Muslimahdaily - Seberapa sering bunda mendengar si kakak dan adik saling bertengkar dan menyalahkan satu sama lain? Jika bunda sampai tidak dapat menghitung berapa kali hal ini terjadi, maka bunda tidak sendirian. Hampir setiap keluarga dengan dua atau lebih anak harus bergelut dengan masalah ini.
Menurut Kyla Boyse, R.N yang dilansir dari med.umich.edu, alasan munculnya pertengkaran diantara kakak dan adik ini bermacam-macam, dari mulai salah satunya merasa mendapatkan perhatian yang kurang dari kedua atau salah satu orangtuanya, perbedaan usia, hingga faktor kepribadian yang berbeda menjadi penyebab dari pertengkaran tersebut.
Pertengkaran antara anak ini seringkali membuat frustasi para orangtua, apalagi kalau sudah sampai melibatkan fisik. Lalu, bagaimana sebagai orangtua harus menangani masalah ini? Kyla Boyse memberikan beberapa tips untuk hal ini, diantaranya
1.Cobalah untuk tidak membanding-bandingkan
Dr. Coulson, seorang ahli parenting, mengatakan bahwa seringnya orangtua membandingkan antara kakak dan adik tidak selamanya merupakan hal yang buruk. Kita dapat mengevaluasi kemajuan mereka, membandingkan kekuatan dan kelemahan mereka.
"Tapi ketika perbandingan mulai menjadi faktor penilaian dan evaluasi yang membuat anak-anak merasa superior atau lebih hebat atau inferior atau lebih lemah dari saudara mereka, ini yang berbahaya,"jelas Dr.Coulson
Psikolog Klinis, Sally McCormack, mengatakan bahwa dalam membandingkan antara kakak dan adik satu sama lain, mungkin kita mengabaikan kemampuan atletik dari si adik karena kita terlalu fokus pada keterampilan akademik kakaknya.
Terkadang orangtua lupa untuk menerima perbedaan. Orangtua memiliki harapan atau standar yang sama pada anak-anaknya tanpa mengetahui bahwa hal ini tidak masuk akal karena setiap anak itu berbeda. Selain dapat memicu pertengkaran antara kakak dan adik, membanding-bandingkan mereka pun dapat menurunkan kepercayaan serta harga diri dari dirinya.
2.Ajarkan untuk bekerja sama
Sejak kecil, ajarkan anak-anak bunda untuk dapat bekerja sama. Seperti, dengan merapihkan mainan bersama-sama, atau ajak mereka membuat kue bersama-sama. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan kerja sama, mereka akan terlatih untuk kompak dan saling menghargai akan satu sama lain
3.Tidak penting siapa yang memulai
Dengan menanyakan pertanyaan siapa yang memulai pertengkaran diantara mereka, hanyalah menambah runyam pertengkaran tersebut. Mereka akan semakin semangat menyalahkan satu sama lain.
Di setiap pertengkaran, beri kesempatan setiap anak untuk menjelaskan dari sisi mereka masing-masing. Ajarkan kepada mereka kalau setiap masalah dapat dibicarakan tanpa harus saling menyalahkan dan berteriak-teriak. Lalu pikirkan bersama win-win solution yang adil untuk semuanya.
4.“Ada” untuk anak
Sediakan waktu untuk menghabiskan waktu bersama semua anak secara bersama-sama dan masing-masing anak. Pastikan setiap anak merasakan rasa kasih sayang yang sama dari orangtuanya.
Setiap kali sedang bersama dengan salah satu anak, coba tanyakan hal-hal positif apa yang mereka sukai dari saudaranya dan hal-hal yang membuatnya marah. Beri setiap anak pemahaman bahwa masing-masing mereka adalah individu yang spesial dan unik, dan walaupun berbeda, bukan berarti orangtua tidak menyayangi mereka secara sama.
Selain melakukan tips-tips di atas, hal yang juga penting untuk bunda lakukan adalah memberi contoh yang baik dengan tidak bertengkar dengan suami di depan anak-anak. Anak belajar dengan melihat contoh dari orangtuanya, oleh karena itu ingatlah untuk selalu memberikan teladan yang baik untuk anak-anaknya ya, bunda...