Menengok Serunya Kumpul Bersama Komunitas Ibu Muda

Muslimahdaily - Mendengar kata Ibu, rasanya tak terbanyangkan untuk menggambarkan betapa kuat dan hebatnya perjuangan seorang wanita yang telah mengandung sembilan bulan, mengorbankan waktu untuk dirinya sendiri. Terlebih jika usia yang masih sangat muda, tetapi sudah mendapat anugrah untuk menyandang status seorang Ibu. Di saat teman-teman yang lain masih sibuk untuk bersenang-senang, tapi para ibu muda justru menahan ego untuk tidak keluar rumah tanpa alasan karena ingin menjaga anak tercinta.

Apapun latar belakang seorang ibu, pastilah ia akan memberikan yang terbaik untuk anaknya. Walaupun demikian, kita harus pahami seorang ibu juga sama dengan manusia lainnya yang memiliki rasa lelah. Terkadang merasa berjuang sendiri, emosi yang tidak stabil, dan anak yang hiperaktif membuat ibu tanpa sadar mengeluh dengan kondisi anak yang terbilang masih sulit mengerti atas nasihat atau larangan yang diperintahkan.

Dengan melihat fenomena tersebut, akhirnya membuat Asri Fitriasari tergerak untuk membuat suatu wadah, tempat bagi para ibu-ibu muda bisa saling berbagi atas masalah yang mereka hadapi. Maka tercetuslah nama Komunitas Ibu Muda.

Komunitas Ibu Muda didirikan pada tahun 2013 tepat ketika Asri atau yang biasa dipanggil Achi baru saja menyandang status sebagai seorang ibu. Selain itu, ia juga baru memulai usaha yang memang ditargetkan untuk ibu muda. Walaupun demikian, wanita yang gemar berbagi di media sosial maupun blog ini mengatakan, faktanya Komunitas Ibu Muda hanyalah sebuah nama. Selama ia wanita dan ingin menjadi kuat lahir batin, sudah menikah lama, maka ia dapat masuk menjadi menjadi anggota komunitas ini.

Mengenang saat terbentuknya Komunitas Ibu Muda, ibu satu anak ini menceritakan bahwa awalnya ia bersama temannya mengadakan arisan ibu muda di Bandung tanggal 11 Desember 2013. Tak disangka, event pertamanya ini justru mendapat respon positif. Saat itu, ia selaku founder, mampu mengumpulkan 20 orang wanita. Di antara mereka, ada yang belum menikah dan mempunyai anak, bahkan ada juga yang sudah lama menyandang status sebagai istri.

Satu tahun berjalan, ternyata banyak ibu muda yang ingin bergabung. Mengikuti jejak pertamanya di Bandung, akhirnya komunitas ini dibuka di Jakarta dan Bogor. Barulah tanggal 21 Desember 2014, Komunitas Ibu Muda Indonesia diresmikan oleh istri walikota Bandung, Ibu Atalia Kamil.

Tak terasa, di usia Komunitas Ibu Muda yang ketiga, kini jumlah anggota yang tergabung di media WhatsApp grup sudah lebih dari 100 orang.

Ada keunikan sendiri saat menjalankan komunitas ini, dalam curhatnya, Achi mengatakan terlebih jika mengadakan arisan, akan menjadi lebih berisik. Bukan cuma karena para ibu yang menjadikan arisan sebagai ajang melepas lelah dan penat dari keseharian, acara pun tentu diramaikan oleh kericuhan anak-anak balita.

Bagi para anggotanya, Komunitas Ibu Muda layaknya keluarga baru yang siap menerima mereka apa adanya. Ada juga yang mengatakan komunitas ini "gila" karena semua ibu-ibu di sini berani menjadi diri mereka sendiri dan berani mengakui kelemahannya. Tak perlu menutup-nutupi dan mau memperbaiki diri.

Harapan tertanam oleh sang founder untuk komunitas ini, agar para angota dapat selalu fokus memperbaiki dan mencintai diri sendiri. Agar lebih kuat menghadapi kenyataan dan juga setiap masalah yang datang. Selain itu, Achi menambahkan supaya para ibu sadar dengan kelemahan dan kekuatan dirinya sendiri sehingga mudah untuk menghadapi segala rintangan yang ada.

Wah seru banget ya cerita dari komunitas Ibu Muda ini. Kamu tertarik dan mau tahu info dari Komunitas Ibu Muda? Cek instagram KIMI di @ibumudaindonesia atau fanpage Ibu Muda Indonesia atau twitter @ibumudaID.

Masalah yang kita hadapi saat ini adalah cara Allah untuk mengasahkan kekuatan kita, hanya memang ketika kita sudah lelah dan merasa payah, jadinya masalah hanya akan membuat hidup terasa semakin susah. Kalau kita tidak memiliki keinginan yang kuat untuk berbenah, kekuatan yang ada pada diri semakin lama semakin musnah, dan kita hanya akan hidup penuh dengan resah dan gelisah. Yuk ah bangkit, kita lebih kuat dari apa yang kita kira. - Asri Fitriasari

Add comment

Submit