Tidak Selalu Baik, 5 Jenis Self Talk ini Justru Memberi Pengaruh Negatif untuk Kesehatan Mental

Muslimahdaily - Self talk atau berbicara dengan diri sendiri kerap dilakukan oleh sebagian orang. Melakukan self talk merupakan suatu hal yang wajar dan juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental.

Namun perlu diingat, self talk atau berbicara sendiri juga dapat mengarah ke hal yang buruk atau negatif jika tidak dilakukan dengan benar. Selama ini kita hanya berfokus pada manfaat baik dari self talk saja, padahal jika kita salah melakukan self talk, maka hal itu bisa berakibat fatal untuk kesehatan mental.

Berikut MuslimahDaily rangkum dari berbagai sumber 4 jenis self talk yang sebaiknya dihindari agar tidak mengganggu kesehatan mental kita :

1. Personalizing atau Personalisasi

Di sini kamu akan lebih menyalahkan diri kamu atas suatu kesalahan secara berlebihan, dan tentu jika dilakukan terus menerus akan berdampak buruk untuk kesehatan mental.

“Coba tadi kuota aku ga habis, aku pasti bisa daftar lomba melukis,” hal itu salah satu contoh dari self talk personalisasi. Jadi sebaiknya dihindari ya, sahabat muslimah!

2. Mind Reading atau Berasumsi Negatif

Siapa nih di sini yang kerap kali merasa bisa membaca pikiran orang? Pasti di antara sahabat muslimah, ada nih yang sering melakukan hal ini.

Biasanya, kamu akan berpikir buruk terhadap suatu hal tanpa adanya kebenaran pasti. Kamu hanya berasumsi negatif berdasarkan satu atau dua hal yang kamu lihat.

“Dia kok balas omongan aku singkat banget yaa, padahal tadi aku udah jelasin panjang lebar dan ramah banget. Kayaknya dia ga suka deh sama aku,” ini salah satu contoh dari Mind Reading, padahal bisa jadi orang yang kamu ajak bicara itu lagi sariawan, jadi tidak bisa berbicara panjang lebar. Tapi, karena kamu sudah berasumsi negatif duluan, akhirnya perasaan kamu menjadi buruk atau bete.

Jadi, dikurangin ya, sahabat muslimah untuk berasumsi negatif terhadap lingkungan.

3. Polarizing atau Polarisasi

Tipe ini menjadikan kamu cenderung menilai suatu hal hanya berdasarkan baik atau buruk maupun benar atau salah saja, tanpa adanya jalan tengah atau usaha untuk memperbaiki atau menyesuaikan.

Sebagai contoh, saat kamu merasa diri kamu kurang mahir dalam suatu pelajaran. Kamu hanya meratapi nasib dengan menangis dan merenung tanpa ada usaha seperti belajar agar kamu lebih memahami pelajaran tersebut.

Jadi, bagi sahabat muslimah, alih-alih merenung terus menerus akan suatu hal yang kita anggap buruk atau salah, lebih baik kita coba bangkit perlahan dan mengusahakan suatu hal agar menjadi lebih baik, ya!

4. Overgenaralizing atau Menggeneralisasi

Ini merupakan suatu kebiasaan berbicara dengan diri mengenai hal-hal atau kejadian buruk yang pasti akan terus terjadi di masa mendatang. Kamu akan terus berpikir mengenai hal buruk di masa mendatang dan merasa tidak akan ada kebahagiaan maupun hal baik yang terjadi di hidup kamu nantinya.

“Percuma deh daftar lomba, paling aku bakal kalah dan ga akan menang,” Salah satu contoh pembicaraan terhadap diri sendiri yang terlalu menggeneralisasikan masa depan, tanpa adanya pikiran positif.

5. Catastrophizing atau Bencana

Kali ini merupakan suatu kecenderungan untuk fokus memikirkan hal buruk dari sebuah keadaan. Bahkan jika mulai parah, kamu akan berada di kondisi mengharapkan kejadian buruk terjadi dalam suatu hal atau peristiwa mendatang.

“Besok ujian dan pelajarannya susah banget, aku pasti ga akan bisa menyelesaikan dan dapat nilai buruk. Semoga saja besok aku sakit deh biar ujian susulan aja,”

Jika sahabat muslimah sering berpikir seperti itu, bisa dipastikan kamu sedang self talk  negatif. Jadi lebih baik dihindari ya, sahabat muslimah. Coba untuk berpikir positif dan lebih percaya diri agar kesehatan mental kamu tetap terjaga.

Add comment

Submit