Muslimahdaily - Apakah Sahabat Muslimah pernah terjebak pada masa lalu dan memikirkan secara berlebihan mengenai keputusan yang telah dibuat?

Pernah terlalu menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang telah diperbuat atau terlalu khawatir mengenai kejadian di hari esok?

Jika iya, bisa jadi Sahabat Muslimah mengalami overthinking. Hal ini biasanya ditandai dengan banyaknya pikiran-pikiran berlebihan pada individu dan ketidakmampuan mereka untuk tidak memikirkan hal tersebut sehingga menyebabkan perasaan sedih.

Melansir dari laman Psychology Today, biasanya terjadi dua monolog batin yang terjadi pada overthingkers, ruminating atau merenungkan dan worrying atau mencemaskan.

Ruminating melibatkan kejadian-kejadian di masa lalu, contohnya:

1. Saya seharusnya tidak berbicara dalam rapat hari ini.

2. Semua orang menatap saya seakan saya bodoh.

3. Saya sebenarnya bisa bertahan di pekerjaan lama saya.

4. Saua akan leih bahagia jika saya tinggal di sana.

5. Orangtua saya selalu mengatakan bahwa saya tidak akan berarti apa-apa, dan itu benar.

Sementara Worrying melibatkan prediksi negatif mengenai masa depan, contohnya:

1. Saya akan mempermalukan diri sendiri besok ketika saya presentasi. Tangan saya akan gemetar, wajah saya akan memerah, dan semua orang akan melihat bahwa saya tidak kompeten.

2. Saya tidak akan pernah mendapat promosi. Apapun yang saya lakukan, saya tidak akan mendapatkannya.

3. Pasangan saya akan mendapat seseorang yang lebih baik dari saya. Saya pasti akan diceraikan dan hidup sendiri.

Tak hanya menggunakan kata-kata untuk merenungkan kehidupan mereka, para overthinkers ini kadang juga membuat gambaran-gambaran dalam pikirannya. Mereka membayangkan seakan-akan mobil melaju atau memutar ulang peristiwa menyedihkan.

Dampak buruk overthinking

Akibat terlalu sering merenung dan cemas dapat menggangu produktifitas seseorang. Pasalnya, overthinking akan mengacaukan kualitas dan kuantitas jam tidur seseorang.

Dampak lain dari overthinking ialah dapat mengganggu kesehatan seseorang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa memikirkan keuangan, kekurangan, dana kesalahan-kesalahannya, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa overthinking menyebabkan tekanan emosi yang serius. Untuk menghindari hal tersebut, para overthinkers menggunakan strategi koping yang tidak sehat, seperti kurang makan, banyak makan, hingga mengonsumsi alkohol.

Menghentikan overthinking

1. Perhatikan saat Sahabat Muslimah sedang overthinking

Langkah pertama untuk mengakhiri overthinking adalah sadar kapan sedang melakukan hal tersebut. Mulailah perhatikan cara berpikir Sahabat Muslimah sendiri. Akui bahwa hal melakukan hal tersebut merupakan tindakan yang tidak produktif.

2. Challenge your thoughts

Seseorang cenderung mudah terbawa dengan pikiran-pikiran negatif. Sebelum pikiran-pikiran negatif tersebut menjadi nyata, Sahabat Muslimah hendaknya belajar untuk mengenali dan mengganti kesalahan dalam berpikir dan menggantinya dengan dengan hal yang positif.

3. Fokus pada penyelesaian masalah

Dibanding hanya memikirkanya, akan sangat membantu bila Sahabat Muslimah mencari jalan keluar. Tanyakan pada diri sendiri langkah apa yang dapat diambil untuk belajar dari kesalahan dan menghindari kesalahan di masa depan.

4. Jadwalkan waktu untuk refleksi

Memikirkan masalah untuk waktu yang lama, sangatlah tidak produktif. Dibanding itu, jadwalkan waktu untuk Sahabat Muslimah melakukan refleksi selama 20 menit setiap harinya. Di waktu ini juga, Sahabat Muslimah dapat merenung atau memikirkan apa yang diinginkan.

Setelah waktunya berakhir, fokuskan diri sendiri untuk melakukan kegiatan yang produktif. Pada saat ini, pikirkan hal-hal berbeda yang dapat Sahabat Muslimah coba atau potensi yang menurutmu belum tergali. Cara ini harus dilakukan seketat mungkin agar oberthinking dapat hilang.

5. Berlatih mindfulness

Faktanya, seseorang tidak mungkin mengulang waktu atau mempercepatnya. Kunci utama dari lepas dari overthinking adalah berkomitmen agar lebih fokus terhadap masa sekarang.

6. Menyibukkan diri

Berusaha keras untuk menghilangkan overthinking bisa jadi bumerang. Semakin dipikirkan, maka akan semakin sulit dan besar kemungkinan untuk terus bermunculan. Untuk itu, alihkan pikiran dengan cara menyibukkan diri. lakukan kegiatan seperti olahraga atau berbincang dengan orang lain yang dapat mengalihkan pikiran negatif.