Muslimahdaily - Sahabat Muslimha pernah enggak sih suatu waktu kamu sibuk banget sampe kewalahan dengan jadwal yang kamu miliki karena cukup padat? Bahkan sampai seharian penuh, kamu hanya duduk di depan laptop untuk mengerjakan berbagai tugas hingga lupa makan, minum, dan untuk mandi aja enggak mau.
Saking sibuknya, temanmu sampai malas mengajak kamu untuk bermain. Sebab, kamu selalu menolak dengan beribu alasan kesibukan yang kamu punya.
Wah kalau kamu mengalami hal tersebut, patut berhati-hati nih sahabat! Secara enggak langsung, mungkin kamu tengah mengalami toxic productivity.
Kata ‘toxic’ memang selalu mengarah pada perilaku yang berdampak negatif bagi pelakunya maupun orang sekitar. Makanya, toxic productivity diartikan sebagai kegiatan produktivitas dengan berbagai cara yang mana dilakukan terlalu berlebihan. Makna toxic productivity cenderung terlihat hampir sama dengan kecanduan kerja atau workaholism.
Orang-orang yang melakukan toxic productivity ini dengan sengaja membuat dirinya lelah untuk menggapai tujuan yang diinginkan tanpa kenal waktu. Padahal dengan melakukan sesuatu yang berlebihan, akan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Wajar sih, kalau produktivitas sering ditinggikan banget di lingkungan kita. Misal, kita selalu memuji ketika melihat teman asyik begadang mengerjakan tugas kuliah. Adanya budaya tersebut memacu kita untuk dapat menjadi salah satu orang yang produktif.
Sebenarnya produktif itu sama sekali enggak disalahkan sih. Hanya saja ketika melakukan kegiatan hal yang bermanfaat tuh harus tau batasan, kapan harus beristirahat, kapan harus makan, kapan harus minum, dan seterusnya.
Sebelum toxic productivity menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari, kamu perlu tahu ciri-ciri toxic productivity seperti berikut ini.
1. Bekerja secara berlebihan sehingga berakibat pada kesehatan dan hubungan sosial
Karena seringkali menunda kebutuhan pokok makan akhirnya kesehatan pencernaan maag sudah mulai kamu rasakan. Kemudian berulang kali keluargamu melontarkan kalimat ‘ah kamu selalu sibuk’, itu pertanda kamu bermasalah pada hubungan interpersonal.
2. Ekspektasi yang kurang realistis pada diri sendiri
Kebanyakan orang sulit beradaptasi dengan menentukan standar tinggi bagi diri mereka untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Di masa wabah corona saat ini, tentu toxic productivity sangat tidak baik. Terutama bagi mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan beradaptasi akan perubahan sistem perkuliahan yang dapat memicu kondisi stres.
3. Enggan memilih untuk beristirahat
Kalau Sahabat Muslimah mengalami toxic productivity, kamu akan merasa kesulitan untuk beristirahat ketika tidak sibuk. Nah, kamu ngerasa bersalah jika kamu enggak melakukan apapun sehingga muncullah perasaan gelisah. Akhirnya, kamu menyebut dirimu sebagai orang yang ‘tidak produktif’.
Lantas bagaimana untuk terhindar dari toxic productivity ini? Sahabat Muslimah bisa ikuti langkah yang telah dirangkum oleh Muslimahdaily di bawah ini ya.
1. List goals yang realistis sehingga mudah untuk meraihnya
Tujuan tersebut sebisa mungkin dapat sesuai dengan keadaan. Tiap orang punya batasan jadi aturlah capaian yang bisa kamu raih.
2. Berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh dan pikiranmu
Dalam kacamata medis, dengan beristirahat bisa meningkatkan kinerja fungsi tubuh dan otak. Makanya, antara bekerja dan beristirahat perlu dilakukan dengan sewajarnya saja, ya.
3. Biasakan untuk mindfulness
Salah satu jenis meditasi ini bisa melatih seseorang untuk fokus terhadap lingkungan sekitar. Dengan mindfulness, seseorang akan mudah menerima apa yang tengah dialami pada tubuh atau sekelilingnya seperti kebutuhan makan dan minum.
4. Terapkan manajemen waktu
Kamu bisa susun jadwal kegiatan harianmu sesuai dengan keinginan. Belajar cukup 1-2 jam, berolahraga seminggu 3 kali, tidak memainkan hp ketika makan, dan lain sebagainya. Tidak usah terlalu memaksakan dirimu ya sahabat.
Sahabat, memiliki keinginan untuk produktif sudah seharusnya dilakukan dengan sewajarnya. Versi terbaik dirimu dalam mengatur aktivitas harian, hanya kamu yang paham akan kondisi kesehatan tubuh dan mental dirmu sendiri. Enggak usah iri dengan capaian orang di sekitar ya, cukup fokus dengan tujuan yang kamu harapkan saja.