Muslimahdaily - Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget (1896-1980), seorang psikolog dan Ahli Psikologi Perkembangan, mengatakan bahwa bayi dan balita mengalami proses 4 fase perkembangam kognitif. Fase pertama adalah Fase Sensorimotor. Fase ini umumnya berlangsung pada bayi baru lahir hingga berusia 24 bulan. Selama fase ini, bayi belajar untuk berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Dengan begitu, bunda dapat membantu perkembangan sensorimotor si kecil dengan merencanakan aktivitas permainan sebagai berikut.
1.Sembunyikan Mainan Kesayangannya
Pada fase sensorimotor, bayi mengembangkan konsep kognitif dasar mengenai objek permanen, maksudnya bayi mulai memahami bahwa suatu objek tetap ada walaupun tak terlihat. Aktivitas yang terbaik untuk memancing kemampuan ini adalah dengan menyembunyikan mainan kesayangannya. Sembunyikan mainan di tempat-tempat yang masih dapat terlihat sebagian dari mainan tersebut, misalnya sembunyikan boneka di bawah selimut dengan kedua kaki boneka yang masih dapat terlihat. Setelah bayi dianggap mulai memahami konsep 'permanen' ini, maka cobalah menyembunyikan seluruh bagian dari mainann hingga tidak dapat terlihat lagi sehingga apabila bayi sudah paham konsep tersebut, seharusnya ia tetap mencari mainannya walaupun tak terlihat.
2.Permainan 'ciluk-ba'
Ketika bayi sudah mulai memahami konsep objek permanen, ia akan mulai menikmati permainan dimana sesorang atau objek tersembunyi dan kemudian terlihat. 'Ciluk-ba merupakan permainan yang seru dan mudah dimainkan bersama dengan si kecil,. Permainan ini juga membantu mengembangkan pemahaman akan konsep tersebut. Bunda dapat bermain ciluk-ba dengan menutupi wajah dengam tangan, selimut dan benda lainnya dan beberapa saat kemudian menunjukan wajah bunda kembali. Ketika bayi mulai familiar dengam permainan ini, ia pun kemudian akan mulai membuka dan menutupi wajah mereka sendiri.
3.Mencocokkan Balok
Perkembangan selanjutnya pada fase sensorimotor ini adalah 'sebab dan akibat'. Untuk mengeksplorasi hal ini, bunda dapat mengajak bayi untuk memasukkan balok berbagai bentuk ke dalam kotak yang juga memiliki bentuk seperti balok-balok tersebut. Permainan ini dapat mengembangkan konsep objek permanen dan juga sebab dan akibat. Apabila bayi sudah berhasil memasukkan seluruh balok tersebut, ia pun akan ketagihan dan kembali mengeluarkan balok dari kotak tersebut dan kembali mencoba memasukkannya kembali.
4.Tumpuk-tumpuk balok
Permainan ini akan membantu mengembangkan kemampuan motorik dan memecahkan masalah pada bayi. Ketika fase sensorimotori, bayi cenderung menyukai aktivitas rutin yang dapat diprediksi dan dinikmati. Selain melatih kemampuan motorik anak, menumpuk balok juga dapat membentuk perilaku anak pantang menyerah.
Jangan lewatkan masa tumbuh kembang buah hati begitu saja ya bunda, karena sesungguhnya perkembangan di masa-masa inilah yang menentukan perkembangan selanjutnya buah hati bunda. Jadi, amati terus perkembangan si kecil dan bantulah mereka untuk tumbuh menjadi anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang seharusnya dimilikinya.