Muslimahdaily - Fields Medal penghargaan tertinggi dalam bidang matematika yang diberikan oleh International Mathematical Union (IMU) kepada matematikawan berprestasi yang berusia di bawah 40 tahun. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1963, Fields Medal selalu dimenangkan oleh kaum lelaki. Namun semua dominasi tersebut dipatahkan oleh Maryam Mirzakhani, seorang professor dari Stanford University, Amerika Serikat yang berhasil mendapatkan penghargaan tersebut untuk Fields Medal 2014. Oh ya, dia juga seorang muslimah.

Lahir dan besar di Teheran,Iran, Maryam dikenal sebagai ilmuwan matematika yang sangat ambisius dalam mempelajari bidang yang dibenci sebagian orang. Maryam menggambarkan matematika sebagai ‘sesuatu yang penuh dengan keindahan dan elegan’. Nice!

Penghargaan ini didapatnya berkat kontribusinya yang luar biasa dalam bidang matematika. Meski pekerjaannya sebagai professor merupakan bagian ‘matematika murni’, namun hasil penelitiannya memiliki kaitan dengan bisang fisika dan teori Quantum. Dia telah melakukan banyak penelitian penting dan tentu saja murni hasil pemikirannya. Contohnya adalah kontribusinya terhadap teori modulus ruang yang mempermudah cara untuk menghitung volume benda dengan bentuk –bentuk lengkung tak biasa. 

Pencapaian ini tidak didapat Maryam begitu saja. Ada perjuangan yang tak kenal lelah dan kerja keras hingga bisa membuat dirinya menjadi wanita pertama, muslimah pula, yang memenangkan Fields Award. Namun yang lucunya, maryam kecil tidak pernah bermimpi menjadi professor. Dia ingin menjadi penulis. Namun dalam perkembangannya, saat SMA dia menyadari bahwa kemampuannya dalam bidang matematika sangat baik. Dan Maryam tahu bagaimana untuk mengejar hal yang disukainya tersebut.

Wanita kelahiran tahun 1977 ini bahkan sudah mendapat medali emas dalam Olimpiade Matematika Internasional di Hong Kong pada 1994 dan di Kanada pada 1995.  Pada tahun 1999, dia lulus dari Sharif University of Technology dan melanjutkan studi ke Harvard University dan lulus dengan gelar PhD pada tahun 2004. Selama tahun 2004 -2008, Maryam melakukan penelitian di Clay Mathematics Institute dan menjadi asisten untuk seorang professor di Princeton university. Pada tahun 2008 dia mendapat gelar professor matematika di Universitas Stanford.

Seelum memenangkan Fields Medal, muslimah berbakat yangs satu ini juga telah memenangkan berbagai perghargaan bergengsi lainnya bagi matematikawan. Misalnya meraih Blumenthal Award for the Advancement of Research in Pure Mathematics pada tahun 2009 dan Satter Prize of the American Mathematical Society pada 2013.

Fields Medal 2014 diadakan pada 13 Agustus 2014 di Korea Selatan merupakan tonggak sejarah dimana keberadaan wanita dalam dunia matematika yang selama ini selalu dikaitkan dengan para pria, diakui oleh dunia. “Ini merupakan kehormatan besar. Saya senang jika ini bisa mendorong perempuan muda yang juga ilmuwan dan ahli matematika lainnya. Saya yakin, akan ada lebih banyak perempuan meraih penghargaan semacam ini di masa depan,” ujar Maryam dalam keterangan persnya.

Dia berharap prestasinya ini bisa menarik minat yang lebih besar diantara para wanita-wanita lainnya untuk mempelajari matematika dan mendapat pengakuan dunia. Namun dia mengaku bidang matematika hanya bisa dikuasai jika ada ketertarikan yang luar biasa dalam mempelajarinya. Tanpa hal itu matematika hanya akan menjadi bidang studi yang tidak menarik dan buat pusing. 

Selain dedikasinya yang sangat luar biasa bagi dunia matematika, dengan menangnya Maryam dalam acara bergengsi tersebut, kini perhatian dunia lebih banyak menyoroti para wanita jenius yang siap memenangkan penghargaan yang sama di tahun – tahun berikutnya. 

Nah jika kamu memiliki ketertarikan pada bidang tertentu, jangan pernah takut untuk mengejarnya. Asal dibarengi kerja keras, usaha dan doa, insyaallah mimpi itu akan jadi nyata.Yuk menjadi muslimah yang berprestasi dan mendunia!

 

Balqis Afifah

Add comment

Submit