Muslimahdaily - Dalam hidup, setiap orang pasti pernah berada dalam kondisi takut, marah dan merasakan emosi negatif lainnya atau mungkin menyimpan luka batin. Beberapa dari mereka akan meluapkannya dengan menangis, berdoa atau menceritakan kisahnya pada orang lain. Namun, ada satu hal lain yang bisa menyembuhkan luka batin tersebut, yaitu dengan menulis.

Berbagai jenis catatan atau bentuk tulisan yang bisa kamu buat, seperti jurnal atau buku harian, esai, dan kuesioner dan bentuk tulisan lainnya.

Dengan menulis, kamu akan mampu membuat pikiran dan perasaan menjadi lebih rileks. Ketika sudah mencapai perasaan tersebut, maka secara perlahan kamu bisa mengatasi rasa stress yang sedang dialami. Bahkan, menulis menjadi salah satu metode penyembuhan dalam proses konseling bersama psikolog atau psikiater.

Menurut Kathleen Adams LPC, seorang psikoterapis asal Colorado, Amerika Serikat, salah satu media yang paling berperan penting dalam terapi ini adalah menulis dalam buku harian. Melalui hal tersebut, seseorang bisa terbebas dari beban yang sedang ia rasakan.

Melalui buku harian pula seseorang jadi lebih mengenal dirinya sendiri. Hal ini tentu baik bagi kesehatan tubuh maupun mental. Selain itu, ia juga dapat mengelola emosi sekaligus merangsang proses intelektual.

Adams menambahkan bahwa terapi menulis lebih baik dilakukan lima kali dalam seminggu. Jika kamu adalah orang yang sulit mengungkapkan pikiran atau perasaan lewat tulisan, mungkin bisa melakukannya seminggu sekali.

Untuk lebih meyakinkan, berikut 3 manfaat penting terapi buku harian untuk kesehatan mentalmu:

1. Mindfulness

Menulis adalah sebuah praktik dari mindfulness, yaitu berfokus dengan apa yang dimiliki saat ini. Menulis akan memberikan kamu kesempatan untuk berpikir positif dan mengidentifikasi pikiran negatif. Dengan kata lain kita bisa mengintropeksi diri kita dan mengenal lebih dalam diri kita sendiri.

2. Menyembuhkan Luka Hati

Memendam perasaan yang terluka justru akan membuat kesehatan kita juga terganggu. Dikutip dari Huffpost, Dr. James Pennebaker, penulis buku 'Writing to Heal', mengatakan bahwa menulis juga dapat membantu kita memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Saat kita menerjemahkan sebuah pengalaman ke dalam rangkaian kalimat, kita membuat pengalaman itu dapat dimengerti," ujarnya, dengan menulis inilah diharapkan seseorang dapat menyembuhkan lukanya dan mampu mendapatkan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

3. Mengurangi Stress dan Memperbaiki Kesehatan

Sudah tidak diragukan lagi bahwa dengan menulis akan membuat stres seseorang berkurang. Apabila stres berkurang maka otomatis pola hidupnya juga menjadi lebih teratur dan sehat.

Menurut penelitian berjudul 'Emotional and Physical Health Benefits of Expressive Writing' yang dipublikasikan pada 2005, orang-orang yang menulis secara ekspresif selama 15-20 menit selama 3-5 kali, mendapatkan efek fisik dan psikologis yang lebih baik daripada mereka yang menulis topik netral.

Sekian, semoga bermanfaat!