Benarkah Diet Justru Membuat Semakin Gemuk ?

Muslimahdaily - Tahun-tahun belakangan ini, diet menjadi tren di kalangan masyarakat sehingga memicu munculnya banyak variasi menu diet. Salah satu yang terkenal adalah Diet Paleo. Diet Paleo adalah diet yang mengatur pola makan kita mengikuti pola makan nenek moyang. Prinsip dari Diet Paleo adalah back to nature. Makanan yang dianjurkan dalam Diet Paleo ini adalah buah dan sayuran organik, biji-bijian, umbi, daging, telur, dan ikan sedangkan makanan yang harus dihindari adalah nasi, ketan gandum maupun kentang apalagi makanan olahan seperti fastfood.

Sudah banyak yang mencoba melakukan diet ini termasuk penyanyi British, Sam Smith, yang sudah menurunkan 23 kilo sejak melakukan Diet Paleo ini. Namun akhir-akhir ini, Diet Paleo mengundang kontroversi. Beberapa waktu yang lalu dalam hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Melbourne University menemukan bahwa Diet Paleo justru meningkatkan berat badan dan berbahaya .

Sof Andirkopoulus, yang merupakan ketua peneliti, mengatakan bahwa jenis diet ini tidak direkomendasikan, terutama bagi orang yang sudah kegemukan dan tidak memiliki gaya hidup yang aktif.

Pada penelitiannya, ia dan timnya meneliti dua kelompok tikus dengan keadaan obesitas. Kelompok pertama menggunakan prinsip Diet Paleo sementara kelompok kedua menggunakan prinsip diet normal. Setelah delapan minggu ditemukan bahwa kelompok pertama mengalami peningkatan berat badan hingga 15 persen dibanding kelompok kedua. Kadar insulin mereka bahkan juga meningkat. "Jika dibandingkan dengan manusia, berat Anda yang sebelumnya 80 kg akan meningkat menjadi 92 kg hanya dalam waktu 8 minggu," tutur Prof Andrikopoulos.

Penemuan ini pun dibantah oleh Dr.Loren Cordain, penulis buku The Paleo Diet dan juga Pete Evans yang merupakan seorang koki, mengatakan bahwa studi ini tidak objektif dan akurat, menguji tikus untuk membuktikan bahaya sesuatu program bagi manusia merupakan penelitian yang buruk karena Diet Paleo ini memang tidak diperuntukan bagi tikus. Sanggahan itupun kemudian kembali dikomentari oleh Prof. Andrikopoulos yang menjelaskan, "Para ilmuan tahu bahwa tikus dan manusia memiliki gen yang sama serta fisiologi yang sama. Semua obat-obatan yang kita pergunakan selama ini biasanya diujicobakan terlebih dahulu kepada binatang". Namun, dia mengakui memang tidak semua orang memiliki kesamaan kondisi, mengenai pola Diet Paleo ini.

Terkait dengan perdebatan ini, kalangan kedokteran menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan asupan gizi seimbang agar tetap sehat. Daripada menghindari salah satu jenis makanan, lebih baik porsi makan yang dikurangi dan perbanyak makan sayur dan buah. Jadi, terlepas dari perdebatan mengenai berbahayakah Diet Paleo ini, kita harus bijak memilih tipe diet yang cocok dan akan lebih baik jika berkonsultasi ke dokter sebelum mencoba salah satu variasi menu diet.

Add comment

Submit