Muslimahdaily - Siapa bilang personal branding hanya boleh dilakukan oleh kalangan artis saja? Wah, tentu salah tuh. Padahal personal branding itu wajib dilakukan tiap orang.
Personal branding merupakan kegiatan untuk mengkomunikasikan siapa diri kita yang sesungguhnya melalui kemampuan atau kelebihan yang dimiliki. Nah, personal branding dianalogikan seperti kopi cup yang sudah berlabelkan X dan kopi cup yang belum sama sekali memiliki nama. Bisa dipastikan orang lebih banyak memilih kopi X dikarenakan kopi tersebut punya kelebihan salah satunya kopi X lebih aman untuk penderita maag dibandingkan kopi yang enggak berlabel.
Tantangan di era digital seperti saat ini, cukup selektif sehingga personal branding sangatlah penting untuk keberlangsungan karir kamu sahabat. Kini, banyak orang yang sudah mulai menampilkan wajah diri mereka yang sebenarnya di berbagai platform. Makanya, mulai dari sekarang terus gali pontesi yang dimiliki.
Kemudian, media dalam personal branding yang erat kaitannya dengan job interview ini memuat 3 komponen utama diantaranya perkataan, perbuatan, dan penampilan.Co-founder Menjadi Manusia Levina Purnamadewi memberikan tips dalam menjawab pertanyaan interview dengan keyword STAR (Situation, Task, Action, Result) pada saat webinar Wardah First Class by Colorfit, Minggu (23/5).
Misalkan sahabat ingin menceritakan sewaktu kuliah pernah mengikuti organisasi, kamu bisa jelaskan mengenai acara apa yang sebenarnya diadakan. Lalu, apa task atau tugas yang diamanahkan untukmu sehingga action yang kamu lakukan di lapangan seperti apa sih, apakah kamu benar-benar mengerjakan task sesuai dengan jobdesknya atau tidak.
Umumnya, hal pertama yang dilihat oleh interviewer saat proses wawancara adalah penampilan. Poin penampilan ini acap kali disepelekan oleh sebagian orang. Padahal berawal dari penampilan, hal tersebut sudah mengasumsikan bagaimana orang melihat siapa diri kita. Penampilan bukan hanya persoalan riasan wajah saja melainkan juga apa yang kamu kenakan ketika interview.
Personal branding tak cukup penampilan saja bahkan adanya keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Menurut Levina, kalau cuman penampilan fisik dan sekedar hobi itu hanyalah sebuah representasi diri kamu. Sebab, personal branding itu cakupan lebih luas lagi.
Selanjutnya, kamu harus mencari dan menemukan keunikan dalam diri kamu sendiri. Setiap orang memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, brand yang ditonjolkan tentu berbeda dari tiap kepala orang. Semua orang itu mampu kok, cause you are more than you think.
Cara mudah untuk membangun personal branding kenali diri dahulu siapa kamu sebenarnya, apa passion atau interest-mu, kamu lebih cenderung kemana nih. Membuat personal branding itu sama saja membentuk citra diri sesuai dengan apa yang kita sukai. Hakikatnya, sesuatu hal yang disukai pasti dikerjakan bukan karena paksaan melainkan dari inisiatif dari diri sendiri.
Selanjutnya, terus latih skill yang dimiliki baik itu softskill maupun hardskill. Dan yang terakhir, tunjukkan bakat yang kamu punyai itu karena kalau disembunyikan terus sepertinya tidak akan menunjukkan sisi kelebihan kamu kepada khalayak. Ibaratkan, langkah yang ketiga ini merupakan bentuk realisasi terhadap dua langkah sebelumnya.
Bagi sahabat yang bingung mengenai penentuan gaji, kamu bisa menyesuaikannya pada skill yang kamu miliki. Dan jangan lupa juga untuk mencari informasi perusahaan yang kamu tuju akankah memumpuni untuk memberikan angka nominal yang kamu ajukan atau tidak.
Sahabat Muslimah, enggak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Dengan awalan yang baik itu pertanda kita sudah pernah mencoba dan tahu kemana arah kita selanjutnya. Focus on your own goals cause no one knows when we get them absolutely.