Muslimahdaily - “We’re Muslim, Don’t Panic” (WMDC) merupakan grup tari hip-hop yang didirikan oleh Amirah Sacket, yang merupakan seorang dancer, pada tahun 2011.
Tepat 7 tahun yang lalu, Pemerintahan Perancis melarang pelajar di sekolah-sekolah Perancis mengenakan hijab di sekolah. Larangan tersebut membuat Sakcett merasa tidak diberi kebebasan, dan terkekang. Karena alasan tersebut, Sackett bersama dengan 2 dancers lainnya, Iman dan Khadijah, mendirikan grup dance WMDC , yang merupakan 3 wanita penari hip-hop dengan mengenakan cadar dan burqa’ yang merupakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh yang dikenakan oleh sebagian perempuan Muslim di Afganistan, Pakistan, dan India utara.
“Saya ingin membalikkan situasinya,” Tutur Sacket pada s at diwawancarai oleh Bust Magazine. “Saya ingin memberikan edukasi dan merefleksikan kecantikan dan keindahan yang saya tahu dan saya cintai dari pada wanita-wanita muslim.”
Salah satu penari dari WMDS, Khadijah, menceritakan pengalamanya sewaktu mengenakan hijab saat usianya 13 tahum. “Saya memakai hijab karena saya suka mengenakan hijab,” jelasnya. “Saya merasa sama cantiknya seperti saat saya tidak mengenakannya. Ketika saya tidak mengenakan hijab, saya merasa pria tidak memperlakukan saya dengan baik. Namun, ketika saya mengenakan hijab, saya merasa pria lebih menghormati saya.”
Pada tahun 2011, Islamophobia tidak hanya marak di Perancis saja, namun juga di beberapa negara lainnya di seluruh dunia. Sampai 5 tahun kemudian pun, Islamophobia tidak kian surut. Pada April lalu, Huffington Post mendokumentasikan 124 aksi anti-Muslim yang terjadi di United Statess.
Pada masa sekarang ini, disaat kebencian dan tidak adanya rasa toleransi menjadi topik politik, yang ditunjukan dengan banyaknya aktivis-aktivis muslim. 3 penari ini berusaha melawan stereotype, asumsi-asumsi negatif tentang Islam dan Muslim dengan menari.