Muslimahdaily - Menikah merupakan salah satu momen untuk menyatukan dua insan yang berbeda. Berbeda latar belakang, pola asuh, karakter dan banyak hal lainnya. Jika dipikir dengan logika, rasanya akan sulit untuk menyatukan dua hal yang berbeda, namun tak jarang banyak pasangan yang bisa menjalani kehidupan pernikahannya dengan penuh kebahagiaan.
Menurut Andrea Brandt Ph.D, seorang terapis pernikahan dan keluarga mengatakan, kunci dari kebahagiaan itu adalah, empati.
Empati berarti menempatkan diri pada posisi orang lain dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Hal ini juga meliputi kemampuan untuk membayangkan apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Berbeda dengan simpati, yang berarti merasa kasihan kepada orang lain, empati adalah melihat dunia melalui mata mereka.
Dalam pernikahan, empati berarti peduli pada kebahagiaan pasanganmu seperti halnya kamu peduli pada hubunganmu sendiri, hal itu bisa menggambarkan perbedaan antara hubungan yang sehat dan hubungan yang tidak sehat.
Tanda kurangnya empati dalam sebuah hubungan
Satu pertanda adalah ketika kamu menganggap pasanganmu memiliki kebutuhan dan batasan yang sama sepertimu juga menganggap bahwa mereka menjalani kehidupan dengan cara yang sama sepertimu.
Pada awal perkenalan, kamu mungkin merasa nyaman dengan pasanganmu karena tidak menemukan banyak perselisihan dan perbedaan. Namun setelah beberapa minggu dan bulan, kamu berubah pikiran dan menganggap bahwa pasanganmu bukan seperti yang dulu lagi.
Tiba-tiba kamu dihadapkan dengan kenyataan bahwa dia tidak selalu setuju dengan pendapatmu, mulai muncul argumen-argumen kecil yang sama dan terulang.
Hubungan pernikahan akan kacau karena perdebatan tersebut, tetapi semua bisa teratasi oleh empati yang menjembatani dan menghasilkan rasa saling menghargai. Nyatanya hubungan romantis akan bisa terus terjalin jika kamu bisa memahami satu sama lain, salah satunya memahami perbedaan dan tidak ada ekspektasi berlebih jika dia akan selalu setuju denganmu.
Cara mengembangkan empati dalam hubungan
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membangun empati dalam hubungan adalah dengan belajar untuk saling mendengar satu sama lain. selain itu, melihat dunia dari cara pandang pasanganmu juga bisa membangun kedekatan dengan pasangan.
Untuk memulainya, kamu bisa mencoba permainan sederhana ini dengan pasanganmu. Luangkan waktu bersama dan jawablah pada kertas yang berbeda, nanti bagikan hasilnya di akhir. Jangan lihat jawaban satu sama lain ya.
1.Apa yang membuat pasanganmu bahagia? Bagaimana sikapnya saat senang? Adakah kata-kata atau gerak tubuh yang pasanganmu gunakan untuk menunjukkan suasana hati mereka?
2.Apa yang membuat pasanganmu marah? Bagaimana ia menunjukkan kemarahannya? Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa ia marah bahkan jika tidak menunjukkannya?
3.Sebutkan makanan, musik, buku, film, podcast / program radio, dan acara TV favorit pasanganmu!
4.Apa hobi pasanganmu?
5.Hal apa yang disukai dan tidak disukai pasangan dari kamu?
6.Apa yang ingin kamu katakan pada pasanganmu?
Setelah menuliskan jawaban, luangkan waktu untuk sharing jawaban dengan pasanganmu. Lihat seberapa banyak kamu melakukannya dengan benar.
Satu hal yang kamu butuhkan untuk menciptakan empati adalah mendengarkan. Benar-benar mendengarkan pasanganmu saat ia berbicara.
Mendengarkan tidak berarti menunggu giliran kamu untuk berbicara. Mendengar berarti mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak jelas tentang sesuatu yang ia katakan, mengulangi apa yang telah mereka katakan dengan kata-katamu sendiri untuk memastikan kamu memahaminya.
Bahkan jika kamu tidak setuju dengan pendapatnya atau merasakan hal yang sama, kamu dapat mengakui bahwa pasanganmu memiliki hak untuk perasaannya.