Muslimahdaily – Apa yang kita makan tidak hanya memengaruhi berat badan, tingkat kelaparan, atau energi kita. Ilmu pengetahuan saat ini menunjukkan bahwa pilihan yang Anda buat dalam proses diet dapat memiliki implikasi luas untuk kesehatan fisik dan mental Anda secara keseluruhan.
Pada sebuah studi tahun 2022 menemukan hubungan antara makanan ultra-olahan dan depresi, dan studi tahun 2020 di European Journal of Human Genetics melaporkan hubungan antara pola makan yang buruk dan gangguan kesehatan mental pada orang muda. Makanan, dan perilaku kita di sekitarnya, dapat memengaruhi segalanya mulai dari suasana hati hingga harga diri, jadi lindungi kesehatan mental Anda dengan menghindari empat kebiasaan makan yang berbahaya ini, seperti yang digariskan oleh ahli diet terdaftar yang berspesialisasi dalam hubungan antara makanan dan psikologi.
Artikel ini dikutip dari tulisan jurnalis dan ahli strategi konten dengan fokus utama pada liputan nutrisi, kesehatan, dan kebugaran. Dia memegang gelar MA dalam Jurnalisme dari DePaul University dan sertifikat Ilmu Nutrisi dari Stanford Medicine, Kiersten Hickman.
1. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula
"Sementara otak lebih memilih glukosa sebagai sumber bahan bakarnya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi gula dikaitkan dengan suasana hati yang rendah dan depresi," kata Kitty Broihier, MS, RD, LD, pemilik NutriComm dan pencipta Kebiasaan Makan.
“Konsumsi gula meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang mungkin juga menjadi faktor respons mental terhadap diet manis. Sangat mudah untuk menentukan makanan manis dalam diet, tetapi penting untuk mempertimbangkan apa yang Anda minum juga.”
Minuman yang dimaniskan dengan gula seperti soda telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan penyakit hati berlemak. Bahkan mengacaukan kesehatan saraf Anda: menurut sebuah studi di Frontiers of Psychiatry, minum minuman manis secara teratur telah dikaitkan dengan peningkatan masalah psikologis dan perilaku remaja, dan telah menyebabkan hasil kesehatan mental yang negatif untuk orang dewasa.
2. Mengikuti Diet Ala Barat
Gula adalah bagian utama dari apa yang disebut oleh banyak profesional nutrisi sebagai Standard American Diet (SAD). Singkatan untuk diet ini sayangnya tepat: mengikuti SAD juga berarti mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah tinggi dan makanan olahan atau olahan. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi ini dapat meningkatkan risiko gejala depresi, menurut jurnal PLoS ONE.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa makanan ini hadir dengan kenyamanan. Terkadang memilih opsi drive-thru diperlukan saat Anda lapar. Tetapi Anda tetap dapat mencoba untuk membuat makanan Anda tetap nyaman tanpa berlebihan pada lemak jenuh dan makanan olahan.
3. Melacak Semua Yang Anda Makan Dan Minum
Penghitungan kalori telah menjadi salah satu cara tradisional untuk mencoba menurunkan berat badan dan menjadi sehat, tetapi Broihier menunjukkan bahwa terlalu terpaku pada angka dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda seiring waktu.
“Pelacakan bisa menjadi alat yang berguna, terutama saat Anda baru saja membangun kebiasaan baru atau mulai menghilangkan kebiasaan yang tidak berguna,” katanya, sambil menambahkan:
“Tetapi jika Anda melakukannya dalam jangka panjang, itu kebiasaan bisa berubah menjadi obsesi yang akhirnya menjalankan hidup Anda.”
Broihier biasanya mendorong klien baru untuk memulai dengan melacak, lalu akhirnya dia mengundang mereka untuk melupakan alat tersebut untuk menetapkan batas yang lebih sehat dan kebiasaan yang lebih sehat secara keseluruhan.
Jadi, alih-alih menghitung, katanya, banyak ahli merekomendasikan untuk memasukkan makanan sehat yang seimbang ke dalam makanan Anda. Kemudian, perhatikan bagaimana perasaan Anda saat Anda mendapatkan lebih banyak dari ini.
4. Tidak Cukup Makan Makanan Anti Inflamasi
Penelitian menunjukkan bagaimana peradangan dalam tubuh dapat meningkatkan risiko depresi, dan para ilmuwan menyarankan untuk mencari cara untuk menguranginya. Diet Anda dapat memainkan peran utama dalam meningkatkan peradangan, jadi memilih untuk secara teratur mengonsumsi makanan anti-inflamasi — seperti sayuran, buah-buahan, dan ikan — dapat membantu mengurangi risiko depresi, dibandingkan dengan diet yang banyak mengandung gula tambahan, soda, dan makanan cepat saji, menurut International Journal of Environmental Research and Public Health.
Nah, sobat muslimah yang sedang menjalankan proses diet jangan lupa untuk memperhatikan 4 kebiasaan makanan yang akan merusak kesehatan mental. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting ya!!!