hubungannya dengan kasus ibu hamil yang melahirkan bayi mikrosifalus atau bayi dengan kepala kecil. Ini bisa menyebabkan kelainan perkembangan otak bagi si anak.
Akan tetapi, belum ada teori yang menyatakan pasti keterkaitan tersebut. Para ilmuan masih meneliti hubungannya hingga kini.
Meski demikian, sejumlah negara, seperti Amerika Serikat sudah mengeluarkan travel alert untuk wanita hamil di negaranya agar tidak bepergian ke negara-negara yang sedang terinfeksi virus ini.
4. Di Mana Saja Negara yang Sedang Terjangkit?
Virus Zika ini sedang banyak sekali mewabah di daerah Amerika Latin, antara lain Brazil, Kolombia, Ekuador, El Sacado, Barbados, Meksiko, Parahuay, Puerto Rico, dan masih banyak lagi lainnya.
5. Bagaimana Cara Penyembuhannya
Mereka yang terjangkit virus Zika ini akan diberi obat sesuai dengan keluhannya. Sejauh ini, virus Zika tidak membutuhkan obat khusus virus Zika. Pasien yang menderita virus ini, akan diberi obat gatal jika keluhanannya gatal, misalnya. Atau akan diberi obat penurun demam jika demam yang menjadi keluhan, dan lain sebagainya.
6. Apakah Virus Zika Sudah Ada di Indonesia?
Pada tahun lalu, virus Zika sempat terdeteksi ada di Provinsi Jambi. Akan tetapi, belum ada yang dilaporkan terjangkit virus ini.
Akan tetapi, seorang pengamat kesehatan dari Universitas Indonesia, Dr. Ari F. Syam, pernah menulis penelitiannya tentang virus Zika di Indonesia. Lewat tulisannya berjudul "Waspadai Virus Zika Berjangkit di Indonesia", Doktor ini mengungkapkan jejak virus Zika sudah pernah ada, bahkan sejak tahun 80-an.
Berdasarkan penelitian Doktor ini, peneliti Australia menemukan adanya pasien penderita virus Zika di negaranya pada tahun 1981. Pasien tersebut terjangkit virus Zika setelah berkunjung ke Indonesia. Tak hanya itu, Australia juga melaporkan salah seorang warganya yang terkena virus Zika ini setelah 9 hari melakukan perjalanan ke Jakarta. Bahkan, kasus ini sudah dipublikasikan di AMerican Journal Tropical Medicine and Hygiene.
7. Bagaimana Cara Mencegahnya?
Perantara virus Zika ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti di mana nyamuk ini memang ada di Indonesia, terutama saat musim hujan seperti sekarang ini. Cara pencegahannya tentu dengan melakukan pembersihan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Kita bisa menguras bak mandi, menutup genangan air, dan juga mengubur barang-barang bekas. Upaya lainnya juga bisa dengan menggunakan lotion anti nyamuk dan tentunya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.