Muslimahdaily - Permasalahan pendidikan di Indonesia tidak ada hentinya. Banyak anak-anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan untuk merasakan datang ke sekolah dan belajar bersama teman-teman seusianya, atau bhkan putus sekolah. Miris memang, namun itulah kenyatannya. Hal itulah yang mendasari berdirinya Rumah Penyuluhan Kreatif.
Berangkat dari kondisi itu, seorang PNS di Kementerian Agama Jakarta Selatan, Dzoratun Gholah, membentuk Rumah Penyuluhan Kreatif pada 21 Januari 2017 lalu. Rumah Penyuluhan Kreatif, merupakan sebuah komunitas yang bergerak dalam dunia pendidikan, keagamaan dan kewirausahaan.
Pemberian nama “Rumah Penyuluhan Kreatif” dikarena komunitas ini ingin menjadi “rumah” bagi semua orang untuk berlindung dan mendapatkan manfaat dan sebagai tempat pengembangan diri hingga mampu mencetak orang-orang kreatif dan berakhlak mulia. Terbentuknya komunitas ini diharapkan dapat memberikan kehidupan dan masa depan yang baik untuk anak-anak dalam dunia pendidikan.
“Tujuan dari dibentuk nya RPK adalah memberikan kehidupan dan masa depan yang lebih baik melalui kesejahteraan pendidikan dan membantu dalam mewujudkan mimpi dan cita-cita anak-anak di masa depan,” ungkap Sylvan Anugrah, selaku ketua Rumah Penyuluhan Kreatif, ketika dihubungi tim Muslimahdaily melalui aplikasi WhatsApp, Minggu (15/12).
Menjalankan sebuah komunitas bukanlah hal yang mudah, banyak suka dan dukanya. Seperti yang dirasakan Sylan atau yang akrab disapa Ipang. Ia mengaku melihat anak-anak datang belajar, bercanda dan tertawa bersama di Rumah Penyuluhan Kreatif adalah salah satu ‘suka’ menjalankan komunitas ini.
Sementara ketika melihat salah satu “adik” yang dibantu untuk mengenyam pendidikan berhenti di tengah jalan merupakan bagain dari “duka” dalam menjalankan komunitas ini.
Hampir tiga tahun komunitas ini berdiri, bukan waktu yang sebentar. Banyak hal-hal yang telah dilalui oleh komunitas Rumah Penyluhan Kreatif (RPK) ini. Entah suka maupun duka, yang pastinya ada hal menyentuh hati para Relawan Rumah Kreatif ini.
Ipang mengaku, pengalaman paling menyentuh sejauh ia bergabung dengan komunitas ini adalah ketika melihat salah satu “adik” mereka tampil menghafal Al Qur'an.
“Pengalaman menyentuh adalah ketika kita melihat salah satu adik kita sedang tampil untuk hafalan Qur'an juz 1,” ujar Sylvan.
Ada beragam kegiatan yang diusung oleh komunitas ini seperti kegiatan penyuluhan, pengajaran akademik dan agama Islam, pengajaran tari dan seni rupa, fund raising, garage sale, hingga memfasilitasi sekolah paket untuk anak-anak.
Rumah Penyuluhan Kreatif memiliki tempat binaan masyarakat marjinal yang terletak di Jalan Pinang Kalijati bawah, Pondok Labu, di Jalan Proklamasi, Depok, serta Panti Sosial Tresna Werdha di Pondok Indah.
“Ketulusan dalam pengabdian untuk kaum marjinal” menjadi prinsip teguh yang dipegang oleh komunitas ini. Sejauh ini, Komunitas Rumah penyuluhan Kreatif telah memiliki 30 relawan aktif.