Muslimahdaily - Kesehatan mental menjadi perhatian serius akhir-akhir ini. Jika dahulu banyak orang yang menyembunyikan gejala atau kondisi mentalnya, saat ini semakin banyak orang mulai berani berbicara dan berkonsultasi mengenai kesehatan mentalnya.
Sayangnya, masih banyak masyarakat awam yang tidak mengerti pentingnya kesehatan mental, khususnya serangan panik. Banyak orang mengabaikan serangan panik dan menganggapnya hal sepele.
Dilansir dari Healthline, serangan panik (panic attack) adalah rasa takut hebat yang tiba-tiba menyerang meskipun tidak ada ancaman atau bahaya. Dalam beberapa kasus, bisa saja orang salah mengartikan gejala serangan panik dengan serangan jantung.
Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, penderita serangan panik nantinya akan memiliki agrofobia, yaitu ketakutan hebat berada di muka umum.
Selain sering dianggap sebagai serangan jantung, masih banyak mitos mengenai serangan panik yang disalahpahami. Beberapa mitos tersebut bahkan cukup populer beredar di masyarakat.
Mitos: Semua serangan panik mempunyai gejala yang sama
Fakta: Gejala serangan panik dapat berbeda pada setiap orang dan sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi
Serangan panik dapat datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya. Gejala serangan panik bisa saja menyerang dan memuncak setelah 10 menit. Gejala serangan panik yang umum dirasakan ialah:
· Sesak napas
· Jantung berdebar-debar
· Merasa hilang kendali atau hilang rasa aman
· Dada sakit
· Mual
· Pusing
Seseorang yang terkena serangan panik bisa saja hanya mengalami beberapa dari gejala di atas. Padahal masihbanyak gejala serangan panik lainnya, seperti merasakan wajahnya memanas, ketakutan tiba-tiba, atau menangis tanpa sebab.
Mitos: Serangan panik itu hal yang dibesar-besarkan dan didramatisir
Fakta: Berkebalikan dengan stigma di masyarakat, serangan panik bukanlah suatu hal yang bisa dikendalikan
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab serangan panik, tetapi seringkali pemicunya dikarenakan stres, penyakit mental, atau perubahan/stimulus tak terduga dari lingkungan sekitar.
Kebanyakan penderita merasa malu saat mengalami serangan panik di muka umum atau di depan orang lain. Hal ini dikarenakan masyarakat masih memiliki stigma atau anggapan bahwa serangan panik hanyalah reaksi yang dibesar-besarkan atau didramatisir.
Jika Sahabat Muslimah bertemud dengan seseorang yang tengah mengalami serangan panik, maka kamu dapat menanyakan langsung apa yang ia butuhkan dan pertolongan apa yang bisa kamu berikan.
Selain itu, jika kamu memiliki teman atau orang terdekatmu kerap mengalami serangan panik, coba tanyakan kepadanya apa yang perlu kamu lakukan jika sewaktu-sewaktu mereka terkena serangan panik.
Mitos: Seseorang yang mengalami serangan panik membutuhkan pertolongan medis darurat
Fakta: Tetap tenang saat bertemu dengan seseorang yang mengalami serangan panik
Hanya mengawasi atau mengamati orang yang terkena serangan panik bukanlah hal yang menyenangkan. Tetapi kamu harus mengingat bahwa mereka tidak dalam kondisi darurat yang membahayakan hidup. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah tetap tenang.
Jika kamu berada di dekat orang yang mengalami serangan panik dan sudah menanyakan pertolongan apa yang ia butuhkan, langkah selanjutnya adalah menghormati apapun jawaban yang diberikan. Taruh rasa percaya, bahkan jika mereka berkata bisa menangani sendiri serangan panik yang dialami.
Mitos: Hanya orang dengan penyakit mental yang mengalami serangan panik
Fakta: Semua orang dapat mengalami serangan panik tanpa diagnosis memiliki penyakit mental.
Orang yang memiliki pengalaman traumatis, berada di lingkungan dengan tekanan kerja tinggi hingga menimbulkan stres, atau kurang tidur/makan/minum, beresiko terkena serangan panik.
Beberapa orang lebih beresiko terkena serangan panik jika keluarganya terdahulu pernah mengalami serangan panik, pernah mengalami pelecehan atau kekerasan sewaktu kanak-kanak, atau mengalami peristiwa traumatis.
Resiko akan semakin meninggi jika orang tersebut didiagnosis memiliki gangguan panik (panic disorder), gangguan kecemasan umum, atau gangguan stres pascatrauma.
Memahami dan memelajari cara menolong orang dengan serangan panik akan sangat membantu untuk mengurangi stigma negatif tentang serangan panik di mata masyarakat. Setidaknya, saat ada orang di sekitarmu terkena serangan panik, kamu bisa membantu menjelaskan kondisinya ke masyarakat sekitar.
Semoga bermanfaat.