Muslimahdaily - Seorang remaja 16 tahun, Amaiya Zafar bermimpi menjadi seorang petinju. Demi impiannya tersebut, wanita asal Minnesota AS ini ‘melawan’ aturan USA Boxing dengan tetap mengenakan hijab. Berat? Tentu iya. Namun Amaiya tak pernah menyerah.
Amaiya menemukan minatnya pada olahraga tinju amatir sejak belia. Ia menganggap olahraga tersebut sebagai sebuah kesenangan yang mengasyikkan. Minatnya tersebut bermula saat ia bersama ayahnya menonton pertandingan anggar. Tak lama setelah itu, ayahnya mengajak sang anak ke fasilitas gym. Siapa sangka ternyata Amaiya justru tertarik pada ring tinju yang ada di sana.
Namun tantangan Amaiya tak hanya ada di dalam ring, namun juga di luarnya. Dengan usia yang muda dan fisik yang mungil, tak ada petinju amatir yang menyamainya. Belum lagi jilbab yang selalu dikenakannya ke mana pun ia pergi dan apapun aktivitas yang ia lakukan, termasuk saat bertinju.
"Kostum" tinju Amaiya tentulah tak biasa. Ia mengenakan jilbab dibalik helm pelindung, serta memakai kaos lengan panjang sebagai double kaos tinju dan legging dibalik celana tinju. Pakaian Amaiya saat bertinju inilah yang melanggar peraturan boxing. Mungkin ia dapat memakainya saat berlatih, namun tidak saat bertanding. Peraturan internasional menyebut larangan berhijab saat kompetisi tinju.
Namun hal itu bukan berarti Amaiya menyerah dan memilih melepas jilbabnya demi mengikuti kompetisi. Larangan itu tidaklah menggoyahkan gadis cantik ini untuk menutup aurat meski menghambat impiannya. Amaiya memilih berjuang agar hijab dibolehkan saat bertinju.
Melalui lembaga Council on American-Islamic Relation (CAIR), ia menyuarakan haknya berhijab agar dapat menembus peraturan kuno boxing. "Saya pikir peraturan itu seperti old school," ujar Amaiya dikutip dari Washington Post.
Didukung keluarganya dan organisasi CAIR, Amaiya mengajukan permohonan provisional ruling kepada International Boxing Association agar mendapat izin penggunaan hijab bagi petinju wanita.
"Saya rasa tak ada salahnya mendapati perubahan dalam suatu aturan. Saya pikir mereka tak akan pengecualian seseorang untuk berolahraga,” ujar ibunda Amaiya, Sarah O’Keefe-Zafar.
Sementara banyak pihak yang mendukungnya, Amaiya berlatih sekuat tenaga agar makin mahir dalam olahraga tinju. Ia menjadi atlet tinju amatir termuda di arena berlatih. Namun ia juga yang paling gigih dan paling bersemangat.
"Saya pasti akan berlatih sekeras mungkin hingga saya menemui saat dimana saya akan bersinar," tutur Amaiya.
Usaha keras Amaiya ini pun diakui sang ibunda yang seringkali tak tega melihat putrinya bertarung di arena tinju. Namun Sarah selalu mendukung impian putrinya meski berat.
"Saat awal-awal latihannya, saya datang sebagai ibu dan sebagai perawat. Tapi ia sangat berdedikasi dan berlatih selama lebih dari setahun tanpa mengeluh. Saya pun kemudian melihat perubahannya dari remaja lembek menjadi pemudi yang percaya diri," tutur Ibunda.
Sebagaimana sang ibunda, ayah Amaiya juga mendukung penuh tekad putrinya. Ia melihat tinju telah menjadi bagian hidup Amaiya. Oleh karena itu, ia sangat senang dan bangga akan impian putrinya. “Saya senang dapat melihat putri saya sangat gigih dalam upayanya menjadi seorang yang baik dalam hidupnya dan baik dalam agamanya,” ujarnya dilansir Washington Post.
Dukungan terhadap Amaiya juga datang dari Jaylani Hussein, Direktur eksekutif Minnesota’s Council on American-Islamic Relations. Ia mengatakan bahwa memohon banding terhadap aturan USA Boxing adalah tindakan yang tepat. “Saya pikir, kita mencari peluang bagi gadis muda ini mendapatkan kesempatan untuk melakukan suatu hal sebagaimana yang remaja lain lakukan,” ujarnya dikutip wdaz.com.