Muslimahdaily - Menangis merupakan suatu hal yang normal dilakukan oleh setiap bayi. Marc Weissbluth, dokter anak di Chicago dan penulis buku “Healthy Sleep Habits, Happy Child” mengatakan bahwa “Bayi menangis seperti layaknya burung yang terbang.” Bayi yang baru lahir belum dapat berbicara ketika mereka menginginkan atau merasakan sesuatu, namun mereka dapat memberikan petunjuk agar bunda dapat memahami ketika mereka menginginkan sesuatu dengan cara menangis. Namun tahukah bunda kalau ternyata bayi memberikan petunjuk yang berbeda-beda dalam setiap tangisannya?
Berikut beberapa jenis tangisan bayi berikut penyebabnya yang dilansir dari laman whattoexpect.com.
Tangisan Ketika Lapar
Ketika tangisan bayi beritme, berulang-ulang, dan dikombinasi dengan sinyal lainnya seperti memasukkan jarinya ke mulu. Saatnya bunda mengingat-ingat kapan terakhir bayi diberikan ASI, jika kiranya sudah lebih dari 2 jam yang lalu, kemungkinan besar bayi menangis karena kelaparan.
Tangisan Ketika Kesakitan
Tangisan ketika kesakitan biasanya sangatlah nyaring, terkesan seperti menjerit, dan tidak seperti tangisan normal bayi bunda. Cobalah periksa bagian tubuhnya seperti perut, kaki, tangan, kepala dan lainnya. Jika ketika bagian tubuh tertentu diperiksa dan si kecil menangis semakin kencang bisa jadi ada yang tidak beres pada bagian tubuhnya tersebut.
Tangisan Ketika Lelah atau Tidak Nyaman
Tangisan terus-menerus, tidak kunjung henti dan sumber tangisan dari nasal (hidung), biasanya merupakan sinyal bahwa si kecil sudah lelah atau mungkin popok atau pampers yang digunakannya sudah basah dan tidak nyaman lagi untuk dipakai.
Telah diketahui bahwa setiap tangisan bayi mengandung makna tersendiri, namun perlu diingat bahwa setiap bayi sangatlah unik. Oleh karena itu mungkin saja bayi akan berbeda tangisannya seperti yang disebutkan di atas. Namun, jangan panik! Faktanya, 80-90% bayi menangis selama 15 menit sampai 1 jam karena penyebab yang tak bisa dijelaskan atau dipahami. Biasanya sesi menangis ini akan terjadi ketika sore hari, ketika bayi mulai merasa lelah dan kelaparan, begitu juga dengan keadaan bunda yang juga mungkin lelah dari aktivitas sehingga berpengaruh pada si kecil. Menangis selama beberapa menit terkadang mampu menenangkannya dan membantu bayi untuk tidur. Cobalah untuk menciptkan rutinitas seperti dalam jam makan atau memeriksa popok bayi mungkin dapat membantu mengurangi frekuensi tangisan bayi.