Emotional Burnout Bikin Stres Berat? Begini Cara Atasinya!

Muslimahdaily - Emotional Burnout adalah kondisi ketika seseorang merasa lelah akibat stres berat yang ditimbulkan dari kegiatan sehari-hari. Hal ini seringkali dirasakan oleh banyak orang dan mempengaruhi interaksi dengan orang lain, apakah Sahabat Muslimah salah satunya? Lantas bagaimana cara mengatasinya, ya?

Dilansir dari healthline.com, emotional burnout ini seringkali membuat rasa tidak nyaman pada diri sendiri, dan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri serta kelelahan berlebih. Biasanya, emotional burnout dirasakan oleh orang-orang tertentu yang setiap harinya bekerja di bawah tekanan dan tenggat waktu.

Tak hanya itu, emotional burnout juga dirasakan oleh orang yang baru saja kehilangan orang tercinta, mengalami keadaan finansial yang buruk, dan juga riwayat penyakit yang tak kunjung sembuh sehingga diambang keputusasaan.

Penyebab lain dari adanya emotional burnout adalah lingkungan sosial yang menekan perkembangan sosial seseorang dalam berinteraksi. Biasanya hal seperti ini terjadi pada pekerja kantoran dan koleganya yang kerap bersaing dalam hal pekerjaan. Tekanan tersebut membuat orang merasa depresi dan kurang motivasi, terlebih jika dirinya dianggap gagal oleh koleganya.

Namun, Sahabat Muslimah yang merasakan emotional burnout tidak perlu khawatir sebab hal ini dapat menimpa siapa saja dan terbilang normal. Juga dengan cara yang baik, emotional burnout masih bisa diatasi. Berikut tips Muslimahdaily untuk mengurangi emotional burnout dirangkum dari laman Healthline dan Psychology Today.

1. Sadar bahwa yang dialami merupakan emotional burnout

Kesadaran diri amat penting dalam mengurangi perasaan stres yang menumpuk. Dengan kesadaran itu, kita bisa mengetahui benar atau tidaknya cara yang kita lakukan untuk mengendalikan perasaan tersebut.

Kesadaran itu pula yang akan menuntun kita untuk percaya kepada diri sendiri bahwa yang dapat membantu kita adalah diri kita sendiri. Sehingga apapun yang terjadi, kita akan berusaha mencari solusi. Hal ini menuntun kita untuk mengerti dan membedakan yang salah dengan fakta sebenarnya.

2. Kelola masalah apa yang membuat diri mengalami emotional burnout

Mungkin saja masalah yang diderita tidak begitu besar awalnya, namun ketika selalu dipikirkan maka akan menjadi beban berat. Hindari fokus pada masalahnya dan kelola dengan baik mulai dari diri sendiri. Hitung-hitung ini adalah cara merefleksi diri dari dunia luar. Bagaimana kita menilai orang, dan bagaimana orang lain menilai kita. Jadi, ciptakan waktu untuk mengeksplorasikan diri sendiri dalam mengelola masalah.

3. Temukan solusi untuk masalah yang dialami

Setelah mengelola masalah apa yang sebenarnya terjadi, langkah selanjutnya adalah menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah yang sedang kita alami. Jangan berpikir bahwa masalahnya terlalu besar sehingga sulit untuk menemukan solusi, pikirkan dan percayakan solusi itu pada dirimu sendiri bahwa tidak selamanya masalah itu salah, terkadang masalah hadir untuk memberikan tanggapan akan pembelajaran mengenai sesuatu. Ingat 'It's okay not to be okay'? 

4. Cintai dan lindungi dirimu sendiri

Terakhir, langkah yang paling sederhana dan paling penting, namun seringkali disepelekan. Jangan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal setiap orang punya kapasitasnya masing-masing untuk berkecimpung di dunia sosial, jika diri kita belum mampu, bukan berarti kita gagal.

Lebih baik cintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengoreksi kekurangan diri sendiri terhadap orang lain. Pergi keluar dan lakukan 'me-time' untuk menikmati kehidupan tanpa adanya tuntutan orang lain. Jadikan diri sebagai prioritas utama dan tetap berbuat baik pada orang lain. Namun, yang menjadi fokus kita adalah diri kita sendiri.

Emotional burnout akan berkurang secara perlahan jika kita memulai untuk mencintai diri kita sendiri. Jangan berlebihan melakukan sesuatu, seadanya saja dan disesuaikan dengan kesanggupan. Sayangi diri sendiri untuk menjadi dirimu yang lebih baik lagi ke depannya ya, Sahabat Muslimah!

Add comment

Submit