Muslimahdaily - Ketenangan merupakan sesuatu yang pada akhirnya akan dicari oleh setiap orang. Ditengah hiruk pikuk kehidupan dunia, setelah pencapaian yang dirasa tak ada salah, gadis berusia Dena Haura justru merasa gelisah dan tak tenang dengan apa yang sedang ia jalani saat itu.
Wanita berusia 21 tahun ini sangat aktif bermusik bersama teman-temannya di Surabaya. Ia juga memiliki suara yang indah saat bernyanyi. Bagaikan remaja yang sedang menikmati masa mudanya, ia senang menjalaninya.
Tetapi di pertengahan jalan, istri dari Hawariyyun ini malah merasa hampa dan terus bertanya pada diri.
“Kenapa ya, padahal keluarga ada dan supportif, teman-teman juga support semua, tapi kenapa ya hati rasanya ga tenang?” Ujarnya saaat ditemui team Muslimahdaily.
Jalan Hijrah Dena
Kegelisahan mendorong Dena untuk mulai mencari tujuan hidupnya. Tetapi, karena keterbatasan akses dan lingkungan yang kurang mendukung, saat itu ia hanya mengandalkan sosial media ask.fm.
“Darisana banyak banget temen-temen yang share konten tentang Islam. Darisitu aku belajar dikit-dikit tentang Islam dan mereka sharenya rutin juga jadi aku bisa belajar dari sana dan dapet hidayah darisana,” kisahnya.
Aktifitas di ask.fm secara tak sadar telah mengubah jalan hidup Dena. Ia belajar bagaimana para pemuda Islam seharusnya menjalani hidup, interaksi mereka dengan Al-Qur’an dan mengenal Islam lebih dalam lagi.
Hijrah sejatinya memang membutuhkan pengorbanan. Saat itu Dena memilih untuk meninggalkan lingkaran pertemanannya yang lama dan memilih teman yang lebih supportif dalam proses hijrahnya.
“Tapi, bukan berarti teman-temanku yang dulu itu tidak baik, cuman aku butuh temen-temen yang supportif supaya aku bisa level up,” ungkap Dena.
Tak selamanya mulus, tantangan bahkan datang dari keluarganya sendiri. Sang papah saat itu belum sepenuhnya mendukung Dena untuk berhijab. Banyak perdebatan yang terjadi juga dalam keluarganya. Namun ia tak menyerah dan terus melangkah.
Menemukan Sebuah Ketenangan
Setelah memutuskan untuk berhijrah, Dena merasakan perubahan yang sangat signifikan. Terutama masalah gaya hidup dan ketenangan yang ia cari selama ini.
“Perubahan yang signifikan adalah lifesyle karena Islam itu bukan cuma tentang apa yang kita anut, dari hal-hal terkecil kita diatur sama Allah. Yang paling signifikan adalah ketenangan, dimana rasa ketenanganyang dulu ga ada akhirnya ada,” katanya.
Galau Menurut Dena Haura
Jika galau identik dengan putus cinta atau kasih yang tak terbalas, maka berbeda dengan Dena.
Menurutnya galau adalah perasaan yang wajar. Ada baiknya jika seseorang bisa menempatkan rasa galaunya pada hal-hal yang halal. Seperti tentang keimanan dan ibadah yang belum bisa tercapai atau belum bisa maksimal berbakti pada suami.
“Kalau menggalaukan yang sekiranya Allah larang, itu menurutku kita harus memperdalam lagi pengetahuan dan tujuan kita ngapain sih di dunia.”
Fokus pada tujuan
Meski Dena masih belajar untuk terus menginspirasi banyak orang, ia memberikan pesan pada sahabat Muslimahdaily untu terus mencari tujuan hidup di dunia dan fokus pada tujuan tersebut. Setelah itu susun rencana untuk menggapai tujuan tersebut.
“Perdalam visi, nanti dari situ bisa membuka mata air dan berpengaruh bagi orang banyak,” ujarnya di akhir perbincangan.