Muslimahdaily - Saat haid datang, kebanyakan wanita pasti akan merasakan nyeri dan pegal-pegal di beberapa bagian tubuh. Mulai dari perut, pinggang, punggung, bahkan vagina dan selangkangan. Tetapi masih banyak rumor yang beredar di luar sana bahwa nyeri haid merupakan pertanda kalau wanita sulit untuk hamil. Apakah benar?
Melansir dari laman Alodokter, bahwa di dalam tubuh kita terdapat hormon yang bernama hormon prostaglandin. Hormon inilah yang mengatur kontraksi otot pada dinding rahim yang kemudian menyebabkan nyeri haid. Kontraksi tersebut disebabkan karena rahim berusaha mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi.
Normalnya, hormon prostaglandin diproduksi dalam jumlah yang wajar, sehingga nyeri haid tidak akan menganggu. Tetapi jika produksi hormon ini sudah dalam jumlah yang banyak, itulah yang menyebabkan nyeri haid menjadi lebih berat.
Sejauh ini, belum ada studi yang menerangkan bahwa nyeri haid karena produksi hormon prostaglandin dapat mengurangi tingkat kesuburan. Tetapi, jika nyeri sudah berlebihan atau dismenorea terjadi, maka ini bisa menjadi tanda adanya penyakit lain.
Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan gangguan kesuburan dan kehamilan.
Penyakit apa saja yang kemudian bisa menyebabkan kesulitan untuk hamil?
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika terdapat jaringan yang menyerupai lapisan dinding rahim tumbuh di luar Rahim. Jaringan ini bisa tumbuh di berbagai tempat, seperti tuba falopi, ovarium, kantung kemih, vagina, bahkan saluran pencernaan.
Endometriosis dapat menyebabkan gejala nyeri saat buang air kecil, darah haid yang keluar akan lebih banyak dari biasanya, serta gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare.
Bila tidak ditangani lebih lanjut, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan kesuburan. Sebuah studi menyatakan, 50 persen wanita yang mengalami endometriosis memiliki kesulitan untuk hamil.
2. Miom
Miom disebut juga sebagai fibroid rahim yang merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim.
Gejalanya sama seperti endometriosis tetapi disertai perut yang kembung atau perut bagian bawah terasa tertekan. Jika miom berukuran besar maka akan menyebabkan perut tampak membesar.
Miom bukan hanya menyebabkan nyeri haid tapi juga dapat menurunkan kesuburan dan meningkatkan resiko keguguran.
3. Radang Panggul
Radang ini terjadi pada panggul dan organ-organ di dalamnya termasuk rahim, ovarium, dan tuba falopi. Hal ini disebabkan karena adanya infeksi seperti chlamydia atau trikomoniasis.
Radang panggul ini dapat menyebabkan kram atau nyeri menstruasi yang lebih berat dari biasanya. Selain itu, pembentukan jaringan parut pada ovarium, rahim, dan tuba falopi juga bisa disebabkan karena radang panggul ini. Hal ini dapat membuat sperma sulit menjangkau sel telur dan menyebabkan kesulitan hamil.
4. Adenomiosis
Adenomiosis adalah kondisi ketika lapisan permukaan rongga rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim. Bukan hanya nyeri haid, adenomiosis juga dapat menyebabkan pendarahan yang deras dan berkepanjangan saat menstruasi.
Sejauh ini belum ada kejelasan apakah adenomiosis dapat menyebabkan gangguan kesuburan, tetapi beberapa penelitian menunjukkan adanya kemungkinan hal itu bisa terjadi.
Jadi kesimpulannya, sahabat muslimah tak usah takut jika mengalami nyeri haid. Itu adalah hal yang normal terjadi. Tetapi jika sudah berlebihan dan ditandai dengan gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter ya!