Muslimdaily - Pembahasan mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) akhir-akhir ini masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Banyaknya kasus-kasus yang kini mulai di angkat dalam laman berita baik di tv dan media cetak dan merebahnya fenomena ini membuat Ibu Elly Risman, Psi seorang psikolog dan pakar parenting serta pemerhati anak ini angkat bicara mengenai pola asuh yang dapat menimbulkan cikal bakal LGBT pada anak.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan perilaku LGBT pada anak, dilansir dari Nova.grid.id :
1.Orang tua abai/tidak peduli
Kebanyakan orang tua abai, kurang peduli atau cuek bahkan kurang ngeh terhadap anak-anak mereka. Sehingga menyebabkan para anak khususnya anak laki-laki lemah dalam berpikir, memilih dan mengambil keputusan.
2.Hilangnya peran Ayah
Anak ini memiliki ayah, tapi jarang sekali berinteraksi dengan ayahnya. Anak laki-laki menjadi banyak yang salah pola asuh karena kurangnya sososk ayah dalam kehidupannya. Ayah biasanya sibuk mencari nafkah sehingga kekurangan waktu untuk anak-anaknya, mungkin sekalinya ada waktu hanya di malam hari dan hari libur.
Menurut Elly peran ayah semakin tak terlihat dalam pengasuhan anak, maka dari itu disarankan agar kedua orang tua perlu lebih meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anaknya.
3.Anak laki-laki terlalu sering berinteraksi dengan ibu
Karena kurangnya kehadiran ayah, seringkali ibu mengajak anak laki-lakinya terlibat dalam setiap kegiatannya. Seperti pergi ke salon, ikut arisan dan berkumpul dengan teman-teman ibunya bahkan ada ibu yang menjadikan anak kecilnya sebagai wadah curhat tentang suaminya.
Hal-hal tersebut oleh ibu Elly Risman dikhawatirkan akan menjadi cikal bakal perilaku LGBT pada anak dan menyebabkan anak kehilangan model untuk identifikasi. Seperti bagaimana ia berperilaku, bersikap dan merasa sebagai laki-laki
4.Kurangnya pemahaman agama
Agama merupakan tiang agama yang sangat penting diajarkan sejak dini. Karena agama adalah pondasi atas segala nilai-nilai kehidupan, dan muara atas segala permasalahan di dunia. Namun sayangnya agama hanya diajarkan sebagai suatu ritual namun tidak melalui pemahaman dan penerapannya pada perilaku. Yang berakhir pada munculnya perlaku yang tidak diinginkan.
5.Terlalu bebas menggunakan gadget hingga terpapar pornografi
Saat ini banyak orang tua yang membiarkan anaknya memiliki gadget di usia dini. Di gadget anak bebas berselancar kemanapun yang ia suka, jika tidak adanya pengawasa. Maka sebenarnya gadget adalah awal dari masuknya akses pornografi.
Pornografi masuk melalui mata, kemudian diolah dengan hati. Mengelurarkan hormon dopamin, menyebabkan ketagihan dan ada keinginan untuk meniru serta mencoba. Menurut Elly Risman, terpaan pornografi bisa berujung pada rasa penasaran yang bisa memicunya terlibat dalam fenomena LGBT.
Semoga generasi kita terhindar dari fenomena tersebut dan menjadi generasi terbaik yang selalu menempatkan agama diatas segalanya. Aamiin.