Wajib Tahu, Inilah 13 Hak Istri yang Harus Dipenuhi Oleh Suami

Muslimahdaily - Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, ada baiknya baik calon suami maupun istri telah mengetahui hak-hak yang seharusnya dia dapatkan juga penuhi dari pasangannya, tentunya hak ini sesuai dengan kaidah Islam dan sesuatu yang memang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Kali ini, pembahasannya adalah hak-hak istri yang harus dipenuhi oleh suami.

Hak-hak istri yang harus dipenuhi oleh suami berupa hak-hak material seperti mahar dan nafkah dan hal-hak inmaterial, seperti,

1. Bergaul dengan istri dengan cara yang layak, yaitu menjadi partner yang baik, melindunginya dari hal-hal yang dapat menyakiti fisik dan perasaannya, tidak melalaikan hak-haknya selama mampu untuk memenuhinya, selalu tampak gembira, murah senyum, dan muka berseri-seri

Allah berfirman, “....Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut...” (an-Nisa [2]: 228)

Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik kalian adalah kalian yang paling baik dalam memperlakukan keluarganya; aku adalah orang yang paling baik di antara kalian dalam meperlakukan keluargaku.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

2. Bersikap lemah lembut dan mesra kepada istrinya, juga memberikan perhatian sesuai dengan usianya

Dalam hal ini, seorang suami hendaknya meneladani Rasulullah. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha,

“Suatu ketika, orang-orang Habsyi bermain, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam membatasiku, sedangkan saya asyik menonton permainan mereka. Maka, hendaknya kalian memberikan perhatian kepada istri kalian yang masih muda, yang masih suka bermain dan menonton permainan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kisah lain menyebutkan,

Nabi Muhammad pernah menantang Aisyah untuk lomba adu cepat lari. Beliau berkata, “Wahai Aisyah, mari kita lomba adu cepat lari.” Aisyah pun menyanggupinya, dan Aisyah memenangkan perlombaan ini. Kemudian, ketika tubuh Aisyah gemuk, mereka mengadakan lomba adu cepat lari lagi. Kali ini, Rasulullah memenangkan perlombaan ini. Beliau tersenyum seraya berkata kepada Aisyah, “Kemenangan ini untuk membayar kekalahanku pada waktu itu.” (HR Ahmad).

Aisyah juga menuturkan,

“Saya suka bermain boneka di sisi Nabi. Saya mempunyai banyak teman perempuan. Ketika Rasulullah memasuki rumah, mereka bersembunyi di balik tirai, kemudian beliau mengirimkan mereka kepadaku, maka aku bermain dengan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mengajak istri untuk mengobrol dan mendengarkan pembicaraannya dengan seksama

Dikisahkan bahwa Nabi mendengarkan dengan seksama kisah Aisyah yang menceritakan tentang kaum perempuan yang berjanji untuk menceritakan dengan apa adanya tentang suami masing-masing. Kisah yang diceritakan oleh Aisyah cukup panjang, namun Rasulullah tidak merasa bosan mendengarkan cerita Aisyah.

4. Mengajari wawasan agama dan memotivasinya untuk taat

Selain suami di tuntut untuk bergaul dengan istrinya dengan cara yang patut, yaitu bersikap lemah lembut seperti yang telah disinggung sebelumnya, dia juga dituntut agar tidak lupa dan tidak lalai mengajarkan ilmu agama kepada istrinya, dan memotivasinya untuk taat.

Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (at-Tahrim [66]:6)

5. Membiarkan beberapa kesalahan istrinya, selama kesalahan tersebut tidak bertentangan dengan syariat

Terkait dengan masalah ini, Rasulullah bersabda,”Seorang mukmin tidak boleh membenci seorang mukminah jika dia tidak menyukai sebagian tingkah lakunya, tetapi dia menyukai sebagian yan lain.” (HR Muslim)

6. Tidak boleh menyakitinya, dengan memukul wajahnya, dan tidak boleh menjelek-jelekkannya

Rasulullah bersabda, “...Kamu tidak boleh memukul wajah (istrimu) dan tidak boleh menjelek-jelekannya...” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Rasulullah juga bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidak boleh memukul istrinya seperti memukul budaknya, kemudian dia menyetubuhinya pada malam hari.” (HR Bukhari dan Muslim)

7. Tidak boleh melakukan pisah ranjang (al-Hajr) kecuali di dalam rumah

Rasulullah bersabda, “....Kamu tidak boleh memukul wajah (istrimu), tidak boleh menjelek-jelekkannya, dan tidak boleh melakukan pisah ranjang kecuali di dalam rumah.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Amad)

Seorang suami boleh melakukan pisah ranjang istrinya di luar rumah, jika sekiranya hal itu mengandung maslahat agama.

8. Menjaga kehormatan istrinya

Seorang suami harus menjaga kehormatan istrinya, dengan cara memenuhi keinginan biologisnya, agar tidak terbesit dalam hatinya untuk melakukan perbuatan haram.

Oleh karena itu, Nabi memberikan arahan kepada Utsman ibnu Mazh’un tentang hak istrinya yang harus dia penuhi.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya istrimu mempunyai hak yang harus kamu penuhi.” (HR Bukhari dan Muslim)

9. Jika istri meminta izin pada suaminya untuk keluar rumah karena ingin mengunjungi kerabatnya atau ingin mendirikan shalat berjamaah, maka hendaknya sang suami mengizinkannya, selama hal itu tidak menimbulkan fitnah

10. Tidak menebarkan rahasia istrinya dan tidak menyebutkan kekurangannya

11. Memberikan nafkah kepada istrinya beserta anak-anaknya, sesuai kemampuannya

Allah berfirman, “....Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya...” (al-Baqarah [2]: 233)

12. Berdandan untuk istrinya, seperti istrinya berdandan untuknya

Ibnu Abbas berkata, “Sungguh, saya sangat senang berdandan untuk istri saya, sebagaimana aku juga suka istriku berdandan untukku.”

13. Berprasangka baik kepada istri

Allah berfirman, “Wahai orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain...” (al-Hujurat [49]:12)

Sumber: Fiqih Sunnah Wanita Abu Malik Kamal

Add comment

Submit