Muslimahdaily - Setiap orang tua pasti menginginkan sang buah hati tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, hal ini sejatinya merupakan suatu proses pembelajaran dan pengasuhan oleh orangtua. Anak dilatih sejak kecil untuk berani melakukan sesuatu dan bisa mengambil keputusan sendiri.
Melatih kemandirian anak itu tidak sama dengan “membiarkan” mereka mengambil keputusan sendiri. Melainkan memfasilitasi anak untuk menggunakan akal sehatnya dalam menentukan pilihan untuk beberapa hal (sesuai perkembangannya).
Namun terkadang orang tua mengalami kebingungan bagimana realisasi di kehidupan sehari-hari. Apa saja yang harus dilakukan? Berikut beberapa tips yang bisa bunda terapkan:
1.Berikan Kepercayaan Pada Anak
Kemandirian sebenarnya lebih dari kata tumbuh menjadi dewasa. Kemandirian berarti memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu serta mampu bertindak dan berpikir untuk dirinya. Dengan kemandirian, anak akan lebih mengembangkan harga dirinya sehingga menciptakan kehidupan yang stabil dan mengurangi ketergantungannya pada orang lain.
Orangtua cenderung akan membantu anak melakukan sesuatu dengan alasan akan lebih cepat, kemudian menganggap bahwa anak belum paham dan tidak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
Padahal dengan melakukan ini, orangtua tidak mendorong munculnya inisiatif anak. Ia akan selalu berpikir “mamah akan membantuku menali sepatu” dan menjadi tidak mandiri.
Hal tersebut juga akan menurunkan minat anak untuk mencoba tantangan yang sebenarnya bisa ia tangani sendiri. Jadi kuncinya adalah percaya bahwa sang kinasih mampu melakukannya sendiri.
2.Berikan Rutinitasnya Sederhana
Untuk melatih kemandirian si kecil, bunda bisa latih dia dengan memberikan beberapa tugas kecil untuk diselesaikan setiap pagi. Misal : Merapihkan tempat tidur, menggosok gigi, berpakaian, dll. Ingatkan anak untuk melakukan tugas-tugas ini jika ia lupa, tetapi biarkan mereka melakukannya sendiri.
3.Kalimat Dukungan "Kamu bisa melakukan ini sendiri!"
Biasanya ketika anak melihat orangtua ada di sekitarnya, ia memilih untuk bersikap manja dan meminta pertolongan. “ibu gambarkan seekor dinosaurus”, “ibu tolong bukakan tutup botol ini”. Cobalah untuk memintanya melakukan sendiri sambil memotivasi “ayo coba buka sendiri tutupnya, bisa kok” hal ini akan menunjukan pada anak bahwa sebenarnya ia mampu melakukan hal-hal tersebut tanpa bantuan orang terdekatnya.
4.Melibatkan Anak Dalam Pekerjaan Rumah
Untuk mendorong anak tertarik berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga, atur rumah agar ia merasa nyaman untuk membantu orangtua. Bunda bisa berikan anak sapu kecil, lap pel atau menyimpan piring, gelas dan peralatan makan anak di tempat yang mudah dijangkau.
5.Beri Mereka Tantangan
Setiap hari cobalah berikan tantangan kecil pada anak agar merangsang keinginannya untuk mencoba sesuatu yang baru dan tentu saja bangga atas prestasinya! Misalnya ibu bisa meminta ia menuang segelas susu tanpa menumpahkannya atau mengikat tali sepatunya sendiri dan kegiatan kecil lainnya.
6.Biarkan Anak Berinisiatif
Dorong sang tercinta untuk mengambil risiko kecil, mencoba hal-hal baru, atau menyusun sebuah strategi. Bunda dan ayah adalah panduannya menuju sukses. Kegagalan juga harus dianggap sebagai pelajaran hidup atau sebagai tantangan baru untuk diatasi.
7.Ajari Anak Untuk Bertanggung Jawab!
Meskipun masih kecil, bukan berarti ia tidak mampu bertanggung jawab atas tindakan tertentu seperti: memberi makan hewan peliharaan, merapikan mainan setelah main, membawa tasnya sendiri, dll. Mungkin orangtua akan menganggap hal ini sebagai tugas, tetapi anak akan melihat ini sebagai hak istimewa dan tanda kepercayaan orang tua pada mereka.