Muslimahdaily - Belakangan ini, hampir setiap harinya kita disuguhi dengan berbagai macam berita-berita negatif yang datang dari berbagai belahan dunia. Namun, pernahkah anda membayangkan bagaimana jika anda merupakan korban dalam pemberitaan tersebut? pernahkah anda membayangkan bagaimana rasanya menjadi salah satu pengungsi suriah yang harus tinggal di tenda-tenda pengungsian setiap harinya?

Yasmine Youssef, manager Nisa Homes, tempat pengungsian berdomisili di Kanada yang dikhususkan untuk para wanita dan anak, menuliskan pengalamannya pada laman muslimgirl.com.

Menjadi manager program dari Nisa Homes, setiap harinya Yasmine dihadapkan dengan berbagai pengungsi yang meminta tempat untuk tinggal. Yasmine menceritakan pengalamannya sewaktu dalam seharinya Ia menerima tiga permintaan tempat tinggal dari wanita dengan anak kecil yang mengaku menginginkan tempat tinggal karena merasa keselamata anak dan dirinya sudah tidak aman lagi. Alasannya bermacam-macam, seperti tempat pengungsiannya mencampur pria dan wanita atau banyaknya pencandu obat-obatan dan alcohol yang tinggal di tempat pengungsiannya.

Bahkan Yasmine juga menerima permintaan tempat tinggal dari wanita yang tidak memiliki tempat tinggal dan seama ini tidur di masjid. Namun, dengan berat hati Yasmine harus menolak permintaan tempat tinggal dari para wanita ini karena terbatasnya kapasitas yang tersedia di Nisa Homes ini, sehingga Yasmine hanya mampu memberikan dukungan moral dan memberikan kontak-kontak tempat pengungsian lainnya yang dapat menjadi alternative.

Nisa Homes merupakan tempat pengungsian pertama dan satu-satunya yang dikhususkan untuk muslimah dan anak di Kanada. Nisa Homes memberikan tempat yang nyaman dan pelayanan untuk para korban untuk kembali menjalani kehidupan normal setelah mengalami pengalaman traumatic seperti, kekerasan dan peperangan. Yasmine mengungkapkan bahwa beberapa wanita yang kami berikan tempat tinggal merupakan tetangganya yang dulunya berbelanja di supermarket yang sama, dan anak yang pergi ke sekolah yang sama dengan anaknya. Mereka duluya merupakan wanita karir yang memiliki pendapatan yang stabil, rumah yang nyaman dan bahkan mobil. Namun suatu hari, krisis datang dan mereka kehilangan segalanya. Kehilangan rumah, keluarga, harta kepemilikin, dan rasa aman dan stabilitas yang dahulunya mereka miliki.

Salah satu pengungsi Nisa Homes, seorang ibu dari dua anak. Suaminya menceraikannya dan mengusir dirinya dan anak-anaknya dari rumah, selama beberapa minggu, Ia tinggal bersama temannya , namun setelah hampir sebulan Ia harus meninggalkan rumah temanya karena temannya memiliki kerabat yang akan tinggal di rumahnya. Setelah meninggalkan rumah temannya, Ia tidak memiliki seseorang untuk dimintai bantuan. Hingga akhirnya, Ia memutuskan untuk menghubungi Nisa Homes. Awalnya Ia ragu-ragu, karena khawatir suaminya akan menemukanya. Namun, Yasmine dan tim meyakinkan ibu itu bahwa lokasi mereka sangat dirahasiakan dan hanya mereka yang bekerja dan tinggal di pengungsian inilah yang mengetahui alamat Nisa Homes. Ibu itu kemudian tiba di Nisa Homes dengan hanya membawa beberapa helai pakaian yang dibungkus dengan plastic sampah.

Selama masa pengungsiannya, Yasmine dan tim berusaha mencarikan jalan untuk membenahi masalah pernikahan dari ibu itu, namun gagal. Sehingga kemudian Yasmine dan tim mengganti strategi, mereka membantu untuk mencarikan pekerjaan. Sekarang, Alhamdulillah, Ia memiliki pekerjaan permanen, dan apartemen yang nyaman untuk ditinggali olehnya dan kedua anaknya.

Nisa Homes bukan hanyalah menjadi tempat tinggal, namun sebuah tim yang membantu memberikan kehidupan yang lebih baik untuk para wanita dan anak yang telah menghadapi pengalaman traumatic namun ingin untuk kembali hidup normal dan bahkan lebih baik dari sebelumnya. Kumpulan wanita yang saling mendukung satu sama lain, saling berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

Cahaya Asyifa

Add comment

Submit