Muslimahdaily - Aries Susanti Rahayu, merupakan seorang gadis yang lahir dari sebuah desa kecil berlokasi di Grobogan, Jawa Tengah. Wanita kelahiran 1995 ini sangat senang berlari. Bahkan ketika teman-teman perempuannya gemar berhias, Aries sibuk untuk mengajak teman laki-lakinya balapan lari.
"Bahkan ketika teman-temanku kalah berlari aku bilang pada mereka : masa laki-laki kalah sama perempuan," ujarnya saat diwawancarai oleh Tirto.
Saking senangnya berlari dan bermain dengan teman lelakinya, tak jarang Aries mendapat sindiran dari tetangganya dan dicap sebagai anak yang pecicilan karena mungkin dahulu orang tuanya menginginkan anak laki-laki.
Namun sindiran dari lingkungan sekitar tak membuatnya bersedih, ia tetap semangat untuk berlari mengejar mimpinya. Sejak kecil, Aries memang senang berlari, namun ia juga tak melupakan hobi masa kecilnya yaitu memanjat pohon. Hobi ini yang mengantarkannya pada cita-cita saat SMP, menjadi atlet panjat tebing.
Salah satu orang yang mengenalkannya pada dunia panjat tebing adalah Pak Yuli, guru olahraga di sekolahnya. Ia sangat antusias untuk menerima ajakan pak Yuli. Bahkan Aries baru menyadari bahwa selama ini ia senang memanjat pohon karena selalu tertarik ketika melihat aksi atlet panjat tebing di televisi.
Menang dan Kalah
Setahun setelah ajakan gurunya, Aries berhasil menjadi perwakilan Kabupaten Grobogan dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Tengah dan sukses menjadi juara. Momen ini menjadi batu pijakannya menuju kesuksesan dan ketekunan untuk terus memanjat lebih giat lagi.
Layaknya seorang juara, Aries pun sempat mengalami kegagalan dan memiliki keinginan untuk menyerah dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya. Keinginan ini disebabkan karena kegagalannya pada tahun 2012 dan 2016 lalu. Wanita yang sering dijuluki spider-woman ini belum bisa meraih prestasi apapun dari Pekan Olahraga Nasional (PON).
https://www.instagram.com/p/B39BWsoFFPT/
Namun tak disangka, saat Aries dalam keadaan terpuruk, ia menemukan teman yang setia untuk terus mendukung dan melanjutkan perjuangan dalam meraih mimpinya. Lewat Pelatihan Nasional (pelatnas) ia mencoba untuk memulai kembali cita-citanya.
Bagaikan jalanan yang terjal, rintangan dan ujian Aries tidak hanya sampai di situ saja. Keinginannya untuk masuk pelatnas panjat tebing sempat terhalang dan hampir gagal, dikarenakan saat itu daerah asalnya Jawa Tengah jarang mengirimnya ke tingkat nasional untuk lomba nomor individual.
Pada saat yang bersamaan, seorang pelatih Nasional membela spider woman ini untuk tetap ikut dalam pelatnas. Karena ternyata mereka selama ini sudah melihat bakat yang dimiliki Aries, maka ia dinilai sangat pantas untuk mengikuti pelatnas panjat tebing ini.
Manusia bisa berencana, tapi Allah yang akan menentukan semua pada akhirnya. Kalimat ini terbukti pada kisah Aries sang juara. Ia berhasil masuk pelatnas dan membangkitkan semangatnya lagi. Pertemuan dengan beberapa sosok hebat pada bidang panjat tebing, membuat ia semakin yakin bahwa ia ada di tangan yang benar.
Perlahan wanita asal Grobogan ini mulai merakit cita-citanya. Di lokasi pelatnas meskipun jauh dari keluarga, namun ia merasa selalu dikelilingi orang-orang yang baik. "Pelatih akan menjadi ayah keduaku, para senior menjadi kakak-kakakku, dan para junior bisa menjadi adik-adikku,” ujarnya.
Perjuangan Aries ternyata berbuah hasil. Ia berhasil memenangkan medali emas pada cabang panjat tebing di nomor speed women Asian Games tahun 2018 lalu. Dari perlombaan tersebut ia mulai dikenal banyak orang dan disorot media. Aries mampu menginspirasi banyak wanita Indonesia. Terlebih Karena ia telah merepresentasikan wanita berhijab yang tetap bisa bebas berekspresi.
https://www.instagram.com/p/B4EYrofl0EC/
Tak hanya itu, Aries baru saja mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional pada bulan Oktober tahun lalu. Ia berhasil meraih rekor dunia usai mencatatkan waktu 6,995 detik pada Kejuaraan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Xiamen, China.
Semua keberhasilannya saat ini adalah hasil dari segala bentuk perjuangan dan kerja kerasnya. Kesuksesan yang diraih juga tak luput dari berbagai macam kegagalan yang telah ia lewati.
"Karena menurut saya, perjuangan bukan hanya menjadi juara tapi juga bagaimana mempertahankannya," ujar Aries Susanti pada Tribun News.