Kenali Fear of Missing Out (FoMO) dan 3 Trik untuk Mengatasinya

Muslimahdaily - Media sosial dan platform berbasis online lainnya kerap dijadikan sebagai tumpuan manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan. Adanya kemudahan dalam mengakses media sosial memberi sudut pandang terhadap beberapa orang bahwa ‘Kita harus selalu update tanpa terkecuali”. Hal inilah yang juga bisa dikatakan menjadi alasan mengapa FoMO (Fear of Missing Out) itu terjadi.

Melansir laman Hellosehat, Fear of missing out yang biasa disingkat FoMO adalah jenis kecemasan yang umum dirasakan generasi Y alias milenial, yaitu mereka yang lahir tahun 1981 sampai 1996. Kondisi ini semakin banyak ditemui saat munculnya berbagai aplikasi misalnya, Instagram, Twitter, Facebook, Snapchat, dan media sosial lainnya, yang kemudian berubah menjadi suatu bagian penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Saat ini media sosial juga berpengaruh untuk mempercepat terjadinya FoMO dalam berbagai cara. Hal ini terjadi karena media sosial telah memperbesar ruang seseorang untuk membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain, yang tampak luar biasa di dunia maya.

Kehidupan tak normal yang tercipta di media sosial membuat orang-orang beranggapan bahwa kehidupan pribadinya, sangatlah buruk dan tak jarang hal ini juga menimbulkan rasa ‘Insecure’.

Media sosial seolah menciptakan ruang untuk saling membanggakan diri. Nah, di sana beragam benda, peristiwa, dan kebahagiaan pun akhirnya menjadi saling berkompetisi sehingga mengarah pada ‘Kesombongan’.

Diketahui, gejala FoMO banyak dialami oleh remaja baik itu laki-laki maupun perempuan. Namun berdasarkan beberapa penelitian, FoMO juga dapat dialami oleh berbagai usia.

Sebuah penelitian dalam jurnal Psychiatry Research menyatakan, FoMO berhubungan dengan penggunaan telepon genggam dan media sosial. Akan tetapi, hubungan ini tidak bergantung pada usia atau jenis kelamin.

FoMO bukanlah sesuatu yang dapat dibiarkan begitu saja, pasalnya gangguan ini juga dapat berbahaya, lho. Hal ini dikarenakan FoMO dapat meningkatkan rasa tidak bahagia dan ketidakpuasan dalam hidup.

Lantas, bagaiaman cara mengatasinya? Yuk simak rangkuman Muslimahdaily berikut ini.

1. Ubahlah fokus kamu

Janganlah kamu berfokus terhadap hal-hal yang sulit untuk dimiliki. Kamu harus fokus terhadap apa yang kamu miliki dan mengembangkannya menjadi lebih baik.

Sahabat Muslimah dapat mengikuti akun orang-orang yang memberikan dampak positif pada kehidupan dan berhenti mengikuti akun (unfollow) orang-orang yang cenderung sombong dan memberi dampak buruk terhadap diri sendiri.

2. Perbanyak rasa syukur

Daripada terus bersedih dan murung karena melihat kehidupan orang lain lebih baik dibandingkan kehidupanmu. Gantilah kebiasaan tersebut dengan ikut terlibat dalam aktivitas yang meningkatkan rasa syukur dan meningkatkan semangat kamu serta orang-orang di sekitar.

Terdengar sulit, tapi kamu dapat mulai mencoba untuk fokus pada nikmat yang telah diberikan-Nya saat ini. Sangatlah rugi, jika kamu hanya memikirkan kekurangan dan selalu membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.

3. Utamakan hubungan di dunia nyata

Hubungan di dunia maya itu tidak selalu berdampak baik, walaupun kita merasa dekat dengan orang tersebut. Akan tetapi hal itu hanyalah bersifat semu.

Alangkah baiknya, bila kamu utamakan membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar, seperti keluarga, teman dan lainnya.

Nah, kamu harus tahu juga bahwa menggunakan media sosial itu sebenarnya sah-sah saja. Bila kamu dapat membatasi penggunaan media sosial dengan lebih seimbang dan berfokus pada aktivitas yang lebih bermanfaat.

Ingatlah bahwa semua hal harus kamu posting melalui media sosial, karena media sosial bukanlah segalanya. Tetap semangat, ya Sahabat Muslimah!

Add comment

Submit