Pasangan tak Bersikap Dewasa? Mungkin Ini Penyebabnya

Muslimahdaily - Problema rumah tangga begitu banyak ragamnya. Pernikahan yang diharapkan menjadi peneduh dengan suami sebagai pelindung terkadang hanya menjadi mimpi belaka. Sang pemimpin rumah tangga ternyata jauh dari bayangan.

Bukannya melindungi, namun harus dilindungi. Bukan mengayomi namun harus diayomi. Alasannya satu, ia masih bersikap kekanak-kanakan meski telah mengikat akad di depan penghulu dan mengambil tanggung jawab di depan wali calon istri. 

Dalam perjalanan pernikahan, suami yang kekanak-kanakan ini mampu membuat bencana di dalam rumah tangga. Sikapnya yang tak dewasa mampu membuat rumah tangga hancur berantakan.

Untuk memperbaiki sifat suami itu dan demi menyelamatkan pernikahan, maka butuh usaha dan kesabaran istri. Cari tahu penyebabnya dan dukung suami untuk berubah. 

Tentu mengherankan mengapa pria yang berumur dewasa dapat bersikap layaknya bocah. Di ranah psikologi, ini bukanlah hal aneh dan dikenal dengan sebutan Peter Pan Syndrom. Layaknya karakter dongeng Peter Pan yang selamanya bertubuh dan bersifat anak-anak di dunia wonderland, demikianlah pengidap sindrom tersebut. 

(Baca Juga : Ini Dia Persiapan Wajib Sebelum Menikah)

Psikolog sekaligus pemerhati anak, Bunda Elly Risman menjelaskan, sindrom Peter Pan dialami orang dewasa yang secara sosial tidak menunjukkan kematangan berpikir dan bersikap. Sidrom tersebut, kata Elly Risman, banyak diderita para pria yang secara psikologis, seksual, dan sosial menunjukkan perilaku yang keluar dari pengasuhan.

“Sindrom tersebut memakai nama Peter Pan, karena memang Peter Pan ‘menolak’ menjadi dewasa karena tak mau kehilangan masa kanak kanaknya. Karena itu sangat sesuai untuk menggambarkan laki-laki dewasa yang masih bersifat kekanak-kanakkan,” ujar Elly Risman dalam artikelnya Peter Pan Syndrome vs Cinderella Complex, dipublikasikam grup Dearparents.

Seorang pria yang mengalami sindrom Peter Pan memiliki beberapaciri.  Disebutkan Elly Risman, ciri-ciri tersebut diantaranya; cenderung tidak bertanggung jawab, suka melawan, sulit berkomitmen, manja, tidak suka bekerja keras, pemarah (mudah marah jika keinginannya tak terpenuhi), suka mengamuk, cinta diri sendiri secara berlebihan (narsis), mengalami ketergantungan pada orang lain bahkan hingga hal-hal yang kecil. 

Ciri lain, pria dengan sindrom Peter Pan sangat senang memanipulasi. Ia sangat hebat dalam ‘bicara’ untuk membuktikan bahwa dia yang benar. Dia memang selalu merasa paling benar. Selain itu, pria dengan gangguan ini enggan hidup seorang diri namun enggan pula menerima kritik. Ia tak bisa memutuskan sesuatu dan lari dari resiko, tak percaya diri dan suka memberontak.

Sungguh sulit menghadapi pria bersikap demikian hingga perlu didampingi seorang istri yang sabar. Sang istri harus bersikap dewasa dan bersedia mengambil peran layaknya ibu dalam hal melayani, melindungi, memperhatikan dan memberi kasih sayang.

Jika istri enggan melakukannya, maka suami Peter Pan itu akan selalu pulang ke rumah orangtuanya dan selalu ingin dilindungi ibunya. Ia akan membandingkan istri dengan sang ibu yang tentu sudah semestinya sangat berbeda mengingat peran keduanya juga berbeda. 

Namun itu tak dimengerti pria pengidap sindrom tersebut. Ia juga tak paham bahwa istri lah yang semestinya diperhatikan, dilindungi, dikasihi dan disayangi suami. Bukan sebaliknya. 

(Baca juga : Waspada, 7 Tabiat Ini Menjadi Penyebab Utama Retaknya Pernikahan)

Sembari bersabar, istri perlu memperbaiki sifat kekanak-kanakkan suami. Kabar baiknya, Sindrom ini dapat dihilangkan. Namun butuh proses yang tak singkat. Dijelaskan oleh Elly Risman, istri yang memiliki suami pengidap sindrom Peter Pan harus memahami mengapa sang suami bersifat kekanak-kanakkan.

“Istri harus mau berkorban dan ‘tega’ untuk membentuk kembali jiwa kemandiriannya,” jelasnya. 

Dari diri sang suami pula harus ada keinginan untuk berubah. Ia harus tahu telah mengidap penyakit psikologi dan perlu disembuhkan. Penyembuhan dari diri sendiri adalah yang paling manjur.

Selain itu, lingkungan juga harus mendukungnya untuk berubah. Bukan hal mudah mengubah karakter yang dimiliki sejak kecil. Namun mintalah pertolongan dari Allah agar memudahkannya. Sungguh Allah Maha Mengetahui dan mengabulkan do’a setiap hamba-Nya.

Add comment

Submit