Muslimahdaily - Ada pepatah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya. Dalam Al Qur’an pun ayat yang pertama kali diwahyukan ke Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk membaca.
Dengan membaca kita dapat mempelajari berbagai hal. Pengetahuan kita bertambah, dapat memperkaya kosakata, meningkatkan konsentrasi, dan jika membaca novel atau buku cerita dapat membuat diri kita terhibur. Selain itu, dengan membaca kita dapat melatih keterampilan untuk menulis.
Dengan begitu banyaknya manfaat membaca, maka kita harus membiasakan diri untuk membaca sejak usia dini. Saat ini, untuk menumbuhkan minat baca sejak usia kecil bermunculanlah berbagai komunitas, salah satunya Rumah Belajar Kita (RBK). Komunitas ini bergerak di bidang literasi, khususnya untuk anak-anak.
Komunitas Rumah Belajar Kita memiliki dua program, yang utama Kelas Belajar Mengajar dan yang kedua Gemari Membaca (Gerakan Mari Membaca). Untuk lokasi kelas belajar RBK, pada awalnya hanya berada di Pisangan, namun kini sudah ada tujuh titik tambahan di sekitar Jabodetabek, yaitu di Kuningan Barat, Kramat Jati, Pasar Rebo, Depok, Duren Sawit, Manggarai, dan Pamulang.
Dengan visi “Melahirkan generasi yang beradab melalui gerakan literasi”, fokus utama komunitas ini ialah bergerak di bidang nonakademik dan lebih mengutamakan kreativitas. Hal ini dikarenakan kebanyakan anak-anak yang bergabung sudah mengikuti pendidikan formal. Dengan itu, komunitas ini menginginkan agar anak-anak nantinya dapat menyeimbangan otak kanan dan kiri. Kegiatan yang dilakukan oleh RBK biasa diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu.
Untuk keanggotaan, RBK sendiri memiliki relawan yang bersentuhan langsung menangani anak-anak. Relawan di sini tidak dibiarkan berjalan tanpa adanya bimbingan. Sebelum terjun ke masyarakat, mereka dibekali pelatihan tentang bagaimana cara menghadapi anak.
Membangun 1.000 taman baca dan menjangkau 20.000 anak-anak Indoneasa pada tahun 2023 merupakan target dari komunitas RBK ini. Pada dasarnya, minat untuk membaca sebenarnya tinggi, namun daya bacanya yang rendah. Selain itu, untuk daerah di luar Jawa, akses yang susah dijangkau menyebabkan buku kurang terdistribusi.
“Harapannya semoga RBK lebih massif lagi gerakannya, bisa menjaring relawan yang berada di luar Jabodetabek,” ujar Erna Septiana, relawan RBK.
“Semoga makin banyak juga komunitas yang bergerak di bidang literasi, karena di luar sana banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan pemuda yang ingin terjun langsung menangani literasi,” tambahnya.