Muslimahdaily - Setiap orang pasti pernah berbohong kepada orang lain, baik itu kepada teman, sahabat, keluarga, bahkan pasangan kita. Kebohongan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik antara kita dengan orang lain. Terlebih apabila sudah memiliki pasangan, melakukan kebohongan kecil saja dapat memicu terjadinya konflik besar dalam rumah tangga.

Dilansir dari Huffingtonpost, Becky Whetstone mengatakan ada dua jenis kebohongan: kebohongan yang setara dengan tiket parkir, dan kebohongan yang setara dengan tindakan berat.

Kebohongan kecil yang setara dengan tiket parkir dapat diibaratkan ketika kamu berbohong tentang kamu yang mengunjungi supermarket padahal kenyataannya kamu mengunjungi sahabat lamamu. Kebohongan seperti itu memang tidak bagus tetapi biasanya tidak terlalu menyakiti perasaan pasangan kita.

Kebohongan besar yang dilakukan bisa saja akan berimbas pada rusaknya hubungan. Salah satu hal yang juga menjadi bagian dari kebohongan besar adalah perselingkuhan.

Alasan Berbohong

Menurut Becky, keparahan kebohongan mungkin berbeda, namun alasan untuk melakukannya cenderung sama.

"Kedua kasus merupakan upaya untuk mempertahankan reputasi kita sebagai orang yang baik dan jujur, atau jenis orang tertentu yang kita ingin orang lain memandang kita, atau untuk melindungi diri kita dari reaksi negatif orang lain," kata Becky.

Berbohong memang dapat merusak sebuah hubungan, namun semua orang pasti melakukannya ketika berada pada suatu tiik. Berbohong bisa menjadi salah satu hal yang dilakukan ketika seseorang ingin mempertahankan reputasinya. Atau bisa juga sebagai alasan untuk menjaga perasaan lain. Hal-hal demikianlah yang dapat menimbulkan konflik apabila seseorang yang dia bohongi mengetahui kebohongannya itu. Untuk mencegah terjadinya konflik dalam rumah tangga ada baiknya tidak berbohong kepada pasangan, berusaha selalu jujur meskipun terkadang kenyataan itu menyakitkan.

Lalu bagaimana kita memberitahu pasangan kita tentang kebohongan yang telah kita lakukan?

Mengakui kebohongan kecil

1. Pilih waktu yang tepat

Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam hal ini. Ketika kamu hendak mengatakan tentang kebohonganmu pastikan pasanganmu sedang tidak sibuk dan berada dalam momen yang pas. Jangan berbicara mengenai kebohonganmu apabila kamu tahu keesokan harinya pasanganmu memiliki agenda penting dan pekerjaan yang berat.

Jangan pula membicarakan hal tersebut ketika sedang berada di tengah kegiatan makan malam, carilah momen lain saat kamu dan pasanganmu benar-benar berada dalam mode santai. Pemilihan waktu dan momen yang tidak tepat bukannya dapat membuat pasanganmu memaafkan kebohonganmu justru iu akan memperburuk suasana.

2. Tidak terlalu dramatis ketika menjelaskan

Ketika kamu sudah memutuskan untuk mengakui kebohonganmu dan telah menemukan waktu yang tepat, maka sebaiknya jangan terburu-buru ketika akan mengatakan perihal kebohongan yang kamu lakukan. Ketika mengakui kebohonganmu, lakukan dengan hati-hati agar tidak melukai perasaan pasanganmu. Juga, jangan terlelu dramatis ketika mengakui kebohanan kecilmu, karena pasangan akan lebih menghargai ketika kamu mengakui kebohonganmu tanpa dramatis.

3. Minta maaf dengan sungguh-sungguh

Hal satu ini adalah hal sepele namun sering diabaikan. Jika kamu telah melakukan kebohongan kecil kepada pasanganmu, maka kamu harus mengatakan permintaan maaf secara sungguh-sungguh, dan ditambahkan dengan deskripsi kebohongan yang kamu lakukan diakhiri dengan alasan mengapa kamu menyesal.

Kerendahan hati dan kekuatan diperlukan ketika mengatakan dua kalimat ini “saya minta maaf” dan “saya menyesal”. Dua kalimat itu juga dapat membantu pasanganmu mendengar dan menerima pengakuan kamu.

Mengakui kebohongan besar

1. Berperilaku serius

Ketika kamu melakukan kebohongan besar dan hendak mengakuinya kamu harus melakukannya dengan serius di situasi yang tepat. Jangan terlelu dramatis karena hal itu justru dapat membuat pasanganmu semakin marah.

2. Gunakan metode oreo

Metode oreo, dimulai dengan kue cokelat manis, alias sesuatu yang dapat mencairkan situasi. Setelahnya, akui kebohongan dan kesalahan yang telah kamu lakukan kepada pasanganmu. Berikan juga alasan mengapa kamu melakukan hal itu. Selanjutnya, tutup dengan kue cokelat lain, alias setelah membeberkan kesalahanmu tutup dengan rasa penyesalan yang kamu rasakan karena melakukan hal itu. jangan lupa berika solusi setelahnya.

3. Jangan menyalahkan atau menyangkal

Ketika kamu disudutkan akan kesalahan yang kamu buat, jangan menyangkal atau justru bahkan menyeran pasanganmu. Lakukan hal yang memperlihatkan bahwa kamu mengalah. Juga bantu beri penjelasan agar pasanganmu cepat memahaminya.

4. Memiliki rencana selanjutnya setelah mengakui kebohongan

Setelah mengakui kesalahan kepada pasangan bisa saja reaksi yang diberikan pasanganmu akan mengejutkan. Persiapkan kemungkinan terbaik dan terburuk setelah berbicara jujur kepada pasanganmu.

5. Semuanya pasti akan membaik

Kamu mungkin merasa bahwa ini adalah titik terendah dalam hubunganmu. Namun jika kamu dan pasanganmu berkomitmen untuk menyelesaikan masalah itu secara bersama, maka pasti akan membuahkan hasil yang baik.

Ketika kamu sudah mengakui kebohongan, kamu dapat menjadi lebih terbuka lagi kepada pasanganmu. Hal ini akan semakin membuat hubunganmu dan pasangan semakin harmonis. Jangan lupa, kejujuran juga dapat membangun keintiman.

Itu dia beberapa hal yang harus kamu lakukan ketika hendak mengakui kebohongan yang kamu lakukan kepada pasanganmu. Kadang, kita terlalu takut akan kemungkinan terburuk yang dapat terjadi ketika kita mengakui kesalahan. Namun, kebohongan yang selalu ditutupi ibarat bom yang sewaktu-waktu dapat meledak. Apalagi, kejujuran dan komunikasi merupakan salah satu kunci kehormonisan pasangan.